Tampilkan postingan dengan label Keutamaan Al-Quran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keutamaan Al-Quran. Tampilkan semua postingan

Fadlilah Keutamaan Surat Waqiah

 سُورَةِ الْوَاقِعَةِ

(Hari Kiamat)
Makkiyyah, 96 atau 97 atau 98 ayat Kecuali ayat 81 dan 82 Madaniyyah Turun sesudah Surat Taha
قَالَ أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ عِكْرِمَة، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ شبتَ؟ قَالَ: "شيَّبتني هُودٌ، وَالْوَاقِعَةُ، وَالْمُرْسَلَاتُ، وعَمَّ يَتَسَاءَلُونَ، وَإِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ".
Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat Abu Bakar pernah bertanya, '"Wahai Rasulullah, engkau kelihatan telah beruban." Rasulullah Saw. menjawab: Telah membuatku beruban surat Hud, surat Al-Waqi'ah, surat Al-Mursalat, surat An-Naba, dan surat At-Takwir.
Imam Turmuzi telah meriwayatkan hadis ini, dan ia mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan garib.
Al-Hafiz ibnu Asakir telah mengatakan dalam biografi Abdullah ibnu Mas'ud lengkap dengan sanadnya sampai kepada Amr ibnur Rabi' ibnuTariq Al-Masri, telah menceritakan kepada kami As-Sirri ibnu Yahya Asy-Syaibani, dari Abu Syuja', dari Abu Zabyah yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud dalam sakitnya yang menghantarkan kepada kematiannya dijenguk oleh Usman ibnu Affan, lalu Usman bertanya, "Sakit apakah yang engkau rasakan?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Dosa-dosakulah yang membuatku sakit." Usman bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Rahmat Tuhanku." Usman bertanya, "Maukah engkau kudatangkan seorang tabib?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Tabib akan membuatku bertambah parah." Usman bertanya, "Maukah aku perintahkan agar kuberikan ata (pemberian) untukmu?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Saya tidak memerlukannya." Usman berkata, "Itu nantinya untuk anak-anak perempuanku sesudah kamu tiada." Ibnu Mas'ud menjawab, "Apakah aku mengkhawatirkan anak-anak perempuanku jatuh fakir? Sesungguhnya aku telah memerintahkan kepada semua anak perempuanku agar setiap malam membaca surat Al-Waqi'ah karena aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
"مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا".
'Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi'ah setiap malam, niscaya tidak akan terkena kemiskinan selamanya'.”
Kemudian Ibnu Asakir mengatakan bahwa demikianlah sanad hadis ini, tetapi yang benar adalah dari Syuja', seperti yang disebutkan di dalam riwayat Abdullah ibnu Wahb, dari As-Sirri.
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ: أَخْبَرَنِي السُّرِّي بْنُ يَحْيَى أَنَّ شُجَاعًا حَدَّثه، عَنْ أَبِي ظَبْيَة، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ: "مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا"
Abdullah ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadaku As-Sirri ibnu Yahya, bahwa Syuja' pernah menceritakan hadis ini dari AbuZabyah, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, niscaya tidak akan tertimpa kemiskinan selamanya.
Tersebutlah pula bahwa Abu Zabyah tidak pernah meninggalkannya. Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Abu Ya'la, dari Ishaq ibnu Ibrahim, dari Muhammad ibnu Munib, dari As-Sirri ibnu Yahya, dari Syuja', dari Abu Zabyah, dari Ibnu Mas'ud dengan sanad yang sama.
ثُمَّ رَوَاهُ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ أَبِي إِسْرَائِيلَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُنِيب الْعَدَنِيِّ، عَنِ السُّرِّي بْنِ يَحْيَى، عَنْ أَبِي ظَبْيَةَ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ: "مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا"
Kemudian Abdullah ibnu Wahb telah meriwayatkannya pula dari Ishaq ibnu Abu Israil, dari Muhammad ibnu Munib Al-Adani, dari As-Sirri ibnu Yahya, dari Abu Zabyah, dari Ibnu Mas'ud, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malamnya, niscaya tidak akan tertimpa kemiskinan selamanya.
Dalam sanad riwayat ini tidak disebutkan nama Syuja’, selanjutnya Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa ia telah memerintahkan kepada anak-anak perempuannya agar membacanya setiap malam.
Ibnu Asakir telah meriwayatkan pula melalui hadis Hajjaj ibnu Nasir dan Us'man ibnu Abul Yaman, dari As-Sirri ibnu Yahya, dari Syuja', dari Abu Fatimah yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud sedang sakit, lalu dijenguk oleh Usman ibnu Affan, kemudian disebutkan hal yang semisal dengan hadis di atas. Usman ibnul Yaman mengatakan bahwa Abu Fatimah ini adalah maula Ali ibnu Abu Talib.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Israil dan Yahya ibnu Adam, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak ibnu Harb, bahwa ia pernah mendengar Jabir ibnu Samurah mengatakan bahwa dahulu Rasulullah Saw. mengerjakan salatnya sebagaimana kalian mengerjakan salat sekarang ini, tetapi salat beliau Saw. agak sedikit ringan, dan lebih ringan daripada salat kalian. Dan beliau dalam salat Subuhnya membaca surat Al-Waqi'ah dan surat-surat lainnya yang semisal.

