{رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ إِنْ يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ أَوْ إِنْ يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ وَكِيلا (54) وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ عَلَى بَعْضٍ وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا (55) }
Tuhan kalian telah mengetahui tentang kalian. Dia akan mem­beri rahmat kepada kalian jika Dia menghendaki, dan Dia akan mengazab kalian jika Dia menghendaki. Dan kami tidaklah mengutusmu untuk menjadi penjaga bagi mereka. Dan Tuhan­mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Firman Allah Swt.:
{رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِكُمْ}
Tuhan kalian lebih mengetahui tentang kalian. (Al-Isra: 54)
Khitab ayat ditujukan kepada manusia, yakni "hai manusia, Tuhan kalian lebih mengetahui siapa yang berhak mendapat hidayah di antara kalian dan siapa yang tidak berhak mendapatkannya".
{إِنْ يَشَأْ يَرْحَمْكُمْ}
Dia akan memberi rahmat kepada kalian jika Dia menghendaki. (Al-Isra: 54)
Yaitu dengan memberi kalian taufik untuk taat kepada-Nya dan kembali kepada-Nya.
{أَوْ إِنْ يَشَأْ يُعَذِّبْكُمْ وَمَا أَرْسَلْنَاكَ}
dan Dia akan mengazab kalian, jika Dia menghendaki. Dan Kami tidaklah mengutusmu. (Al-Isra: 54)
hai Muhammad,
{عَلَيْهِمْ وَكِيلا}
untuk menjadi penjaga bagi mereka. (Al-Isra: 54)
Yakni sesungguhnya Kami mengutus kamu hanyalah sebagai pemberi peringatan kepada manusia. Maka barang siapa yang taat kepadamu, dia masuk surga; dan barang siapa yang durhaka kepadamu akan masuk neraka.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِمَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ}
Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. (Al-Isra: 55)
Yakni tentang tingkatan mereka dalam hal ketaatan dan kedurhakaan.
{وَلَقَدْ فَضَّلْنَا بَعْضَ النَّبِيِّينَ}
Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain). (Al-Isra: 55)
Dalam ayat yang lain disebutkan melalui firman-Nya:
{تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِنْهُمْ مَنْ كَلَّمَ اللَّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ}
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas seba­gian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. (Al-Baqarah: 253)
Hal ini tidaklah bertentangan dengan apa yang disebutkan di dalam kitab Sahihain, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"لَا تُفَضِّلُوا بَيْنَ الْأَنْبِيَاءِ"
Janganlah kalian saling mengutamakan di antara nabi-nabi.
Karena sesungguhnya yang dimaksud oleh hadis ini ialah saling menguta­makan yang berlandaskan hanya karena kesukaan dan kefanatikan, bukan berdasarkan dalil. Karena itu, apabila ada dalil yang menunjukkan kepada sesuatu keutamaan, maka wajib diikuti. Tidak ada perselisihan di kalangan ulama bahwa para rasul itu lebih utama daripada para nabi, dan bahwa ulul 'azmi dari kalangan para rasul adalah yang paling utama di antara mereka. Mereka yang termasuk ke dalam golongan ulul 'azmi ada lima orang, sebagaimana yang disebutkan dalam dua ayat Al-Qur'an; yaitu yang pertama terdapat dalam surat Al-Ahzab melalui firman-Nya:
{وَإِذْ أَخَذْنَا مِنَ النَّبِيِّينَ مِيثَاقَهُمْ وَمِنْكَ وَمِنْ نُوحٍ وَإِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ}
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian 'dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri), dari Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa putra Maryam. (Al-Ahzab: 7)
Yang kedua, terdapat di dalam surat Asy-Syura melalui firman-Nya:
{شَرَعَ لَكُمْ مِنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحًا وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ}
Dia telah mensyariatkan bagi kalian tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa telah Kami wahyu­kan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa, yaitu: Tegakkanlah agama dan jangan­lah kalian berpecah belah tentangnya. (Asy-Syura: 13)
Dan tidak ada yang memperselisihkan bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah yang paling utama di antara mereka, sesudah itu Nabi Ibrahim, lalu Nabi Musa, selanjutnya Nabi Isa putra Maryam, menurut pendapat yang terkenal. Kami telah menjelaskan dalil-dalilnya secara panjang lebar pada bagian lain.
Firman Allah Swt.:
{وَآتَيْنَا دَاوُدَ زَبُورًا}
dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Al-Isra: 55)
Hal ini mengisyaratkan tentang keutamaan dan kemuliaan yang dimiliki­nya.
قَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ نَصْرٍ، أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، أَخْبَرَنَا مَعْمر، عَنْ هَمَّام، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "خُفف عَلَى دَاوُدَ الْقُرْآنَ، فَكَانَ يَأْمُرُ بِدَابَّتِهِ لتُسْرج، فَكَانَ يَقْرَأُ قَبْلَ أَنْ يَفْرغ". يَعْنِي الْقُرْآنَ
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Nasr, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceri ­takan kepada kami Ma'mar, dari Hammam. dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Bacaan Al-Kitab dimudahkan bagi Nabi Daud, tersebutlah bahwa bila dia memerintahkan (kepada pelayannya) agar hewan kendaraannya dipersiapkan, lalu diberi pelana, maka tersebut­lah bahwa ia telah merampungkan bacaan Al-Kitabnya sebelum hewan kendaraannya itu siap dikendarai.