Khutbah Idul Adlha: Keutamaan Menyembelih Qurban Dan Ibadah Haji

0

Khutbah Idul Adlha: Keutamaan Menyembelih Qurban Dan Ibadah Haji


Khutbah I

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala karunia nikmat yang dilimpahkan kepada kita semuanya, nikmat yang begitu luas, nikmat yang begitu banyak. diantaranya adalah Nikmat umur, nikmat sehat, nikmat rejeki, dan yang terutama adalah nikmat Iman dan Islam, yang mana dengan karunia nikmat itu sehingga kita masih diberikan kesempatan untuk mengikuti ibadah yang agung pada hari ini, yaitu hari raya Idul Adha  tahun1444 H, 

Shalawat serta salam, semoga senantiasa tercurah kepada baginda alam, Habibana wanabiyyana Muhammad SAW. Juga kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, serta kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Para hadirin kaum muslimin walmuslimat rahimakumullah
Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan di dalamnya, dibanding dengan bulan-bulan lainnya. Karena itu, mari kita bersama merenungi makna dan hakikat yang terdalam dari Idul Adha.

Secara harfiyah, ‘Idul Adha terdiri dari dua isim atau dua kata yaitu kata Ied dan kata Adha. Ied memiliki makna Hari Raya, dan Adha memiliki makna hewan sembelihan, maka dari itu di hari raya Iedul Adha kita diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih hewan sebagai bukti bahwa kita tunduk dan patuh atas perintah Allah SWT. 

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ ‎﴿١﴾‏
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. (1)
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ ‎﴿٢﴾
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. (2)
(QS. Al-Kautsar: 1-2)
Demikianlah dalam ayat ini dimaksudkan bahwa menyembelih hewan pada hari raya Iedul Adha disebut dengan Kurban.
Kurban diambil dari kata Qaraba yang artinya pendekatan, maka menyembelih hewan kurban pada hari raya Iedul Adha, adalah sebagai bukti bahwa kita adalah hamba yang beriman kepada perintah Allah, tunduk dan patuh atas perintah Allah, dan sebagai bukti bahwa kita adalah hamba yang senantiasa bersyukur atas segala karunia nikmat yang Allah limpahkan kepada kita. 
Dan menyembelih hewan kurban ini adalah salah satu pengorbanan kita kepada Allah, dan sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Syari'at Kurban tidak hanya di perintahkan kepada umat Nabi Muhammad saja, akan tetapi diperintahkan juga kepada umat-umat terdahulu termasuk umat Nabi Adam AS.
Sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأنْعَامِ فَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ (34) 
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban),supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), 
(QS Al-Hajj ayat 34-35)
الله اكبـر... الله اكبر... الله اكبر... ولله الحمد

Para hadirin kaum muslimin walmuslimat rahimakumullah
Penyembelihan hewan kurban juga tidak bisa terlepas dari kisah keta'atan Nabi Ibrahim AS. ketika beliau diuji oleh Allah dengan suatu ujian yang sangat berat, tatkala beliau diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya yang begitu dicintainya yaitu Nabi Ismail AS, maka dengan ikhlas hati dan berserah diri dan tanpa menawar, beliau laksanakan perintah Allah sebagai bentuk keta'atan kepada Allah. 

Sebagaimana kisah ini diabadikan oleh Allah dalam Firman-Nya:
فَبَشَّرْنَاهُ بِغُلَامٍ حَلِيمٍ ‎﴿١٠١﴾‏
Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar. (101)
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِن شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ ‎﴿١٠٢﴾‏
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (102)
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ ‎﴿١٠٣﴾
Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). (103)
‏ وَنَادَيْنَاهُ أَن يَا إِبْرَاهِيمُ ‎﴿١٠٤﴾‏
Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim, (104)
قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ ‎﴿١٠٥﴾
sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (105)
‏ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ ‎﴿١٠٦﴾
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. (106)
 وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ ‎﴿١٠٧﴾‏
Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (107)
وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ ‎﴿١٠٨﴾‏
Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (108)
(QS Ash-Shaffat: 101-108)

Dalam konteks hari raya Idul Adha, kita diperintahkan oleh Allah untuk meneladani ketaqwaan Nabi Ibrahim AS, jangankan harta, bahkan putra yang sangat dicintapun rela beliau korbankan demi menjalankan perintah Allah. 

Kita tidak diperintahkan untuk menyembelih putra kita, namun kita hanya diperintahkan untuk menginfakan sebagian dari rejeki yang Allah limpahkan kepada kita, dengan cara menyembelih hewan Qurban pada hari raya Iedul Adha, sebagai bentuk keta'atan diri kepada Allah.
 
