{الر كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ (1) اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ وَوَيْلٌ لِلْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ (2) الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الآخِرَةِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا أُولَئِكَ فِي ضَلالٍ بَعِيدٍ (3) }
Alif Lam Ra. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Maha Terpuji. Allah yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih, (yaitu) orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh.
Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan tafsir mengenai huruf-huruf terpisah yang terdapat dalam permulaan banyak surat.
{كِتَابٌ أَنزلْنَاهُ إِلَيْكَ}
(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu. (Ibrahim: 1)
Maksudnya, ini adalah Kitab yang Kami turunkan kepadamu, Muhammad. Yang dimaksud ialah Al-Qur'an yang merupakan Kitab yang paling mulia, yang diturunkan Allah Swt. dari langit kepada rasul yang paling mulia. Allah telah mengutusnya di bumi ini kepada semua penduduknya, baik yang berbangsa Arab maupun 'Ajam (non-Arab).
{لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ}
supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang. (Ibrahim: l)
Dengan kata lain, sesungguhnya Kami mengutusmu —hai Muhammad— dengan membawa Kitab (Al-Qur'an) ini tiada lain untuk mengeluarkan manusia dari kesesatan menuju jalan petunjuk dan kebenaran, seperti yang diungkapkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُمْ مِنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ}
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). (Al-Baqarah: 257), hingga akhir ayat.
{هُوَ الَّذِي يُنزلُ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ}
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (Al-Qur'an) supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan kepada cahaya. (Al-Hadid: 9)
*******************
Adapun firman Allah Swt.:
{بِإِذْنِ رَبِّهِمْ}
dengan izin Tuhan mereka. (Ibrahim: 1)
Artinya, Dialah yang memberi petunjuk kepada orang yang telah ditakdirkan-Nya mendapat petunjuk melalui Rasul-Nya yang diutus untuk membawa perintah-Nya. Rasul memberi mereka petunjuk:
{إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ}
menuju jalan Tuhan Yang Mahaperkasa. (Ibrahim: 1)
Yakni Yang Mahaperkasa, tiada yang dapat menandingi dan tiada yang dapat mengalahkan-Nya, bahkan Dia Maha Mengalahkan semuanya.
"الْحَمِيدُ"
lagi Maha Terpuji. (Ibrahim: 1)
Allah Maha Terpuji dalam semua perbuatan, perkataan, syariat, perintah, dan larangan-Nya; lagi Mahabenar dalam berita-Nya.
*******************
Firman Allah Swt.:
{اللَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ}
Allah Yang memiliki segala apa yang di langit dan di bumi. (Ibrahim: 2)
Sebagian ulama tafsir membacanya dengan bacaan rafa' dianggap sebagai kalimat baru, sedangkan ulama lainnya membacanya dengan bacaan jar karena mengikuti sifat Allah, yaitu lafaz Al-Hamid. Perihalnya sama dengan firman Allah Swt. dalam ayat lain, yaitu:
{قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ}
Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi.” (Al-A'raf: 158), hingga akhir ayat.
Mengenai firman Allah Swt.:
{وَوَيْلٌ لِلْكَافِرِينَ مِنْ عَذَابٍ شَدِيدٍ}
Dan celakalah bagi orang-orang kafir karena siksaan yang sangat pedih. (Ibrahim: 2)
Maksudnya, kecelakaanlah bagi mereka pada hari kiamat nanti sebab mereka menentangmu dan mendustakanmu, hai Muhammad.
Kemudian Allah menyebutkan bahwa mereka lebih menyukai kehidupan dunia daripada kehidupan akhirat, yakni mereka mendahulukan kepentingan dunia dan menjadikannya di atas segalanya. Mereka bekerja untuk kehidupan duniawinya dan melupakan akhirat mereka, dan mereka meninggalkan urusan akhiratnya di belakang mereka.
{وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ}
dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. (Ibrahim: 3).
Yang dimaksud dengan jalan Allah ialah mengikuti rasul-rasul.
{وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا}
dan menginginkan agar jalan Allah itu bengkok. (Ibrahim: 3)
Yakni mereka menghendaki agar jalan Allah bengkok, tidak lurus, dan terhambat; padahal jalan Allah itu lurus, tiada membahayakannya sikap orang-orang yang menentangnya, tidak pula orang-orang yang menghinanya. Mereka yang menginginkan demikian berada dalam kebodohan dan kesesatan yang jauh dari kebenaran. Tiada kebaikan yang diharapkan bagi mereka selama mereka bersikap demikian.