Fadlilah Surat Yasin



وفي الحديث : “إنَّ فِي الْقُرْآنِ لَسُوْرةٌ تَشْفَعُ لِقَارِئِها وَيَغْفِرُ لِسَامِعِهَا تُدْعَى فِي التوراةِ الْمُعِمَّةَ” قيل : يا رسولَ اللهِ وَمَا الْمُعِمَّة؟ قال : “تَعمُّ صاحِبَها بِخيْرِ الدَّارَيْنِ وَتدْفَعُ عنْهُ أهَاوِيْلَ الآخِرةِ وَتُدْعَى الدَّافعَةَ والقَاضِيَةَ” قيل : يا رسول الله وكَيْفَ ذَلِكَ؟ قال : “تدفَعُ عَنْ صاحِبِهَا كُلَّ سُوْءٍ وتَقْضِي لَهُ كُلَّ حَاجةٍ”

Artinya: Dalam Hadits disebutkan “sesungguhnya di dalam Al Quran terdapat suatu surat yang dapat memberi syafaat bagi pembacanya, memberi ampunan bagi yang mendengarnya, nama surat tersebut dalam Kitab Taurot disebut 
‘Al Mu’immah’. Lalu ditanyakanlah wahai Rasululloh apa 
‘Al Mu’immah’ itu? Rasululloh menjawabnya disebut Al-Mu’immah karena ia dapat melimpahkan kepada pembacanya kebaikan dunia dan akhirat. dapat menolak semua kejahatan, bencana, dan kesedihan akhirat. Disebut juga 
‘Ad-dafi’ah wal qodhiyah’ Lalu ditanyakanlah bagaimana bisa begitu wahai Rasululloh? Ia menjawabnya karena surat yasin ini dapat menolak bagi pembacanya dari semua kejahatan, dan juga dapat memenuhi semua keperluannya.

وفي الحديث : “مَنْ قَرأَهَا عَدَلَتْ لَهُ عِشْرِيْنَ حَجَّةً وَمَنْ سَمِعَهَا كانَ لَهُ ثَوَابُ صَدَقَةِ أَلْفِ دِيْنَارٍ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ وَمَنْ كَتَبَهَا ثُمَّ شَرِبَهَا أُدْخِلَتْ جَوْفَهُ أَلْفُ دَوَاءٍ وألْفُ نُوْرٍ وَأَلْفُ بَرَكَةٍ وَأَلْفُ رَحْمَةٍ وَنُزِعَ مِنْهُ كُلُّ دَاءٍ وَغلٍّ”

Artinya: Dalam Hadits disebutkan “Barang siapa yang membaca surat Yasin maka baginya mendapatkan pahala yang setara dengan haji 20 kali. Dan barang siapa yang mendengarkannya maka baginya pahala yang setara sodaqoh 1000 Dinar untuk jalan Alloh. Dan barang siapa menulisnya lalu meminumnya maka dimaskkanlah dalam dirinya 1000 obat, 1000 nur, 1000 berkah, 1000 rahmat dan dilepaskanlah darinya seluruh penyakit dan kedengkian.

وفي الحديث “من قرأ سورة يس في لَيْلَة أَصْبَحَ مَغْفُوْراً لَهُ”.

Artinya: Dalam Hadits disebutkan “Barang siapa yang membaca surat Yasin pada malam hari, niscaya pada pagi harinya dia telah diampuni dosanya.

وَعن يحيى بن كثير قال : “بَلَغَنَا أَنهُ مَنْ قَرَأَ يس حيْنَ يُصْبحُ لَمْ يَزَلْ فيْ فَرَح حتَى يُمْسيَ وَمَنْ قَرَأَهَا حيْنَ يُمْسي لَمْ يَزَلْ في فَرَح حَتَى يُصْبحَ”

Artinya: Diriwayatkan dari Yahya Ibn Katsir dia berkata “Telah sampai padaku sebuah sabda Rasul bahwa sesungguhnya barang siapa yang membaca surat Yasin pada waktu pagi, maka ia senantiasa memperoleh kegembiraan sampai sore, dan jika ia membacanya di sore hari maka ia senantiasa dapat gembira sampai pagi.

 وفي الحديث : “اقْرَأُوْا يس فإن فيْهَا عَشْرَ بَرَكَات مَا قَرَأهَا جَائعٌ إلا شَبعَ وَمَا قَرأهَا عَار إلا اكْتَسَى وَمَا قرأها أعزب إلا تزوج وما قرأها خائف إلا أمن وما قرأها مسجون إلا فرج وما قرأها مسافر إلا عين على سفره وما قرأها رجل ضلت له ضالة إلا وجدها وما قرئت عند ميت إلا خفف عنه وما قرأها عطشان إلا روي وما قرأها مريض إلا برىء”

Artinya: Dalam Hadits disebutkan Rasulullah Saw telah bersabda, “Bacalah Surat Yasin karena sesungguhnya di dalam surat yasiin terdapat sepuluh keberkatan”, yaitu:Apabila orang lapar membaca Surat Yasin, ia menjadi kenyang. Jika orang tidak mempunyai pakaian akan mendapat pakaian. Jika orang belum menikah, segera mendapat jodoh. Jika dalam ketakutan akan hilang perasaan takut. Jika terpenjara akan dibebaskan. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya. Jika tersesat, sampai ke tempat yang ditujuinya. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan siksanya. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa hausnya. Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar daripada penyakitnya.

وفي الحديث “يس لما قرئت له” وفي الحديث “مَنْ دَخلَ المْقَابر وَقرأ سورة يس خفف عنهم يومئذٍ وكان له بعدد من فيها حسنات”.

Artinya: Dalam Hadits disebutkan Rasulullah Saw telah bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi pekuburan lalu membaca surat Yasin, maka pada hari itu Allah meringankan siksaan mereka, dan bagi yang membacanya mendapat kebaikan sejumlah penghuni kubur di pekuburan itu.

وعن بعض الصالحين في بعض بلاد اليمن أنه لما دفن بعض الموتى وانصرف الناس سمع في القبر صوتاً ودقاً عنيفاً ثم خرج من القبر كلب أسود فقال له الشيخ الصالح : ويحك أيّ شيء أنت؟ فقال : أنا عمل الميت قال : فهذا الضرب فيك أم فيه قال : فيّ وجدت عنده سورة يس وأخواتها فحالت بينه وبيني وضربت وطردت.

Artinya: Diriwayatkan dari sebagian orang-orang sholih bahwa di kota Yaman terdapat seseorang yang telah meninggal dunia sedang dimakamkan, kemudian saat orang-orang yang mengantarkan-nya telah pergi orang sholih itu mendengar suara yang sangat keras. Kemudian keluarlah dari makam tersebut seekor anjing hitam. Orang sholih itu bertanya pada anjing ‘celaka..! siapa kamu? Anjing itu menjawabnya: aku adalah perbuatan si mayit ini. Orang sholih tersebut bertanya “lalu suara pukulan itu untuk kamu atau untuk dia”? Anjing itu menjawabnya “pukulan itu untukku, aku temukan di sampingya surat Yasin yang menghalang-halangiku dengannya, memukul dan melemparkanku”

وفي الحديث “: ﺇِﻥَّ ﻟِﻜُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻗَﻠْﺒﺎً , ﻭ ﻗَﻠْﺐ ﺍْﻟﻘُﺮْﺁﻥِ ﻳﺲ , “مَنْ قَرَأَهَا يُريد بها وجه الله غفر الله له وأعطى من الأجر كأنما قرأ القرآن ثنتين وعشرين مرة وأيما مسلم قرىء عنده إذا نزل به ملك الموت يس نزل بكل حرف منها عشرة أملاك يقومون بين يديه صفوفاً يصلون عليه ويستغفرون له ويشهدون غسله ويتبعون جنازته ويصلون عليه ويشهدون دفنه وأيما مسلم قرأ يس وهو في سكراته لم يقبض ملك الموت روحه حتى يجيئه رضوان بشربة من الجنة يشربها وهو على فراشه ويقبض روحه وهو ريان ويمكث في قبره وهو ريان ولا يحتاج إلى حوض من حياض الأنبياء حتى يدخل الجنة وهو ريان” ،

Artinya: Dalam Hadits disebutkan Rasulullah Saw telah bersabda, “Sesungguhnya segala sesuatu mempunyai hati, sedangkan hatinya Al-Quran adalah surat Yasin. “Barangsiapa yang membaca surat Yasin karena Allah Azza wa Jalla, maka Allah akan mengampuni dosanya dan memberinya pahala seperti membaca Al-Qur’an 22 kali.Jika surat Yasin dibacakan di dekat orang islam yang akan meninggal dunia, maka Allah menurunkan untuknya setiap satu huruf sepuluh malaikat. Para malaikat itu berdiri dan berbaris di depannya, memohonkan ampunan untuknya, menyaksikan saat ruhnya dicabut, mengantarkan jezanahnya, bershalawat untuknya, menyaksikan saat penguburannya. Jika surat ini dibacakan saat sakaratul maut atau menjelang sakaratul maut, maka tidak akan dicabut nyawanya selagi ia belum didatangi malaikat Ridwan penjaga surga dengan membawa minuman dari surga, kemudian meminumkan padanya saat ia masih berada di ranjangnya, setelah minum ia mati dalam keadaan tidak haus, sehingga ia tidak membutuhkan telaga para nabi sampai masuk ke surga dalam keadaan tidak haus.

Rasulullah pernah bersabda:
اقْرَؤُا يس عِنْدَ مَوْتَاكُمْ

Artinya: bacalah surat Yasin di samping orang yang sedang menghadapi mautnya.

Surat Yasin yang dibacakan kepada orang yang mendekati ajal dimaksudkan buat menguatkan hatinya. Ar-Razi menyebutkan dalam kitab at-Tafsirul  Kabir bahwa dengan kondisi yang sangat lemah, seseorang perlu senantiasa diingatkan kepada Allah serta perbuatannya selama hidup. 
Keutamaan surat Yasin buat mereka yang tengah menghadapi ajal dapat dikatakan sebagai pengingat apa-apa saja yang telah dilakukannya seumur hidup. Ini akan membuat orang tersebut tersadar dan mudah-mudahan tobat sebelum ajal menjemput.
Selain itu, Allah Swt juga akan memberikan keberkahan dan rahmat berupa kemudahan, termasuk dalam keluarnya roh seseorang dari jasadnya jika surat ini senantiasa dibacakan pada orang yang tengah merengang nyawa. 

Demikian pendapat dari Ibnu Katsir.

Penulis: 
HM. Abdul Azizie Fauzie

 تفسير روح البيان ـ موافق للمطبوع (7/ 346
Ibid, juga Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Anas bin Malik dalam Tafsir Nur Ats-tsaqalayn 4/373
Ibid,
HR. Malik, Ibnus Sunni dan dishahihkan oleh Ibnu Hibban
Ibid, juga bisa dilihat di Tafsir Nur Ats-tsaqalayn 4/372

Fasal Al-Baqarah Turun Di Madinah

فصل-[البقرة نزلت بالمدينة]

Surat Al-Baqarah secara keseluruhan adalah Madaniyah tanpa ada yang memperselisihkannya.
Surat Al-Baqarah merupakan surat yang mula-mula diturunkan di Madinah. Akan tetapi, firman Allah swt yang terdapat di dalamnya, yaitu: Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu sekalian dikembalikan kepada Allah. (Al-Baqarah: 281)

Menurut suatu pendapat, ayat ini merupakan ayat Al-Qur'an yang paling akhir diturunkan. Tetapi dapat pula dihipotesiskan bahwa ayat ini memang salah satu di antara ayat-ayat yang paling akhir diturunkan dari Al-Qur'an, sebagaimana pula ayat-ayat yang menerangkan tentang riba. Khalid ibnu Ma'dan mengatakan, "Surat Al-Baqarah adalah fustat (perhiasan) Al-Qur'an."

Sebagian ulama mengatakan bahwa surat Al-Baqarah mengandung seribu kalimat berita, seribu kalimat perintah, dan seribu kalimat larangan. Sedangkan menurut orang-orang yang menghitungnya. di dalamnya terdapat 287 ayat, 6.221 kalimat, dan hurufhya berjumlah 25.500."

Ibnu Juraij meriwayatkan dari Ata dari Ibnu Abbas, bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Khasif mengatakan dari Mujahid. dari Abdullah ibnuz Zubair yang mengatakan bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah. Al-Waqidi mengatakan, telah menceritakan kepadaku Dahhak ibnu Usman, dari Abuz Zanad, dari Kharijah ibnu Zaid ibnu Sabit, dari ayahnya yang mengatakan bahwa surat Al-Baqarah diturunkan di Madinah.
Demikianlah hal yang dikatakan bukan hanya oleh seorang ulama saja, semuanya dari kalangan para imam dan para ulama ahli tafsir; tiada perselisihan di kalangan mereka.

 قَالَ ابْنُ مَرْدُويه: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَر، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْوَلِيدِ [الْفَارِسِيُّ] حَدَّثَنَا خَلَفُ بْنُ هِشَامٍ، حَدَّثَنَا عُبيس بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَا تَقُولُوا: سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَلَا سُورَةُ آلِ عِمْرَانَ، وَلَا سُورَةُ النِّسَاءِ، وَكَذَا الْقُرْآنُ كُلُّهُ، وَلَكِنْ قُولُوا: السُّورَةُ الَّتِي يُذْكَرُ فِيهَا الْبَقَرَةُ، وَالَّتِي يُذْكَرُ فِيهَا آلُ عِمْرَانَ، وَكَذَا الْقُرْآنُ كُلُّهُ

Ibnu Murdawaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ma'mar, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali ibnul Walid Al-Farisi, telah menceritakan kepada kami Khalaf ibnu Hisyam, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Maimun, dari Musa ibnu Anas ibnu Malik, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Jangan kalian katakan surat Al-Baqarah, jangan surat Ali Imran, jangan pula surat An-Nisa dengan sebutan demikian terhadap Al-Qur'an seluruhnya, melainkan katakanlah oleh kalian surat yang di dalamnya disebutkan kisah sapi betina (Al-Baqarah) dan surat yang di dalamnya disebutkan kisah keluarga Imran (Ali Imran), demikianlah seterusnya terhadap Al-Qur'an seluruhnya. Hadis ini berpredikat garib, predikat marfu'-nya tidak sahih.
Sedangkan Isa ibnu Maimun yang disebutkan di atas, nama julukannya adalah Abu Salamah Al-Khawwas; dia orangnya dhaif dalam hal periwayatan. hadisnya pun tidak dapat dipakai untuk hujah. Telah diriwayatkan di dalam kitab Sahihain melalui Ibnu Mas'ud,

 أَنَّهُ رَمَى الْجَمْرَةَ مِنْ بَطْنِ الْوَادِي، فَجَعَلَ الْبَيْتَ عَنْ يَسَارِهِ، وَمِنَى عَنْ يَمِينِهِ، ثُمَّ قَالَ: هَذَا مَقَامُ الَّذِي أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ 

bahwa Ibnu Mas'ud pernah melempar jumrah dari perut lembah, dengan mengambil posisi Ka'bah berada di sebelah kirinya dan Mina di sebelah kanannya, kemudian dia mengatakan, "Ini adalah tempat diturunkan surat Al-Baqarah."
Imam Bukhari dan Imam Muslim sendirilah yang mengetengahkan hadis ini.
Ibnu Murdawaih meriwayatkan melalui hadis Syu'bah, dari Uqail ibnu Talhah, dari Utbah ibnu Marsad yang mengatakan bahwa Nabi Saw. melihat sahabat-sahabatnya mundur, maka beliau berseru, "Hai para pemilik surat Al-Baqarah, (majulah)!"
Menurut kami, peristiwa tersebut terjadi dalam Perang Hunain, yaitu di saat pasukan kaum muslim terpukul mundur; maka beliau Saw. memerintahkan kepada Al-Abbas untuk menyeru mereka dengan seruan ini, yaitu: "Hai para pemilik baiat Syajarah!", yakni ahli baiat Ridwan. Menurut riwayat yang lain disebutkan, "Hai para pemilik surat Al-Baqarah!" Tujuannya ialah untuk menyemangatkan mereka dengan seruan tersebut; ternyata sesudah seruan itu mereka maju kembali dari segala penjuru.
Hal yang sama dilakukan pula dalam Perang Yamamah ketika menghadapi para pengikut Musailamah Al-Kazzab. Saat itu para sahabat terpukul mundur karena banyaknya pasukan Bani Hanifah (pasukan musailamah). Lalu kaum Muhajir dan kaum Ansar menyerukan seruan, 'Hai para pemilik surat Al-Baqarah," hingga Allah memberi kemenangan kepada pasukan-pasukan sahabat-sahabat Rasulullah Saw. Kembal.

Keutamaan Tujuh Surat Yang Panjang-panjang

Keutamaan tujuh surat yang panjang-panjang ذِكْرُ ما ورد في فضل السبع الطوال قَالَ أَبُو عُبَيْدٍ: حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ الدِّمَشْقِيُّ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ بَشِيرٍ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: " أُعْطِيتُ السَّبْعَ الطُّوال مَكَانَ التَّوْرَاةِ، وَأُعْطِيتُ الْمِئِينَ مَكَانَ الْإِنْجِيلِ، وَأُعْطِيتُ الْمَثَانِيَ مَكَانَ الزَّبُورِ، وَفُضِّلْتُ بِالْمُفَصَّلِ " Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ismail Ad-Dimasyqi, dari Muhammad ibnu Syu'aib, dari Sa'id ibnu Basyir, dari Qatadah, dari Abul Malih, dari Wa'ilah ibnul Asqa, dari Nabi Saw. yang pernah bersabda: Aku dianugerahi tujuh surat yang panjang-panjang untuk mengimbangi kitab Taurat, dan aku dianugerahi dua ratus ayat untuk mengimbangi kitab Injil, dan aku dianugerahi Al-Masani untuk mengimbangi kitab Zabur, dan aku diberi keutamaan melalui surat-surat Mufassal Predikat hadits ini gharib, mengingat Sa'id ibnu Basyir mempunyai Kelemahan. Akan tetapi, hadis ini diriwajatkan pula oleh Abu Ubaid, dari ABDULAH IBNU SALEH dari Al-Laits. dari Sa'id ibnu Abul Hilal Yang menceritakan.”Telah sampai kepada kami bahwa Rasulullah saw pernah bersabda. hingga akhir hadis." Abu Ubaid mengatakan: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، مَوْلَى الْمُطَّلِبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ حَنْطَبٍ، عَنْ حبيب بن هند الأسلمي، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " مَنْ أَخَذَ السَّبْعَ فَهُوَ حَبْر" telah menceritakan kepada kami Ismail Ibnu Ja'far. dari Amr ibnu Abu Amr maula Al-Muttalib ibnu Abdullah Ibnu Hantab, dari Habib ibnu Hindun Al-Aslami, dari Urwah, dari Aisyah r.a.. dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Barang siapa yang mengambil (hafal) tujuh (surat yang panjang-panjang), maka dia adalah orang alim. Hadis ini pun berpredikat garib. Habib yang dimaksud dalam sanad hadis ini adalah Habib ibnu Hindun ibnu Asma ibnu Hindab ibnu Harisah Al-Aslami. Orang-orang yang telah meriwayatkan hadis darinya ialah Amr ibnu Abu Amr dan Abdullah ibnu Abu Bakrah. Abu Hatim Ar-Razi menyebutnya (yakni autobiografinya), tetapi dia tidak menyebut suatu cela pun tentangnya. Hadis ini diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad ibnu Sulaiman ibnu Daud dan Husain, keduanya menerima hadis ini dari Ismail ibnu Ja'far dengan lafaz yang sama. Diriwayatkan pula oleh Abu Sa'id, dari Sulaiman ibnu Bilal, dari Habib ibnu Hindun, dari Urwah, dari Aisyah, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: «مَنْ أَخَذَ السَّبْعَ الْأُوَلَ مِنَ الْقُرْآنِ فَهُوَ حَبْرٌ» Barang siapa yang mengambil (hafal) tujuh surat yang pertama dari Al-Qur'an, maka dia adalah orang yang alim. Ahmad mengatakan: telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. hadis yang semisal. Abdullah ibnu Ahmad mengatakan, "Menurutku hadis ini di dalam sanadnya terdapat ayah Al-A'raj (lalu dari Abu Hurairah), tetapi memang demikianlah yang termaktub di dalam kitab ayahku. Aku tidak mengerti apakah ayahku memang lupa atau memang hadis ini mursal." Imam Turmuzi meriwayatkan sebuah hadis melalui Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah Saw. pernah mengirimkan suatu delegasi sebagai utusan yang jumlahnya dapat dihitung. Ternyata beliau Saw. mendahulukan orang yang termuda usianya di kalangan mereka karena dia hafal surat Al-Baqarah. Beliau Saw. bersabda kepadanya: «اذهب فأنت أميرهم» Berangkatlah, engkau menjadi pemimpin mereka! Hadis ini dinilai sahih oleh Imam Turmuzi. Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan firman-Nya: وَلَقَدْ آتَيْناكَ سَبْعاً مِنَ الْمَثانِي Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu Sab'ul Masani. (Al-Hijr: 87) Abu Ubaid mengatakan, "Yang dimaksud dengan Sab'ul Masani ini adalah tujuh buah surat yang panjang-panjang, yaitu surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al-Maidah, Al-An'am, Al-A'raf. dan surat Yunus. Abu Ubaid mengatakan bahwa Mujahid telah mengatakan, Yang dimaksud adalah tujuh surat yang panjang-panjang." Hal yang sama dikatakan pula oleh Makhul, Atiyyah ibnu Qais, Abu Muhammad Al-Farisi, Syaddad ibnu Aus, dan Yahya ibnul Haris Az-Zimari sehubungan dengan tafsir ayat tersebut; salah satu di antaranya adalah surat Yunus yang merupakan surat ketujuhnya. Kembali

