Berziarah ke Maqam Rasulullah SAW bukanlah sekadar kunjungan biasa, melainkan suatu bentuk ibadah dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Mengawali Perjalanan dengan Niat yang Suci
Sebelum kita menginjakkan kaki di Maqam Rasulullah, penting bagi kita untuk membersihkan hati dan niat.
Sebagaimana hadits mengingatkan, Telah menceritakan kepada kami Abu ’Ubaidah, Al-Qaadliy, dan Ibnu Makhlad, mereka semua berkata : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al-Waliid Al-Busriy : telah menceritakan kepada kami Wakii’ : Telah menceritakan kepada kami Khaalid bin Abi Khaalid dan Abu ’Aun, dari Asy-Sya’biy dan Al-Aswad bin Maimuun, dari Haaruun bin Abi Qaza’ah, dari seorang laki-laki keluarga Haathib, dari Haathib, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallaahu ’alaihi wa sallam :
مَنْ زَارَنِي بَعدَ مَوْتِي، فَكَأَنَّمَا زَارَنِي فِيْ حَيَاتِيْ، وَمَنْ مَاتَ بِأَحَدِ الْحَرَمَيْنِ بُعِثَ مِنَ الْآمِنِيْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
”Barangsiapa yang menziarahiku setelah kematianku, maka seakan-akan ia menziarahiku sewaktu aku masih hidup. Dan barangsiapa yang mati di salah satu di antara dua tanah haram (Makkah dan Madinah), niscaya ia akan dibangkitkan sebagai orang-orang yang mendapat keamanan di hari kiamat”.
Niat kita seharusnya murni, penuh cinta, dan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Tidak Meninggikan Suara di Hadapan Rasulullah
Seiring dengan niat yang tulus, kita diajak untuk merenungi ayat Al-Qur'an yang menasihati kita agar tidak meninggikan suara di hadapan Nabi.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَرْفَعُوْٓا اَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوْا لَهٗ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ اَنْ تَحْبَطَ اَعْمَالُكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تَشْعُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah meninggikan suaramu melebihi suara Nabi dan janganlah berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain. Hal itu dikhawatirkan akan membuat (pahala) segala amalmu terhapus, sedangkan kamu tidak menyadarinya."
(QS Al-Hujurat: Ayat 2)
Ayat ini adalah perintah langsung dari Allah yang mengajarkan adab kepada kita, bagaimana cara berbicara ketika berada di hadapan maqam Rasulullah, sampaikan lembut dan penuh hormat di hadapan makam Rasulullah.
Meneladani Akhlak dan Kepribadian Rasulullah
Selama berziarah, mari kita refleksikan ajaran dan kehidupan Nabi Muhammad SAW. Bagaimana beliau bersikap, berbicara, dan berinteraksi dengan orang lain. Tindakan ini bukan hanya sekadar mengenang, tetapi juga menjadi inspirasi untuk meningkatkan kualitas hidup dan berinteraksi dengan sesama.
Tips Berziarah yang Bermakna
Berdoa dengan Ikhlas: Sampaikan doa-doa dengan hati yang ikhlas dan penuh harap kepada Allah SWT.
Membaca Surat Yasin dan Al-Fatihah: Bacalah Surat Yasin dan Al-Fatihah sebagai doa untuk mendatangkan keberkahan.
Berzikir dan Berintrospeksi: Luangkan waktu untuk berzikir dan merenung, meresapi makna hidup dan kehadiran kita di dunia.
Beramal Shalih: Lakukan amal shalih sebagai bentuk syukur atas kesempatan untuk berziarah ke tempat suci ini.
Mengakhiri dengan Doa dan Harapan
Sebelum meninggalkan Maqam Rasulullah, jangan lupa untuk memanjatkan doa untuk diri sendiri, keluarga, umat, dan seluruh umat manusia. Semoga perjalanan ini memberikan keberkahan dan menjadi bekal spiritual bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Penutup
Adab berziarah ke Maqam Rasulullah bukan hanya tentang menempuh perjalanan fisik, tetapi lebih dari itu, merupakan perjalanan spiritual yang memperkaya jiwa dan mengokohkan iman. Semoga video ini menginspirasi kita semua untuk menjalankan ziarah dengan adab yang sesuai dengan ajaran Islam, serta menjadikan setiap langkah kita sebagai bentuk penghormatan kepada Rasulullah SAW.
Tidak ada komentar
Posting Komentar