LANGIT DAN BERBAGAI JENIS

0

Diceritakan bahwa yang pertama diciptakan oleh Allah swt adalah substansi murni. Lalu Allah swt memandang kepadanya dengan pandangan menakutkan sehingga substansi itu mencair dan bergelombang, karena saking takutnya kepada Tuhannya, dan jadilah dia sebagai air. 

Kemudian Allah swt memandang kepadanya dalam pandangan rahmah, maka membekulah sebagiannya. Maka darinyalah Allah swt menciptakan Arsy yang terus bergoyang-goyang. Maka Allah swt menuliskan padanya : Laa ilaha illa Allah Muhammad ar Rasulullah. Tenanglah Arsy, sementara air masih tetap bergelombang, dan akan tetap seperti itu sampai hari kiamat. 

Itulah arti firman

{وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ (7) }

"Dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air,'

(QS. Hud/07)

Kemudian mereka saling berbenturan, bergelombang dan naiklah darinya dalam bentuk asap di mana antara yang satu dengan bagian yang lain lebih tinggi secara bertumpuk-tumpuk. 

Sementara air itu berbuih, lalu darinya Allah swt menciptakan langit dan bumi dalam beberapa lapis, di mana keduanya saling menempel, lalu di dalamnya Allah swt menciptakan angin sehingga antara lapisan-lapisan langit dan bumi menjadi terbelah-belah, sebagaimana diberitakan oleh Allah swt dengan firman-Nya;

ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ ‎﴿١١﴾‏
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". (QS. 41/11)

Para bijak berkata bahwa semestinyalah Allah swt menciptakan langit dari asap, bukan dari uap, karena sesungguhnya asap mempunyai bagian yang saling terikat sementara uap air mempunyai sifat saling kembali ke asalnya. itu merupakan kesempumaan ilmu Allah swt. 

Kemudian Allah swt.memandang air dengan pandangan rahmat sehingga mengeras, sebagaimana diceritakan dalam hadits Dikatakan bahwa antara langit dunia dan bumi, antara satu langit dengan langit yang lain adalah lima ratus tahun sementara tebal langit pun begitu juga. 

Dikatakan bahwa langit itu lebih putih ketimbang air susu dan dia nampak hijau karena gunung Qaf. 

Nama langit itu adalah Raqiah. Langit kedua berasal dari besi yang bersinar laksana mutiara, namanya Faidum atau Ma`un. Langit ketiga berasal dari tembaga yang disebut Malakut atau Hariyun. Langit keempat berasal dari perak putih yang cahayanya hampir-hampir menyilaukan mata, yang bernama az-Zahirah. Langit kelima berasal dari emas merah yang disebut al Mazinah atau Musahharah. Langit keenam berasal dari permata yang bersinar laksana mutiara yang bernama al Khalishah. Dan langit ketujuh terbuat dari batu yaqut merah dan bernama al Labiah atau ad Dami'ah dan disinilah terdapat Bait al Ma'mur yang memiliki empat tiang. yaitu satu tiang berasal dari batu yaqut merah, satu tiang dari batu zabarjud hijau, satu tiang berasal dari perak putih dan satu tiang berasal dari emas merah

Dikatakan bahwa Bait al Ma'mur merupakan sebuah lembah yang dalam yang setiap hari dimasuki tujuh puluh ribu malaikat yang tidak pernah kembali lagi ke sana sampai hari kiamat. 

Dalam sebuah pendapat yang dapat diandalkan, sesungguhnya bumi lebih utama ketimbang langit, karena sesungguhnya para nabi diciptakan darinya dan dikebumikan di dalamnya, sementara lapisan yang paling utama dari bumi adalah lapisan yang paling atas karena apa yang telah kami sebutkan dan karena dia merupakan tempat yang bermanfaat dari alam semesta.

Diriwayatkan dari ibnu Abbas ra bahwa langit yang paling utama adalah yang atapnya mendekati Arsy. yaitu Kursi, karena dekatnya kepada arsy dan karena semua bintang yang bermanfaat ditetapkan di sana selain tujuh bintang yang berjalan. 

Adapun bintang-bintang itu ditetapkan di ke tujuh langit. Bintang Zukhal berada di langit ke tujuh, yaitu untuk hari Sabtu. Bintang Masytariy di langit ke enam untuk hari Kamis. Bintang Marikh di langit ke lima untuk hari Selasa. Bintang Syams di langit keempat untuk hari Ahad. Bintang Zuhrah di langit ketiga untuk hari Jumuat. Bintang Atharid di langit kedua untuk hari Rabu dan bintang Qamar di langit pertama untuk hari Senin

Merupakan sebagian dari keajaiban ciptaan Allah swt adalah bahwa terciptanya ketujuh langit dari asap, meski begitu antara satu dan lain langit tidak serupa dan dari langit itu turunlah air, yang dengannya dapat menumbuhkan berbagai macam tumbuhan dan buah-buahan yang berbeda-beda warna dan rasanya. Sebagaimana firman Allah swt

وَفِي الْأَرْضِ قِطَعٌ مُّتَجَاوِرَاتٌ وَجَنَّاتٌ مِّنْ أَعْنَابٍ وَزَرْعٌ وَنَخِيلٌ صِنْوَانٌ وَغَيْرُ صِنْوَانٍ يُسْقَىٰ بِمَاءٍ وَاحِدٍ وَنُفَضِّلُ بَعْضَهَا عَلَىٰ بَعْضٍ فِي الْأُكُلِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَعْقِلُونَ ‎﴿٤﴾‏

Dan di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon korma yang bercabang dan yang tidak bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebahagian tanam-tanaman itu atas sebahagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (QS. 13/04) 

Sementara anak cucu Adam as tercipta dalam berbagai tingkatan, ada yang putih, hitam, mudah, susah, mukmin, kafiir, alim, bodoh, sementara asal-usul mereka semua adalah Nabi Adam as.

Maha suci Dzat yang telah menetapkan secara yakin setiap apa yang telah diciptakan-Nya.

Di kutip dari Kitab Mukasyafatul Qulub Karya Imam Al-Ghazali

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo