{وَلَمَّا فَتَحُوا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ قَالُوا يَا أَبَانَا مَا نَبْغِي هَذِهِ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ إِلَيْنَا وَنَمِيرُ أَهْلَنَا وَنَحْفَظُ أَخَانَا وَنزدَادُ كَيْلَ بَعِيرٍ ذَلِكَ كَيْلٌ يَسِيرٌ (65) قَالَ لَنْ أُرْسِلَهُ مَعَكُمْ حَتَّى تُؤْتُونِ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ لَتَأْتُنَّنِي بِهِ إِلا أَنْ يُحَاطَ بِكُمْ فَلَمَّا آتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ قَالَ اللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ (66) }
Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka mene­mukan kembali barang-barang {penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi Raja Mesir)." Ya'qub berkata, "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kalian, sebelum kalian memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah, bahwa kalian pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kalian dikepung musuh." Tatkala mereka memberikan janji mereka, maka Ya'qub berkata, "Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini)."
Allah Swt. menceritakan bahwa ketika saudara-saudara Yusuf membuka karung-karung mereka, ternyata mereka menjumpai barang-barangnya dikembalikan kepada mereka. Yusuflah yang memerintahkan kepada pelayan-pelayannya agar memasukkan kembali barang-barang mereka ke dalam karungnya masing-masing. Setelah mereka mendapati barang-barang mereka ada di dalam karungnya:
{قَالُوا يَا أَبَانَا مَا نَبْغِي هَذِهِ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ إِلَيْنَا}
Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita dikembalikan kepada kita.” (Yusuf: 65)
Menurut Qatadah, artinya adalah 'tiada yang kita inginkan selain ini, sesungguhnya barang-barang kita dikembalikan kepada kita, padahal sukatan kita telah disempurnakan bagi kita'.
{وَنَمِيرُ أَهْلَنَا}
dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami. (Yusuf: 65)
Yakni jika engkau melepaskan saudara kami pergi bersama-sama kami, niscaya kami dapat memberikan jatah makanan kepada keluarga kami.
{وَنَحْفَظُ أَخَانَا وَنزدَادُ كَيْلَ بَعِيرٍ}
dan kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. (Yusuf: 65)
Demikian itu karena Yusuf memberikan kepada setiap orang seberat beban seekor unta. Mujahid mengatakan bahwa makanan itu seberat beban seekor keledai, dengan alasan bahwa menurut sebagian dialek terkadang keledai disebut dengan sebutan ba'ir (unta).
{ذَلِكَ كَيْلٌ يَسِيرٌ}
Itu adalah sukatan yang mudah (bagi Raja Mesir). (Yusuf: 65)
Ayat ini merupakan kesempurnaan bagi kalam sebelumnya dan berfungsi memperindahnya. Dengan kata lain, sesungguhnya sukatan itu amatlah mudah bila dibandingkan dengan imbalannya, yaitu jasa membawa saudara mereka.
{قَالَ لَنْ أُرْسِلَهُ مَعَكُمْ حَتَّى تُؤْتُونِ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ}
Ya’qub berkata "Aku sekali-kali tidak akan melepaskannya (pergi) bersama-sama kalian, sebelum kalian memberikan kepadaku janji yang teguh atas nama Allah.” (Yusuf: 66)
Yakni kalian ucapkan janji dan kesetiaan dengan menyebut nama Allah.
{لَتَأْتُنَّنِي بِهِ إِلا أَنْ يُحَاطَ بِكُمْ}
bahwa kamu pasti akan membawanya kepadaku kembali, kecuali jika kamu dikepung musuh. (Yusuf: 66)
Artinya, terkecuali jika kalian semua dikalahkan oleh musuh dan kalian tidak mampu lagi menyelamatkannya.
{فَلَمَّا آتَوْهُ مَوْثِقَهُمْ}
Tatkala mereka memberikan janji mereka. (Yusuf: 66)
Nabi Ya'qub mengukuhkan sumpah mereka seraya berkata:
{اللَّهُ عَلَى مَا نَقُولُ وَكِيلٌ}
Allah adalah saksi terhadap apa yang kita ucapkan (ini). (Yusuf: 66)
Ibnu Ishaq mengatakan, sesungguhnya Ya'qub melakukan hal tersebut karena dia tidak menemukan cara lain kecuali harus melepaskan Bunyamin pergi bersama mereka demi mendapatkan sukatan gandum yang merupakan makanan pokok mereka. Karena itulah, maka Ya'qub terpaksa melepaskan Bunyamin pergi bersama-sama mereka.