{وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ (13) وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الأرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ (14) وَاسْتَفْتَحُوا وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ (15) مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ (16) يَتَجَرَّعُهُ وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ (17) }
Orang-orang kafir berkata kepada rasul-rasul mereka, "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali kepada agama kami.” Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kalian di negeri-negeri itu sesudah mereka. Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku.” Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala, di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak dapat menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati; dan di hadapannya masih ada azab yang berat.
Allah Swt. menceritakan tentang ancaman yang dikatakan oleh umat-umat yang kafir terhadap rasul-rasul mereka, yaitu bahwa mereka akan mengusir para rasul dari negeri mereka agar para rasul jauh terbuang dari pandangan mereka. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh kaum Syu'aib terhadapnya dan orang-orang yang beriman kepadanya, yaitu:
{لَنُخْرِجَنَّكَ يَا شُعَيْبُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَكَ مِنْ قَرْيَتِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ فِي مِلَّتِنَا}
Sesungguhnya kami akan mengusir kamu, hai Syu 'aib, dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami. (Al-A'raf: 88), hingga akhir ayat.
Juga seperti yang dikatakan oleh kaum Lut, yaitu:
{أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ}
Usirlah Lut beserta keluarganya dari negeri kalian. (An-Naml: 56), hingga akhir ayat.
Allah Swt. pun berfirman menceritakan perihal orang-orang musyrik Quraisy:
{وَإِنْ كَادُوا لَيَسْتَفِزُّونَكَ مِنَ الأرْضِ لِيُخْرِجُوكَ مِنْهَا وَإِذًا لَا يَلْبَثُونَ خِلافَكَ إِلا قَلِيلا}
Dan sesungguhnya benar-benar mereka hampir membuatmu gelisah di negeri (Mekah) untuk mengusirmu darinya; dan kalau terjadi demikian, niscaya sepeninggalmu mereka tidak tinggal, melainkan sebentar saja. (Al-Isra: 76)
{وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ}
Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya. (Al-Anfal: 30)
Maka di antara pembalasan Allah terhadap mereka yang kafir ialah Allah memenangkan Rasul-Nya, dan menolongnya, serta menjadikan kaum Anshar, dan pasukan kaum muslim yang berjuang di jalan Allah Swt. sebagai pembelanya, setelah ia diusir dari Mekah. Allah Swt. terus-menerus meninggikan namanya tahap demi tahap, hingga memberikan kepadanya kemenangan atas kota Mekah yang penduduknya pernah mengusirnya. Dan Allah menguasakan kota Mekah kepada Nabi Saw. serta menghinakan musuh-musuh kaum muslim dari kalangan penduduk Mekah dan semua penduduk bumi. Pada akhirnya manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondong-bondong, dan kalimah Allah serta agama-Nya menang atas agama lainnya yang ada di kawasan timur dan barat dalam masa yang cukup singkat. Karena itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
{فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ وَلَنُسْكِنَنَّكُمُ الأرْضَ مِنْ بَعْدِهِمْ}
Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka, "Kami pasti akan membinasakan orang-orang yang zalim itu, dan Kami pasti akan menempatkan kalian di negeri-negeri itu sesudah mereka.” (Ibrahim: 13-14)
Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَلَقَدْ سَبَقَتْ كَلِمَتُنَا لِعِبَادِنَا الْمُرْسَلِينَ إِنَّهُمْ لَهُمُ الْمَنْصُورُونَ وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ}
Dan sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat pertolongan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang. (Ash-Shaffat: 171-173)
{كَتَبَ اللَّهُ لأغْلِبَنَّ أَنَا وَرُسُلِي إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ}
Allah telah menetapkan, "Aku dan rasul-rasul-Ku pasti menang.” Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (Al-Mujadilah: 21)
{وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الأرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ}
Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuz. (Al-Anbiya: 105), hingga akhir ayat.
{قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اسْتَعِينُوا بِاللَّهِ وَاصْبِرُوا إِنَّ الأرْضَ لِلَّهِ يُورِثُهَا مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ}
Musa berkata kepada kaumnya.”Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah; sesungguhnya bumi (ini) kepunyaan Allah; dipusakakan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dari hamba-hamba-Nya. Dan kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”(Al-A'raf: 128)
Dan firman Allah Swt.:
{وَأَوْرَثْنَا الْقَوْمَ الَّذِينَ كَانُوا يُسْتَضْعَفُونَ مَشَارِقَ الأرْضِ وَمَغَارِبَهَا الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ الْحُسْنَى عَلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ بِمَا صَبَرُوا وَدَمَّرْنَا مَا كَانَ يَصْنَعُ فِرْعَوْنُ وَقَوْمُهُ وَمَا كَانُوا يَعْرِشُونَ}
Dan Kami pusakakan kepada kaum yang ditindas itu, negeri-negeri bagian timur dan bagian barat yang telah Kami beri berkah kepadanya. Dan telah sempurnalah perkataan Tuhanmu yang baik (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Dan Kami hancurkan apa yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa yang telah dibangun mereka. (Al-A'raf: 137)
*******************
Adapun firman Allah Swt.:
{ذَلِكَ لِمَنْ خَافَ مَقَامِي وَخَافَ وَعِيدِ}
Yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) ke hadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku. (Ibrahim: 14)
Artinya, yang demikian itu adalah untuk orang yang takut kepada kedudukan-Ku di hari kiamat dan takut akan ancaman-Ku, yaitu azab dan siksaan-Ku. Ayat tersebut semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{فَأَمَّا مَنْ طَغَى وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى}
Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). (An-Nazi'at: 37-39)
{وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ}
Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga. (Ar-Rahman: 46)
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَاسْتَفْتَحُوا}
Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka). (Ibrahim: 15)
Maksudnya, para rasul itu meminta pertolongan kepada Tuhannya dalam menghadapi kaumnya masing-masing. Demikianlah menurut Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah.
Menurut Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, umat-umat itu meminta keputusan untuk diri mereka sendiri, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya yang menceritakan ucapan mereka:
{اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ}
Ya Allah, jika betul (Al-Qur'an) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih. (Al-Anfal: 32)
Akan tetapi, dapat pula dikatakan bahwa pendapat yang pertama merupakan makna yang dimaksud, bagitu pula pendapat yang kedua. Sebagaimana mereka pernah meminta keputusan untuk diri mereka dalam Perang Badar; Rasul Saw. meminta keputusan pula untuk menang, dan ternyata beliaulah yang menang. Allah Swt. telah berfirman kepada orang-orang musyrik:
{إِنْ تَسْتَفْتِحُوا فَقَدْ جَاءَكُمُ الْفَتْحُ وَإِنْ تَنْتَهُوا فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ} الْآيَةَ
Jika kamu (orang-orang musyrik) mencari keputusan, maka telah datang keputusan kepada kalian; dan jika kalian berhenti, maka itulah yang lebih baik bagi kalian. (Al-Anfal: 19), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah Swt.:
{وَخَابَ كُلُّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ}
dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala. (Ibrahim: 15)
Yakni berlaku melewati batas lagi menentang kebenaran, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ}
Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat enggan melakukan kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat. (Qaf: 24-26)
Di dalam sebuah hadis disebutkan:
"إِنَّهُ يُؤْتَى بِجَهَنَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَتُنَادِي الْخَلَائِقَ فَتَقُولُ: إِنِّي وُكلت بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيدٍ"
Bahwa sesungguhnya kelak di hari kiamat neraka Jahannam akan didatangkan, lalu neraka Jahannam berseru kepada semua makhluk seraya berkata, "Sesungguhnya aku diberi kuasa untuk menyiksa setiap orang yang sewenang-wenang lagi keras kepala.”
Kecewa dan merugilah dia, yaitu di saat para nabi berupaya keras dalam ibtihal-nya kepada Tuhannya Yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa (untuk meminta pertolongan kepada-Nya).
*******************
Firman Allah Swt.:
{مِنْ وَرَائِهِ جَهَنَّمُ}
di hadapannya ada Jahannam. (Ibrahim: 16)
Maka wara' dalam ayat ini berarti di hadapan (bukan di belakang), perihalnya sama dengan pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَكَانَ وَرَاءَهُمْ مَلِكٌ يَأْخُذُ كُلَّ سَفِينَةٍ غَصْبًا}
karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera. (Al-Kahfi: 79)
Dan tersebutlah bahwa Ibnu Abbas membaca ayat ini dengan bacaan berikut: Wakana Amamahum Malikun.
Makna ayat: Di hadapan orang-orang yang sewenang-wenang lagi keras kepala ada neraka Jahannam yang menunggu-nunggunya untuk ia tempati sebagai tempat yang tetap buatnya untuk selama-lamanya di hari kiamat kelak. Neraka Jahannam selalu ditampilkan kepadanya setiap pagi dan petang (di alam kubur) hingga hari kiamat.
{وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ}
dan dia akan diberi minuman dengan air nanah. (Ibrahim: 16)
Yakni di dalam neraka tiada minuman baginya kecuali minuman air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Minuman yang pertama sangat panas, sedangkan minuman yang kedua sangat dingin lagi sangat busuk, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ}
Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad: 57-58)
Mujahid dan Ikrimah mengatakan, makna yang dimaksud ialah nanah yang bercampur dengan darah.
Menurut Qatadah yaitu cairan yang keluar dari daging dan kulitnya (keringat ahli neraka).
Menurut riwayat lain yang bersumberkan dari Qatadah, yang dimaksud dengan istilah sadid ialah sesuatu yang keluar dari perut orang kafir yang berupa nanah bercampur dengan darah.
Di dalam hadis Syahr ibnu Hausyab, dari Asma binti Yazid ibnus Sakan, disebutkan bahwa ia pernah bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan Tinatul Khaball" Maka Rasulullah Saw. menjawab:
"صَدِيدُ أَهْلِ النَّارِ" وَفِي رِوَايَةٍ: "عُصَارة أَهْلِ النَّارِ"
Nanah ahli neraka. Menurut riwayat lain adalah: Perasan keringat ahli neraka.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ إِسْحَاقَ، أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ، أَنَا صَفْوَانُ بْنُ عَمْرٍو، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ بُرْ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي قَوْلِهِ: {وَيُسْقَى مِنْ مَاءٍ صَدِيدٍ يَتَجَرَّعُهُ} قَالَ: "يُقَرَّبُ إِلَيْهِ فَيَتَكَرَّهُهُ، فَإِذَا أُدْنِيَ مِنْهُ شَوى وَجْهَهُ، وَوَقَعَتْ فَرْوَةُ رَأْسِهِ، فَإِذَا شَرِبَهُ قَطَّعَ أَمْعَاءَهُ حَتَّى يَخْرُجَ مِنْ دُبُرِهِ. يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى {وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ} [مُحَمَّدٍ: 15] ، وَيَقُولُ: {وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ}
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Ishaq, telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepada kami Safwan ibnu Amr, dari Ubaidillah ibnu Bisyr, dari Abu Umamah r.a., dari Nabi Saw. sehubungan dengan firman Allah Swt.: dan dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu. (Ibrahim: 16-17) Nabi Saw. bersabda: Disuguhkan kepadanya minuman itu, dan dipaksakan kepadanya Apabila didekatkan kepadanya, maka hanguslah mukanya dan berguguranlah rambut kepalanya. Apabila ia meminumnya, maka hancurlah isi perutnya sehingga isi perutnya keluar dari duburnya. Allah Swt. berfirman: dan mereka diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya. (Muhammad: 15) Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidihyang menghanguskan muka. (Al-Kahfi: 29), hingga akhir ayat.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui hadis Abdullah ibnul Mubarak dengan sanad yang sama.
Dan Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Baqiyyah ibnul Walid, dariShafwan ibnu Amr dengan sanad yang sama.
*******************
Firman Allah Swt.:
{يَتَجَرَّعُهُ}
diminumnya air nanah itu. (Ibrahim: 17)
Yakni diminumkan kepadanya dengan paksa. Bila ia tidak mau mereguknya, maka malaikat memukulnya dengan gada besi, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{وَلَهُمْ مَقَامِعُ مِنْ حَدِيدٍ}
Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. (Al-Hajj: 21)
Adapun firman Allah Swt.:
{وَلا يَكَادُ يُسِيغُهُ}
dan hampir dia tidak bisa menelannya. (Ibrahim: 17)
Artinya, dia menolaknya karena rasa, bau, dan warnanya yang sangat buruk; serta panas atau dinginnya yang tak tertahankan.
{وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ}
dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segenap penjuru. (Ibrahim: 17)
Yaitu terasa sangat sakit semua tubuh dan anggota badannya karena siksaan itu.
Menurut Amr ibnu Maimun ibnu Mahran, makna yang dimaksud ialah bahaya maut terasakan oleh semua tulang, urat, dan syarafnya (karena sangat kerasnya siksaan).
Ikrimah mengatakan bahwa kepedihan siksaan terasa sampai ke ujung-ujung rambutnya.
Ibrahim At-Taimi mengatakan, rasa sakit siksaan terasa oleh seluruh tubuh hingga ujung-ujung rambut yang tumbuh di seluruh tubuhnya.