Dengan kita berkurban bukan berarti Allah butuh kepada persembahan yang kita kurbankan, Allah tidak akan menerima daging atau darah dari hewan kurban kita, namun yang diterima Allah adalah ketakwaan dan ketulusan dari orang yang berqurban. Itulah yang sampai kepada-Nya
‏ لَن يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ ‎﴿٣٧﴾‏
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
(QS Al-Hajj ayat 37) 

Kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat baik. Itulah janji Allah sebagaimana disebutkan pada ayat diatas.
Dalam salah satu hadist dijelaskan bahwa qurban adalah salah satu amalan yang dicintai Allah SWT
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنْ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنْ الْأَرْضِ فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Dari 'Aisyah menuturkan bahwa Rasulullah SAW  bersabda, “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan oleh anak Adam pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya.
(Hadits Hasan, riwayat al-Tirmidzi: 1413 dan Ibn Majah: 3117)

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
"Barangsiapa memiliki keluasaan (untuk berkorban) namun tidak berkorban, maka janganlah ia mendekati tempat shalat kami.
(HR Ibnu Majah: 3114)

الله اكبـر... الله اكبر... الله اكبر... ولله الحمد
Para hadirin kaum muslimin walmuslimat rahimakumullah
Hari raya Iedul Adha dilaksanakan pada setiap tanggal 10 bulan Dzulhijjah setiap tahun.
Bulan Dzulhijjah adalah bulan ke 12 dari kalender Hijriyah, bulan ini termasuk salah satu bulan dari empat yang di hormati, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
ألاَ إنَّ الزَمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْم خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتَ وَالْأرْضَ السَّنَةَ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً مِنْهَا أرْبَعَةُ حَرَمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرُّ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ
”Ketahuilah. Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadi dan Sya’ban.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dzulhijjah berasal dari dua suku kata yaitu kata dzu yang artinya "pemilik" dan al-hijjah yang artinya adalah "haji". jadi Secara bahasa, Zulhijah artinya "pemilik haji" maka dari itu bulan dzulhijjah juga sering disebut "bulan haji" karena pada bulan ini sebagian umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di kota suci Mekkah untuk melaksanakan Ibadah Haji.

Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib kita kerjakan untuk menyempurnakan keIslaman kita. Sebagaimana Allah SW berfirman:
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ‎﴿٩٧﴾
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (QS. Ali-Imran: 97)

Ibadah Haji adalah salah satu ibadah yang paling utama di dalam agama Islam, sebagaimana Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang ibadah yang paling utama dalam Islam:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ أَيُّ الْعَمَلِ أَفْضَلُ فَقَالَ إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ قِيلَ ثُمَّ مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ

dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang Islam, manakah yang paling utama?
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Iman kepada Allah dan Rasul-Nya".
Lalu ditanya lagi: "Lalu apa?"
Beliau menjawab: "Al Jihad fi sabilillah (berperang di jalan Allah).
Lalu ditanya lagi: "Kemudian apa lagi?"
Jawab Beliau shallallahu 'alaihi wasallam: "haji mabrur".
(HR. Bukhari: 25)

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
( اَلْعُمْرَةُ إِلَى اَلْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ اَلْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا اَلْجَنَّةَ )
 "Umrah ke umrah menghapus dosa antara keduanya, dan tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga.

Para hadirin kaum muslimin walmuslimat rahimakumullah
Semoga kita semua ditakdirkan oleh Allah bisa melaksanakan Ibadah Haji dalam keadaan sehat wal-afiat, sebagai penyempurna keimanan dan keIslaman kita sebelum ajal menjemput.
Dan semoga saudara-saudara kita yang saat ini sedang melaksanakan Ibadah Haji di kota suci Mekkah diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Allah SWT, serta diberikan kesehatan dalam melaksanakan rangkaian Ibadah Haji, dan semoga semua ibadah mereka diterima oleh Allah SWT dan dijadikan Haji Mabrur, 
Aamiin. Ya Allah Ya Rabbal 'Alamiin

Tak lupa juga kita berdo'a, semoga saudara-saudara kita yang berkurban pada hari raya Idul Adha ini, Allah terima kurbannya. Dan semoga Allah meridhai mereka, dan Allah jadikan mereka sebagai orang-orang yang shaleh dan shalehah, orang-orang yang muttaqin, dibersihkan dari segala dosa dan kesalahan, dipanjangkan umur, diberikan kesehatan, diluaskan rejeki, dan kurbannya diganti oleh Allah dengan penggantian yang berlipat ganda, dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT.
Aamiin. Ya Allah Ya Rabbal 'Alamiin

Dan bagi kita yang belum mampu untuk berkurban, semoga esok atau lusa Allah berikan rejeki yang berlimpah sehingga kita mampu untuk berkurban.

Ya Allah... saksikanlah oleh-Mu, betapa ingin sekali kami berkurban karena-Mu agar kami menjadi hamba yang Engkau Cintai, Agar kami menjadi hamba yang engkau Ridhai, agar kami menjadi hamba-Mu yang shaleh, agar kami menjadi hamba-Mu yang bertaqwa. Berilah kami rejeki yang berlimpah, umur yang panjang, dan keimanan yang kuat agar kami menjadi hamba-Mu yang dermawan.
Aamiin. Ya Allah Ya Rabbal 'Alamiin, 

Ya Allah... Ampunilah dosa-dosa kami, kasihanilah kami, bimbinglah kami, sayangilah kami, dan tuntunlah kami ke jalan-Mu yang Engkau ridhai.
Aamiin Ya Rabbal Alamiin.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم


Khutbah II


اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ.
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ
اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. 
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo