Setiap Dosa Akan Diakhirkan Kecuali Durhaka Kepada Kedua Orang Tua

0

Orang Tua merupakan sosok yang paling berjasa dalam hidup kita. Tanpa perjuangan mereka, kita tentu tidak bisa tumbuh dan berkembang sebaik seperti sekarang ini. Atas hal tersebutlah kemudian agama Islam menuntunkan agar seorang anak berbakti kepada kedua Orang Tua.

Tidak hanya diwajibkan agar berbakti kepada kedua Orang Tua, Islam juga dengan tegas melarang seseorang berbuat buruk atau Durhaka kepada Orang Tua. Hal ini sesuai dengan kandungan Alquran surah Al-Ahqaf ayat 15.

Beberapa perbuatan dan perkataan yang masuk dalam kategori Durhaka. Berikut ini bentuk-bentuk Durhaka dalam Islam sesuai Alquran dan hadis.

1. Berkata keras dan kasar kepada Orang Tua

Berkata keras dan kasar kepada Orang Tua merupakan salah satu bentuk Durhaka yang dilarang dalam Islam. Hal ini sesuai dengan Alquran surah Al-Isra ayat 23.

{وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا (23) وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّي ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا (24) }
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. 
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. 
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”
(QS Al-Isra, ayat 23-24)

Imam Bukhari meriwayatkan dalam Kitabul Adab dari jalan Abi Bakrah Radhiyallahu ‘anhu, telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

أَلاَ أُنَبِّئُكُم بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ؟ ثَلاَثًا قُلْنَا : بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَالَ : أَلأِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ، وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ: أَلاَ وَقَوْلُ الزُّورِ، وَشَهَادَةُ الزُّوُرِ، فَمَازَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا : لَيْتَهُ سَكَتَ
Maukah aku beritahukan kepadamu sebesar-besar dosa yang paling besar, tiga kali (beliau ulangi). Sahabat berkata, ‘Baiklah, ya Rasulullah’, bersabda Nabi. “Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua, serta camkanlah, dan saksi palsu dan perkataan bohong”. Maka Nabi selalu megulangi, “Dan persaksian palsu”, sehingga kami berkata, “semoga Nabi diam”
[Hadits Riwayat Bukhari 3/151-152 -Fathul Baari 5/261 No. 2654, dan Muslim 87]

2. Membuat Orang Tua bersedih atau menangis

Membuat Orang Tua bersedih sampai menangis karena perbuatan atau ucapan juga salah satu bentuk dari kedurhakaan. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi,"Tangisan kedua Orang Tua termasuk kedurhakaan besar," (Hadis riwayat Bukhari).

3. Menelantarkan dan tidak melayani Orang Tua

Dengan alasan kesibukan pekerjaan atau sudah punya keluarga sendiri, banyak anak yang kemudian mulai kurang perhatian kepada kedua orang tuanya. Hingga tidak sedikit kasus anak yang menelantarkan orangtua, padahal hal tersebut termasuk bentuk kedurhakaan yang nyata.

4. Memasang muka cemberut di depan Orang Tua

Termasuk dalam bentuk kedurhakaan ialah saat anak selalu memasang muka cemberut jika ia berada di hadapan Orang Tua. Sebab, hal tersebut bisa membuat sakit hati Orang Tua.

5. Tidak menghormati Orang Tua

Tidak menghormati Orang Tua juga masuk dalam kategori kedurhakaan seorang anak. Allah menganjurkan seorang anak agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana termuat dalam Alquran surah An-Nisa ayat 36.

Dari hadits di atas dapat diketahui bahwa dosa besar yang paling besar setelah syirik adalah uququl walidain (durhaka kepda kedua orang tua).

Dalam riwayat lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa diantara dosa-dosa besar yaitu menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh diri, dan sumpah palsu
[Riwayat Bukhari dalam Fathul Baari 11/555].

Kemudian diantara dosa-dosa besar yang paling besar adalah seorang melaknat kedua orang tuanya [Hadits Riwayat Imam Bukhari]

 Dari Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّاللَّهَ تَعَالَى حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوقَ اْللأَمَّهَاتِ، وَمَنْعًا وَهَاتِ وَوَأْدَ اْلبَنَاتِ، وَكَرِهَ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ، وَكَشْرَةَ اْلسُّؤَالِ، إِضَاعَةَ اْلمَالِ
Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan minta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)
[Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 10/405 No. 5975) Muslim No. 1715 912)]

Hadits ini adalah salah satu hadits yang melarang seorang anak berbuat durhaka kepada kedua orang tuanya. Seorang anak yang berbuat durhaka berarti dia tidak masuk surga dengan sebab durhaka kepada kedua orang tuanya, sebagaimana hadits dari Abu Darda bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌ وَلاَ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلاَ مُكَذِّبٌ باْلقَدَرِ
Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman keras) dan orang yang mendustakan qadar
[Hadits Riwayat Ahmad 6/441]

Selain memberikan kenikmatan bagi setiap manusia yang menjalankan perintah agama, Islam juga dengan tegas akan memberikan hukuman bagi siapa saja yang melanggar aturan, termasuk Durhaka kepada Orang Tua.

Beberapa balasan yang akan diterima seorang anak yang Durhaka kepada orangtuanya antara lain sebagai berikut.

1. Salatnya tidak diterima

Amalan salat anak Durhaka tidak akan diterima Allah sebelum ia bertobat dan meminta maaf kepada kedua orang tuanya. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW berikut.

"Allah tidak akan menerima salat orang yang benci kedua orang tuanya yang tidak menganiaya kepadannya," (Hadis riwayat Abu Al-Hasan Bin Makruf).

2. Dijauhkan dari kenikmatan surga

Seorang anak yang Durhaka juga akan dijauhkan dari kenikmatan surga. Hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Nasa'i dan Ahmad.

"Ada tiga jenis manusia yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, orang yang Durhaka kepada kedua Orang Tua, dan seorang dayyuts (orang yang membiarkan kejahatan berlaku dalam keluargannya, merelakan istri dan anak perempuan selingkuh),"

3. Tidak mendapatkan rida dari Allah

Jika jalan hidupmu ingin berkah, maka berjalanlah di jalan yang diridai Allah. Salah satu yang menghalangi rida Allah ialah perbuatan Durhaka kepada Orang Tua. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Al-Hakim.

"Rida Allah tergantung rida Orang Tua, dan murka Allah pun tergantung pada murka kedua Orang Tua," (Hadis riwayat Al-Hakim).

4. Mendapatkan kesusahan di dunia

Perbuatan Durhaka merupakan salah satu perbuatan dosa yang balasannya bisa didapatkan langsung di dunia. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh hadis Rasulullah SAW berikut.

"Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah sekehendak-Nya sampai hari kiamat, kecuali dosa mendurhakai kedua Orang Tua. sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunnya didalam hidupnya sebelum mati," 
(Riwayat Al-Hakim).

Tidak ada komentar

Posting Komentar

© all rights reserved
made with by templateszoo