Keutamaan Surat Al-baqarah Dan Ali Imran

Keutamaan Surat Al-Baqarah dan Ali Imran

 (ذِكْرُ مَا وَرَدَ فِي فَضْلِهَا مَعَ آلِ عِمْرَانَ) قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ، حَدَّثَنَا بَشِيرُ بْنُ مُهَاجِرٍ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ: " تَعَلَّمُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ، وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ، وَلَا تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ ". قَالَ: ثُمَّ سَكَتَ سَاعَةً، ثُمَّ قَالَ: " تَعَلَّمُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ، وَآلَ عِمْرَانَ، فَإِنَّهُمَا الزَّهْرَاوَانِ، يُظلان صَاحِبَهُمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ غَيَايَتَانِ، أَوْ فرْقان مِنْ طَيْرٍ صَوافّ، وَإِنَّ الْقُرْآنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حِينَ يَنْشَقُّ عَنْهُ قَبْرُهُ كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ، فَيَقُولُ لَهُ: هَلْ تَعْرِفُنِي؟ فَيَقُولُ: مَا أَعْرِفُكَ. فَيَقُولُ: أَنَا صَاحِبُكَ الْقُرْآنُ الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الْهَوَاجِرِ، وَأَسْهَرْتُ لَيْلَكَ، وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ، وَإِنَّكَ الْيَوْمَ مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارَةٍ. فَيُعْطَى الْمُلْكَ بِيَمِينِهِ وَالْخُلْدَ بِشِمَالِهِ، وَيُوضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الْوَقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ حُلَّتَيْنِ، لَا يَقُومُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا، فَيَقُولَانِ: بِمَ كُسِينَا هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ، ثُمَّ يُقَالُ: اقْرَأْ وَاصْعَدْ فِي دَرَج الْجَنَّةِ وَغُرَفِهَا، فَهُوَ فِي صُعُودٍ مَا دَامَ يَقْرَأُ هَذًّا كَانَ أَوْ تَرْتِيلًا

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Na'im, yaitu Bisyr ibnu Muhajir; telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya yang menceritakan:
Ketika ia berada di hadapan Nabi Saw., ia mendengar Nabi bersabda: Pelajarilah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambil surat Al-Baqarah membawa berkah, dan meninggalkannya mengakibatkan penyesalan, dan sihir tidak dapat mengenai pemiliknya.
Nabi Saw. diam sesaat, kemudian bersabda lagi, "Pelajarilah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran, sesungguhnya kedua surat tersebut adalah zahrawani (dua surat yang bercahaya) menaungi pemiliknya kelak di hari kiamat, seakan-akan seperti dua gumpalan awan atau dua buah naungan atau dua kelompok besar burung-burung yang terbang berbaris (menaunginya). Sesungguhnya Al-Qur'an bakal menemui pemiliknya di hari kiamat di saat kuburan terbelah mengeluarkannya. Al-Qur'an menjelma sebagai seorang lelaki, lalu berkata kepada pemiliknya, " Apakah engkau mengenalku?"
Ia menjawab, "Aku tidak mengenalmu."
Al-Qur'an berkata, "Aku adalah temanmu yang membuatmu haus di siang hari dan membuatmu begadang di malam harinya. Sesungguhnya setiap pedagang itu memperoleh keuntungan di balik perdagangannya, dan sesungguhnya kamu sekarang memperoleh keuntungan dari semua perdagangan."
Kemudian ia diberi kerajaan dari sebelah kanannya dan diberi kekekalan di sebelah kirinya, dipakaikan pada kepalanya sebuah mahkota keagungan, dan kedua orang tuanya diberi pakaian perhiasan yang jauh lebih berharga daripada apa yang ada di dunia.
Lalu kedua orang tuanya bertanya, "Mengapa kami berdua diberi pakaian ini?"
lalu dijawab, "Karena anakmu hafal Al-Qur'an."
Kemudian dikatakan, "Bacalah dan naiklah ke tangga surga serta kenalilah!" Dia masih terus dalam keadaan menaikinya selama membacakannya atau men-tartil-kannya.