Ibnu Jarir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segenap penjuru. (Ibrahim: 17) Yakni dari arah depan dan belakangnya. Menurut riwayat lain, dari arah kanan dan kirinya, dari bagian atas dan bawahnya serta seluruh tubuhnya.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan datanglah (bahaya) kematian kepadanya dari segenap penjuru. (Ibrahim: 17) Maksudnya, berbagai macam siksaan yang ditimpakan oleh Allah kepada ahli neraka di hari kiamat kelak di dalam neraka Jahannam. Tiada suatu macam siksaan pun melainkan mendatangkan maut, seandainya ada maut saat itu; tetapi ia tidak dapat mati, karena Allah Swt. telah berfirman dalam ayat yang lain:
{لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا}
Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. (Fathir: 36)
Pengertian yang dikatakan oleh Ibnu Abbas ialah bahwa tiada suatu macam siksaan pun dari berbagai macam siksaan itu melainkan bila ditimpakan kepada seorang ahli neraka pastilah ia binasa, seandainya dia dapat binasa (mati). Akan tetapi, ia tidak dapat mati agar ia tetap kekal dalam keabadian azab dan pembalasan-Nya. Karena itulah dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
{وَيَأْتِيهِ الْمَوْتُ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ وَمَا هُوَ بِمَيِّتٍ}
dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati. (Ibrahim: 17)
*******************
Adapun firman Allah Swt.:
{وَمِنْ وَرَائِهِ عَذَابٌ غَلِيظٌ}
dan di hadapannya masih ada azab yang berat. (Ibrahim: 17)
Maksudnya, sesudah itu dia masih harus mengalami azab lain yang sangat keras, yakni siksaan yang sangat menyakitkan, sangat sulit, dan sangat keras lebih daripada siksaan yang sebelumnya; lebih mengerikan dan lebih pahit. Di antaranya ialah seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. tentang pohon zaqqum yang ada di neraka, yaitu:
{إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ فَإِنَّهُمْ لآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ ثُمَّ إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لإلَى الْجَحِيمِ}
Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar neraka Jahim, mayangnya seperti kepala setan-setan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buahzaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah pohon itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (Ash-Shaffat: 64-68)
Allah Swt. menceritakan bahwa penghuni neraka adakalanya disiksa dengan disuruh memakan buah zaqqum, adakalanya disuruh meminum minuman yang panas, adakalanya pula dimasukkan ke dalam neraka Jahim. Semoga Allah melindungi kita dari siksaan-siksaan tersebut. Itulah siksa neraka yang disebutkan oleh firman-Nya:
{هَذِهِ جَهَنَّمُ الَّتِي يُكَذِّبُ بِهَا الْمُجْرِمُونَ يَطُوفُونَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ حَمِيمٍ آنٍ}
Inilah neraka Jahannam yang didustakan oleh orang-orang yang berdosa. Mereka berkeliling di antaranya dan di antara air yang mendidih yang memuncak panasnya. (Ar-Rahman: 43-44)
{إِنَّ شَجَرَةَ الزَّقُّومِ طَعَامُ الأثِيمِ كَالْمُهْلِ يَغْلِي فِي الْبُطُونِ كَغَلْيِ الْحَمِيمِ خُذُوهُ فَاعْتِلُوهُ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ ثُمَّ صُبُّوا فَوْقَ رَأْسِهِ مِنْ عَذَابِ الْحَمِيمِ ذُقْ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْكَرِيمُ إِنَّ هَذَا مَا كُنْتُمْ بِهِ تَمْتَرُونَ}
Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak berdosa. (Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas. Peganglah dia, kemudian seretlah dia ke tengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang sangat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia. Sesungguhnya ini adalah azab yang dahulu selalu kalian meragu-ragukannya. (Ad-Dukhan: 43-50)
{وَأَصْحَابُ الشِّمَالِ مَا أَصْحَابُ الشِّمَالِ فِي سَمُومٍ وَحَمِيمٍ وَظِلٍّ مِنْ يَحْمُومٍ لَا بَارِدٍ وَلا كَرِيمٍ}
Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. (Al-Waqi'ah: 41-44)
{هَذَا وَإِنَّ لِلطَّاغِينَ لَشَرَّ مَآبٍ جَهَنَّمَ يَصْلَوْنَهَا فَبِئْسَ الْمِهَادُ هَذَا فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ وَآخَرُ مِنْ شَكْلِهِ أَزْوَاجٌ}
Beginilah (keadaan mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang durhaka benar-benar (disediakan) tempat kembali yang buruk, (yaitu) neraka Jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya; maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat tinggal. Inilah (azab neraka), biarlah mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat dingin. Dan azab yang lain yang serupa itu berbagai macam. (Shad: 55-58)
Masih banyak lagi ayat lainnya yang menunjukkan keanekaragaman azab yang ditimpakan kepada ahli neraka yang tiada mengetahui jenis, macam, dan bentuknya melainkan hanya Allah Swt. sebagai pembalasan yang setimpal dengan amal perbuatan masing-masing.
{وَمَا رَبُّكَ بِظَلامٍ لِلْعَبِيدِ}
dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-(Nya). (Fushshilat: 46)