24 Maret 2025

Khutbah Idul Fitri 2025-1446 H

 بِّسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

KHUTBAH PERTAMA

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
‎اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لاَإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلاَّ إِيّاَهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ
الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ المُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَآ أَيُّهَا المُؤْمِنُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ . وَاتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قال الله تعالى فى كتاب الكريم :إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ


Para Hadirin sidang Idul fitri Rahimakumullah.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan kita kesempatan untuk kembali merasakan hari kemenangan ini. Hari di mana kaum Muslimin bersuka cita setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu, memperbanyak amal ibadah, dan berusaha meraih ampunan-Nya.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah ﷺ, manusia paling mulia yang telah membimbing kita kepada jalan kebenaran.


Hadirin yang dirahmati Allah,

Rasanya baru kemarin kita menyaksikan semua orang berbondong-bondong untuk melihat hilal kedatangan bulan yang mulia, yaitu bulan Ramadhan, rasanya baru kemarin kita menyaksikan semua orang bergembira menyambutnya dan saling berbagi kabar kedatangannya, bagaikan menyambut seorang yang tamu agung, kemudian kita bersama selama satu bulan dengan penuh penghayatan, penuh rahmat dan keberkahan, kita menikmati semilir anginnya, keindahan hari-harinya dan malam-malamnya, dan hari ini kita menyaksikan semua orang berbondong-bondong untuk melepas kepergiannya, Ramadhan baru saja berlalu meninggalkan kita, dengan meninggalkan banyak pelajaran berharga di dalamnya, tanpa kita tahu apakah kita akan berjumpa lagi di tahun depan, 

Bulan Ramadhan adalah hadiah yang sangat istimewa, yang Allah berikan bagi umat Islam, yang mana pada bulan tersebut Allah memberikan pahala yang tidak terbatas bagi orang yang berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْع مِائَة ضِعْفٍ

"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat."

قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي
Allah 'azza wajalla berfirman: kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, mereka menahan syahwatnya dan makannya karena Aku (HR Muslim: 1945)

Hadis qudsi ini menunjukkan betapa istimewanya puasa ramadhan dibandingkan dengan ibadah lainnya. Seseorang menahan diri dari makan, minum, dan syahwatnya secara ikhlas semata-mata karena-Allah, tanpa ada unsur riya ataupun ingin dilihat orang. Maka sebagai balasannya, Allah sendiri yang memberikan ganjaran langsung, yang nilainya tentu lebih besar dan tidak terbatas dibandingkan pahala ibadah lainnya. 

Selain pahala yang tidak terbatas, Allah juga akan menghapus semua dosa-dosa yang telah lalu bagi orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang siapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (HR. Bukhari no. 2014).

Semoga kita semua termasuk hamba yang berpuasa dengan iman dan ikhlas, sehingga Allah mengampuni dosa-dosa kita yang telah lalu dan menjadikan kita lebih dekat kepada-Nya.
Aamiin yra...

Para Hadirin kaum muslimin dirahmati Allah

Tujuan utama puasa Ramadan adalah meraih derajat muttaqiin, yaitu menjadi hamba yang bertakwa, sebagaimana Allah tegaskan di dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat: 183

‏ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ‎﴿١٨٣﴾‏
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (183)

Takwa bukan hanya sekedar ucapan, akan tetapi lebih dari itu, kita harus mengimplementasikannya di dalam kehidupan sehari-hari. kita harus melaksanakan perintah Allah setiap hari setiap saat, kita juga harus menjauhi semua larangan-Nya setiap hari setiap saat, dan juga kita harus terus berusaha menjadi lebih baik setiap hari setiap saat, baik itu dalam hal ibadah maupun juga dalam hal ketaatan. 

Satu hal yang sering kita lupa bahwa, ketaatan itu tidak akan datang sendirinya, akan tetapi ketaatan itu harus diusahakan, ketaatan itu harus diperjuangkan, ketaatan itu harus di didik, ketaatan itu harus di latih,  ketaatan itu harus di pelajari, karena tidak mungkin seorang pemalas tiba-tiba menjadi rajin tanpa ada latihan, tidak mungkin seorang yang bodoh tiba-tiba menjadi pintar tanpa belajar, Semua butuh usaha, semua butuh latihan. Begitu juga dalam meraih ketakwaan, Kita tidak mungkin tiba-tiba menjadi orang yang bertakwa tanpa dilatih dengan kesabaran dan pendidikan ilmu, Puasa Ramadhan merupakan terapi yang mujarab bagi setiap umat Islam agar semakin kuat dalam menjalankan agama Allah

إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar-Ra’d: 11)


اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
Para Hadirin sidang Idul fitri Rahimakumullah.

Salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu pernah melihat seorang laki-laki menangis tersedu-sedu di hari idul fitri, ketika selesai shalat Ied. Laki-laki itu ditanya mengapa ia menangis, dia menjawab, "Aku menangis bukan karena Ramadhan telah pergi, akan tetapi karena aku tidak tahu apakah dosa-dosaku telah diampuni atau tidak."

Kisah ini patut kita renungkan, bahkan seorang sahabat Nabi yang hidup di jaman nabi, shalat bersama Nabi, berjuang bersama Nabi, menimba ilmu kepada Nabi, namun ketika keluar dari Ramadhan mereka begitu khawatir akan dosa-dosanya tidak diampuni. 
Lalu bagaimana dengan kita? kita hidup di akhir jaman jauh dari Nabi, tidak shalat bersama Nabi, tidak berjuang bersama Nabi, ibadah banyak kekurangan, ilmu banyak kekurangan, namun kita sudah merasa sempurna? 
Terlebih lagi Setelah selesai Ramadan ini, apakah kita yakin Allah telah menerima amal ibadah kita? 
Apakah kita yakin Allah sudah mengampuni dosa-dosa kita?
Apakah kita yakin sudah berpuasa dengan baik, dan menahan syahwat dengan baik? 
Apakah mata kita sudah berpuasa? Apakah lisan kita, telinga kita sudah berpuasa? 

Ataukah selama sebulan ini kita hanya merubah waktu makan dan minum saja, dari siang ke malam?
dan kita menyia-nyiakan keutamaan ibadah di Ramadhan? hingga Ramadhan berlalu namun tidak ada perubahan kebaikan dalam diri. 
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

"Celakalah seseorang yang memasuki bulan Ramadhan, kemudian ia keluar dari bulan itu tanpa mendapatkan ampunan.

Hadits ini mengingatkan kita bahwa Ramadhan adalah bulan penuh rahmat dan ampunan, di mana setiap Muslim memiliki kesempatan besar untuk menghapus dosa-dosanya yang telah lalu melalui puasa, shalat, sedekah, dan istighfar. Namun, jika seseorang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan, maka ia telah menyia-nyiakan kesempatan yang mahal ini, sehingga disebut sebagai orang yang celaka.

Masih dalam hadits yang sama Rasulullah SAW melanjutkan sabdanya:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Dan Celakalah seseorang yang mendapati kedua orang tuanya dalam keadaan tua, tetapi mereka tidak memasukkannya ke dalam surga." (HR. Ahmad)

Dalam hadits ini Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa kehadiran orang tua yang sudah lanjut usia adalah ladang amal bagi seorang anak. Sungguh beruntung seseorang yang masih memiliki kesempatan untuk berbakti kepada mereka, karena dengan bakti itulah pintu surga terbuka lebar.
Namun, alangkah ruginya seseorang yang tidak memanfaatkan kesempatan ini. Jika ia mengabaikan, menyia-nyiakan, atau bahkan menyakiti hati orang tuanya, maka ia termasuk golongan orang yang celaka.


Para Hadirin Kamu Muslimin Rahimakumullah...
Hari ini adalah hari kebahagiaan bagi semua umat, tidak hanya umat Islam saja akan tetapi umat-umat lainpun merasakan kebahagiaan di hari ini. Akan tetapi kebahagiaan sejati hanya di rasakan oleh orang-orang beriman, karena mereka telah berhasil meraih kemenangan, setelah selama sebulan penuh mengisi Ramadhan dengan berbagai ibadah. 
Memperbanyak membaca Al-Qur'an, mendirikan shalat, memperbanyak sedekah dan ibadah-ibadah lainnya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi
(QS. Fathir: 29)

Ayat ini jika diterjemahkan secara harfiah, menjelaskan bahwa orang yang rajin membaca Al-Qur’an, mendirikan shalat, dan banyak bersedekah, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka itu sedang berinvestasi untuk meraih kesuksesan, baik urusan dunia maupun urusan akhirat.

Betapa beruntungnya orang yang keluar dari bulan Ramadhan dengan hati yang bersih, dosa yang diampuni, ibadah yang di terima, doa yang di ijabah, dan ketakwaan yang meningkat. 
Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang beruntung mendapatkan kemenangan di hari idul fitri, menjadi hamba Allah yang istiqamah dalam ibadah, dermawan dalam berbagi, mendapatkan rahmat dan ridha Allah, serta di masukkan ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa...
Aamiin ya Rabbal Alamiin...


اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ… اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
 جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلَّ عَامٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH KEDUA

 اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُاَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّهِ الْحَمْدُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ 
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ



Jamaah Idul Fitri yang berbahagia,

Di hari raya Idul Fitri ini, kita bisa berkumpul bersama keluarga dengan penuh kebahagiaan. Suasana hangat terasa ketika menyambut mereka yang baru pulang dari perantauan, doa-doa terucap, dan senyum bahagia di wajah orang-orang tercinta. 
Namun, di balik kebahagiaan itu, ada keluarga yang menitikan air mata, ada hati yang merasakan kesepian. Ada kursi yang kosong di meja makan, ada suara yang tak lagi terdengar, ada pelukan yang tak lagi bisa dirasakan.

Betapa banyak di antara kita yang tahun lalu masih bersama, namun tahun ini hanya bisa mengenang dalam doa. Ada istri yang kehilangan suami, ada suami yang kehilangan istri, ada anak yang kehilangan orang tua, dan ada orang tua yang kehilangan anak. 

Ini adalah salah satu ujian yang pasti terjadi pada semua orang termasuk kita, entah cepat ataupun lambat.
Semoga Allah memberikan ketabahan bagi mereka yang kehilangan, dan mengampuni dosa-dosa orang-orang yang telah mendahului kita.
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ ‎﴿١٥٥﴾
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (155)
‏ الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ ‎﴿١٥٦﴾‏
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". (156)
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ ‎﴿١٥٧﴾‏
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (157)

Para Hadirin kaum muslimin Rahimakumullah...
Waktu terus berjalan, dan suatu saat kita pun akan meninggalkan dunia ini.
Di hari yang suci ini, mari kita hargai setiap detik bersama orang-orang tercinta. Peluk mereka lebih erat, ucapkan maaf dengan tulus, dan luangkan waktu untuk mereka selagi masih ada. Karena kita tak pernah tahu, apakah ini akan menjadi Idul Fitri terakhir kita bersama mereka.

Mari kita jadikan hari ini sebagai awal dari kehidupan baru yang lebih dekat dengan Allah.
Idul Fitri ini bukan sekadar perayaan, tetapi titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 
Marilah sama-sama kita tundukkan kepala, lembutkan hati, hapuskan kesombongan, kita berdoa kepada Allah dengan kesugguhan.

 اللهم صَلِّ وَالسَّلَمُ وَبَارَكَ عَلَى سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ

Ya Allah, kami telah berpuasa, kami telah bersujud, kami telah menahan diri dari hawa nafsu karena-Mu sesuai kemampuan kami, akan tetapi kami tidak tahu, apakah semua itu telah Engkau terima?  Jika ada amalan kami yang belum Engkau terima, maka terimalah ya Allah...Jika masih ada dosa yang belum diampuni, maka ampunilah dari kami... Jika masih ada hati yang kotor, maka bersihkanlah ya Allah... Jika ada doa yang belum di kabul, maka kabulkanlah dan permudahlah ia... Ya Allah, jangan biarkan Ramadhan ini berlalu tanpa ampunan-Mu, tanpa rahmat dan keberkahan-Mu....

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَقِرَاءَتَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَسْبِيْحَنَا وَتَهْلِيْلَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

"Ya Allah, terimalah dari kami: shalat kami, puasa kami, sholat malam kami, qiraah Al-Quran kami, rukuk kami, sujud kami, duduk kami, bacaan tasbih kami, tahlil kami, kekhusyu'an kami, kerendahan diri kami, dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Ya Allah,  ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. 

اللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ فَرَحٍ وَسُرُورٍ، وَيَوْمَ تَكْفِيرِ الذُّنُوبِ وَالْمَعَاصِي، وَثَبِّتْنَا عَلَى طَاعَتِكَ حَتَّى نَلْقَاكَ وَأَنْتَ رَاضٍ عَنَّا

Ya Allah, jadikanlah hari ini sebagai hari kebahagiaan, dan hari penghapusan dosa dan kemaksiatan, dan teguhkanlah kami dalam ketaatan kepada-Mu hingga kami berjumpa dengan-Mu dalam keadaan Engkau ridha kepada kami."

 اَللَّهُمَّ انْصُرْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ النَّاصِرِيْنَ وَافتَْحْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ وَاغْفِرْ لَنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الْغَافِرِيْنَ وَارْحمَْنَا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ وَارْزُقنَْا فَاِنَّكَ خَيْرُ الرَّازِقِيْنَ وَاهْدِنَا وَنَجِّنَا مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِيْنَ وَالْكَافِرِيْن
 اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِينَْناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنيَْانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتنََا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الحَْيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
 اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بيَْنَنَا وَبيَْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تبَُلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتهَُوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنيَْا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسمَْاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقوَُّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنيَْا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يرَْحمَُنَا
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سمَِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
 رَبنََّا اَتِنَا فِى الدُّنيَْا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ 




  • Blogger Comments
  • Facebook Comments

Item Reviewed: Khutbah Idul Fitri 2025-1446 H Rating: 5 Reviewed By: D Bastian