Ibnu Majah meriwayatkan melalui hadis Bisyr ibnul Muhajir sebagian dari hadis di atas.
Sanad hadis ini berpredikat hasan dengan syarat Imam Muslim, mengingat Bisyr yang ini hadisnya diketengahkan pula oleh Imam Muslim dan dinilai siqah oleh Ibnu Mu'in.
Imam Nasai mengatakan bahwa hadis Bisyr dapat dipakai sebagai dalil (hujah). Akan tetapi Imam Ahmad mengatakan, bahwa hadis yang diriwayatkan Bisyr berpredikat munkar.”Pada mulanya aku memakai hadis-hadisnya, tetapi ternyata hadis-hadisnya itu mendatangkan hal-hal yang mengherankan."
Imam Bukhari mengatakan pada sebagian hadis bahwa Bisyr ibnul Muhajir memang berbeda. Imam Abu Hatim mengatakan bahwa hadis Bisyr dapat dicatat (diterima), tetapi tidak dapat dijadikan sebagai hujah.
Ibnu Addi mengatakan, Bisyr meriwayatkan hadis-hadis yang tidak dapat diikuti.
Imam Daruqutni mengatakan Bisyr orangnya tidak kuat. Akan tetapi, menurut kami sebagian hadits diatas mempunyai syawahid (saksi penguat), antara lain ialah hadis Abu Umamah Al-Bahili;

 قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا هِشَامٌ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَّامٍ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يقول: " اقرؤوا القرآن فإنه شافع لأهله يوم القيامة، اقرؤوا الزَّهْرَاوَيْنِ: الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ، فَإِنَّهُمَا يَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ، أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ، أَوْ كأنهما فِرْقان من طير صواف يحاجان عن أهلهما "ثم قال: " اقرؤوا البقرة فإن أخذها بركة ، وتركها حسرة، ولا تستطيعها الْبَطَلَةُ
Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Abdul Malik Ibnu Umar, telah menceritakan kepada kami Hisyam dari Yahya Ibnu Abi Katsir, dari Abu Salam, dari Abu Umamah yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda: Bacalah Al-Qur'an, karena sesungguhnya Al-Qur'an memberi syafaat kepada pembacanya kelak di hari kiamat. Bacalah surat zahrawani —yaitu Al-Baqarah dan Ali Imran— karena sesungguhnya keduanya akan datang di hari kiamat bagaikan dua awan atau dua naungan atau dua kelompok besar burung yang terbang berbaris; keduanya akan datang membela para pembacanya.
Bacalah surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya akan membawa berkah, dan meninggalkannya akan mengakibatkan kekecewaan, para tukang sihir tidak akan mampu menghafalnya.

Hadis ini diriwayatkan pula oleh Muslim di dalam Kitab Salat melalui hadis Mu'awiyah ibnu Salam, dari saudara lelakinya (Zaid ibnu Salam), dari kakeknya (Abu Salam Mamtur Al-Habsyi), dari Abu Umamah Suda ibnu Ajlan Al-Bahili dengan lafaz yang sama.
Az-zahrawani, keduanya bercahaya.
Al-gayayah. sesuatu yang menaungimu dari atasmu.
Al-farq, sekumpulan dari sesuatu.
As-sawaf, berbaris dengan rapat.
Al-batalah, tukang-tukang sihir.
La tastati'uha, para ahli sihir tidak akan mampu menghafalnya.
Menurut pendapat lain, ulah tukang sihir tidak akan mampu menembus pembacanya. Bukti lainnya ialah hadis An-Nawwas ibnu Sam'an;

 قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ رَبِّهِ، حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُهَاجِرٍ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الجُرَشي، عَنْ جُبَير بْنِ نُفَير، قَالَ: سَمِعْتُ النَّوَّاسَ بْنَ سَمْعَانَ الْكِلَابِيَّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلُهُ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ، تَقْدُمُهُمْ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ ". وَضَرَبَ لَهُمَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَمْثَالٍ مَا نَسِيتُهُنَّ بَعْدُ، قَالَ: " كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ ظُلَّتَانِ سَوْدَاوَانِ بَيْنَهُمَا شَرْق، أَوْ كَأَنَّهُمَا فرْقَان مِنْ طَيْرٍ صَوَاف يُحَاجَّان عَنْ صَاحِبِهِمَا

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Abdul Rabihi, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, dari Muhammad ibnu Muhajir, dari Al-Walid ibnu Abdur Rahman Al-Jarasyi, dari Jabir ibnu Nafir; ia pernah mendengar An-Nawwas ibnu Sam'an Al-Kilabi mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Kelak di hari kiamat didatangkan Al-Qur'an bersama dengan ahlinya yang mengamalkannya, yang berada di depan mereka adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran.
Kemudian Rasulullah Saw. membuat tiga buah perumpamaan yang tidak pernah ia lupakan sesudahnya. Beliau Saw. bersabda: Seakan-akan kedua surat itu bagaikan dua awan atau dua naungan yang hitam, di antara keduanya terdapat cahaya, atau keduanya seperti dua kelompok burung yang bersaf keduanya membela pemiliknya.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim melalui Ishaq ibnu Mansur, dari Yazid ibnu Abdu Rabbihi dengan lafaz yang sama.

Imam Turmuzi meriwayatkannya melalui hadis Al-Walid ibnu Abdur Rahman Al-Jarasyi dengan lafaz yang sama. Ia mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan garib.
Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj, dari Hammad ibnu Salamah, dari Abdul Malik ibnu Umair yang mengatakan bahwa Hammad menduga hadis ini dari Abu Munib, dari pamannya; ada seorang lelaki membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Irnran setelah ia selesai dari salat Maka Ka'b bertanya, "Apakah engkau membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran?"
Lelaki itu menjawab.”Ya."
Ka'b berkata, "Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya di dalam kedua surat itu terdapat asma Allah; bila disebutkan dalam suatu doa, niscaya akan diperkenankan.
Abu Munib mengatakan, "Beri tahukanlah isim itu kepadaku!
Pamannya menjawab, Tidak, demi Allah, aku tidak akan menceritakannya kepadamu. Seandainya aku menceritakannya kepadamu niscaya dalam waktu dekat kamu akan menyebutnya dalam doa untuk keluargamu yang di dalamnya terlibat aku dan kamu."

Abu Ubaid mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Salim ibnu Amir. bahwa ia pernah mendengar Abu Umamah mengatakan, "Sesungguhnya ada seorang dari saudara kalian bermimpi dalam tidurnya melihat sejumlah manusia menempuh jalan lereng suatu bukit yang terjal lagi panjang, sedangkan di atas puncak bukit itu terdapat dua buah pohon yang kedua-duanya tampak hijau (subur). Kedua pohon ku bersuara dan mengatakan.
 'Apakah di antara kalian terdapat orang yang dapat membaca surat Al-Baqarah? Apakah di antara kalian ada orang yang dapat membaca surat Ali Imran'?"
Abu Umamah melanjutkan kisahnya, "Apabila ada seorang menjawab, 'Ya,' maka kedua pohon itu menjulurkan ranting-rantingnya mendekat ke arah lelaki tersebut hingga lelaki itu dapat bergantungan padanya, lalu membawanya naik ke atas puncak bukit."

Telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Saleh, dari Mu'awiyah ibnu Saleh. dari Abu Imran; ia pernah mendengar Ummu Darda menceritakan kisah berikut, "Seorang lelaki dari kalangan orang-orang yang hafal Al-Qur'an menyerang seorang tetangganya dan membunuhnya, kemudian ia terkena qisas dan dihukum mati. Maka Al-Qur'an keluar meninggalkannya satu surat demi satu surat secara terus-menerus, hingga yang tertinggal hanya surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran selama satu Jumat. Kemudian surat Ali Imran pergi pula meninggalkannya, dan surat Al-Baqarah tinggal selama satu Jumat. Kemudian dikatakan kepadanya:
مَا يُبَدَّلُ الْقَوْلُ لَدَيَّ وَما أَنَا بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
 Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku. (QS. Qaf: 29)
Lalu surat Al-Baqarah keluar, wujudnya seperti gumpalan awan yang besar. Abu Ubaidah mengatakan bahwa dia memimpikan kedua surat tersebut menemani lelaki itu di dalam kuburnya. membelanya. dan menghiburnya.
Kedua surat itu merupakan bagian dari Al-Qur'an yang tetap bersamanya.

Abu Ubaid mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Abu Misar Al-Gassani, dari Sa'id ibnu Abdul Aziz At-Tanukhi, bahwa Yazid ibnul Aswad Al-Jarasyi pernah menceritakan, "Barang siapa yang membaca surat Al-Baqarah dan Ali Imran di siang hari, maka dia bebas dari nifaq (sifat munafik) sampai petang harinya. Dan barang siapa yang membacanya di malam hari. maka dia bebas dari nifaq hingga pagi harinya."
Perawi mengatakan bahwa Yazid ibnul Aswad Al-Jarasyi selalu membaca kedua surat tersebut setiap siang dan malam hari selain dari satu juz wiridnya.
Telah menceritakan kepada kami Yazid, dari Warqa ibnu Iyas, dari Sa'id ibnu Jabir yang mengatakan bahwa Khalifah Umar ibnul Khattab r.a. pernah mengatakan, "Barang siapa membaca surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran di malam hari, dia dicatat termasuk orang-orang yang beribadah."

Di dalam asar ini terdapat inqita (sanad yang terputus), tetapi telah ditetapkan di dalam kitab Sahihain bahwa Rasulullah Saw. membaca kedua surat ini dalam satu rakaat.
© all rights reserved
made with by templateszoo