{فَلَمَّا ذَهَبُوا بِهِ وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ (15) }
Maka tatkala mereka membawanya dan sepakat memasukkan­nya ke dasar sumur (lalu mereka masukkan dia), dan (di waktu dia sudah dalam sumur), Kami wahyukan kepada Yusuf, "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan-perbuatan mereka ini, sedangkan mereka tiada ingat lagi.”
Allah Swt. menceritakan bahwa setelah Yusuf dibawa oleh saudara-saudaranya dari sisi ayahnya sesudah mereka mendesaknya.
{وَأَجْمَعُوا أَنْ يَجْعَلُوهُ فِي غَيَابَةِ الْجُبِّ}
dan mereka sepakat untuk memasukkannya ke dasar sumur. (Yusuf: 15)
Hal ini menggambarkan tentang perbuatan mereka yang sangat jahat, yaitu sepakat untuk mencampakkan Yusuf ke dasar sumur tersebut. Mereka berpura-pura mengambil Yusuf dari sisi ayah mereka sebagai penghormatan mereka kepadanya, untuk menenangkan hatinya serta untuk menggembirakannya.
Menurut suatu pendapat, sesungguhnya Ya'qub a.s. ketika melepas Yusuf pergi bersama mereka terlebih dahulu memeluk, menciumi, dan mendoakannya.
As-Saddi dan lain-lainnya menyebutkan bahwa tiada jarak waktu antara penghormatan mereka kepada ayahnya dengan penyiksaan mereka kepada Yusuf, melainkan setelah mereka menghilang dari pandangan mata ayahnya dan suara mereka tidak kedengaran lagi. Setelah itu mereka mulai menyakiti Yusuf, baik dengan kata-kata makian ataupun dengan cara lainnya yang serupa, yaitu memukulinya dan lain sebagainya.
Kemudian mereka membawa Yusuf ke sumur yang telah mereka sepakati sebagai tempat untuk membuangnya. Mereka mengikat Yusuf terlebih dahulu dengan tambang, lalu memasukkannya ke dalam sumur itu.
Sebelum itu manakala Yusuf meminta perlindungan kepada seseorang dari mereka bila disakiti oleh yang lainnya, maka yang dimintai perlindungan itu justru menampar dan mencaci makinya. Dan ketika Yusuf berpegangan pada pinggir sumur itu, mereka memukuli tangannya, lalu memutuskan tambang pengikatnya setelah Yusuf sampai di pertengahan kedalaman sumur; maka terjatuhlah Yusuf ke dalam air sumur itu yang menenggelamkannya. Maka Yusuf naik ke sebuah batu besar —disebut Ragufah— yang ada di tengah lubang sumur itu, lalu berdiri di atasnya.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِ لَتُنَبِّئَنَّهُمْ بِأَمْرِهِمْ هَذَا وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ}
dan (di waktu dia sudah dalam sumur) Kami wahyukan kepada Yusuf, "Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedangkan mereka tiada ingat lagi.” (Yusuf: 15)
Allah Swt. menyebutkan tentang kasih sayang, rahmat, dan pertolongan­Nya kepada Yusuf; serta menurunkan kemudahan kepadanya di saat kesulitan. Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Yusuf di saat ia benar-benar berada dalam kesulitan guna menenteramkan dan meneguhkan hatinya, "Janganlah kamu bersedih hati terhadap nasib yang sedang kamu alami, karena sesungguhnya engkau akan menemui kemudahan dan jalan keluar yang baik. Allah pasti akan menolongmu terhadap mereka dan Dia akan mengangkatmu serta meninggikan derajatmu. Dan Engkau kelak akan menceritakan kepada mereka apa yang telah mereka lakukan terhadap dirimu dari perbuatan mereka ini."
Firman Allah Swt.:
{وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ}
sedangkan mereka tiada ingat lagi. (Yusuf: 15)
Mujahid dan Qatadah mengatakan, mereka tidak menyadari bahwa Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Yusuf saat itu. Sedangkan menurut Ibnu Abbas, maksudnya adalah engkau kelak akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka sekarang terhadapmu, sedangkan mereka tidak ingat lagi kepadamu dan tidak mengenalmu.
Sehubungan dengan hal ini Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Al-Haris, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz, telah menceritakan kepada kami Sadaqah ibnu Ubadah Al-Asadi, dari ayahnya; ia pernah mendengar Ibnu Abbas menceritakan bahwa ketika saudara-saudara Yusuf masuk ke dalam istana Yusuf, maka Yusuf langsung dapat mengenali mereka, sedangkan mereka tidak mengenalnya. Lalu Yusuf berkata, "Ambilkanlah piala itu." Kemudian Yusuf meletakkan piala itu di tangannya dan memukul piala itu hingga berdenting suaranya. Lalu Yusuf berkata, "Sesungguhnya piala ini akan menceritakan kepadaku berita tentang golongan orang-orang ini, bahwa sesungguhnya di masa lalu kalian mempunyai seorang saudara seayah kalian yang dikenal dengan nama Yusuf yang sangat dicintai oleh ayah kalian, sedangkan kalian tidak. Lalu kalian membawanya pergi dan melemparkannya ke dasar sebuah sumur."
Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, "Lalu Yusuf kembali memukul piala itu, dan piala itu berdenting untuk kedua kalinya. Kemudian Yusuf berkata, 'Setelah itu kalian datang menghadap kepada ayah kalian dan kalian katakan kepadanya bahwa serigala telah memangsa Yusuf, dan kalian pun datang kepadanya dengan membawa baju gamisnya yang dilumuri oleh darah yang dusta (palsu).' Maka sebagian dari mereka (saudara-saudara Yusuf) berkata kepada sebagian yang lainnya, 'Sesungguhnya piala ini benar-benar menceritakan kisah kalian'."
Ibnu Abbas r.a. mengatakan, "Kami merasa yakin bahwa ayat ini diturunkan menceritakan kisah mereka," yaitu firman Allah Swt.: Sesungguhnya kamu akan menceritakan kepada mereka perbuatan mereka ini, sedangkan mereka tiada ingat lagi. (Yusuf: 15)