Tampilkan postingan dengan label Khutbah Jumat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah Jumat. Tampilkan semua postingan

Khutbah Jum'at: Carilah Rejeki Dengan Bersedekah


Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
 وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ : أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ؛ فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا هِيَ سَبِيْلُ الفَلَاحِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ ، وَأَسْأَلُ اللهَ جَلَّ وَعَلَا أَنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ المُتَّقِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمَ
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Marilah sama-sama kita panjatkan puji serta syukur kita kepada Allah swt, yang senantiasa memberikan berbagai kenikmatan yang begitu banyak sehingga tdak ada kemampuan bagi kita untuk menghitungnya.

Shalawat serta salam, semoga senantiasa di curahkan kepada junjunan kita, Habibana wanabiyyana Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, Juga kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, serta kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Marilah sama-sama kita bertaqwa kepada Allah dengan ketaqwaan yang sebenar-benarnya. Menjalankan semua perintah-Nya, serta menjauhi semua larangan-Nya

Ma'asyiral muslimin wajumrotal Mu'minin Rahimakumullah
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda
اِسْتَنْزِلُوْا الرِّزْقَ بِالصَّدَقَةِ
Carilah rezeki Dengan bersedekah 

Sekilas membingungkan.
Menurut logika matematika serta hukum ekonomi mengatakan, sesuatu yang dikeluarkan maka akan mengurangi dari yang dimiliki

Logika Iman berbeda dengan logika matematika, logika Iman mengatakan bahwa, Rezeki adalah pemberian dari Ar-Razzaaq Maha Pemberi rezeki
وَمَا مِن دَآبَّةٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا
Dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. 
(QS. Hud:6)

Allahlah pemberi rezeki, jangankan kita sebagai manusia, bahkan semut di dalam tanah, ikan di lautan, burung di udara, yang jumlahnya bermilyar-milyar dijamin rezekinya oleh Allah, serta makhluk apapun di muka bumi ini dan juga di langit, Allah jamin rezekinya.
Sebagai wujud kasih sayang Allah, dan bertanggung jawabnya Allah kepada makhluk yang ia ciptakan

Dalam hadits Qudsi Allah berfirman: Bagaimana mungkin aku menciptakan makhluk, sementara aku tidak memberikan rezeki kepadanya

Setiap makhluk ada rezekinya, ini yang membuat orang-orang beriman tidak pelit, tidak rakus, tidak serakah tidak bakhil, lahir sifat qana'ah, merasa cukup serta merasa puas atas segala ketentuan Allah Azza waJalla.

Itulah yang Allah amanahkan kepada kita agar kita mensyukuri nikmat Allah,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Karena jika kita mensyukuri nikmat Allah, berarti kita pantas dan kuat menjaga amanah Allah, maka Allah akan tambah kembali nikmat itu untuk kita, Allah tambah lagi kita syukuri lagi tambah lagi Syukur lagi

Kemudian kita wujudkan rasa syukur itu dengan mengeluarkan sebagian rezeki kita, dengan berinfak, serta dengan bersedekah, maka selama orang bersyukur dengan mengeluarkan infak dan sedekah, selama itu pulalah mengalir nikmat-nikmat yang banyak kepadanya

وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَىۡءٍ۬ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ

Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”
(QS Al-Anfal: 60).

Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah
Allahlah yang Maha mengayakan, di tangan-Nya segala kekuasaan, di tangan-Nya langit dan bumi, di tangan-Nya semua hati dan keadaan, di tangannya sehat dan sakit, di tangan-Nya sukses dan gagal, di tangan-Nya kaya dan miskin, di tangan-Nya susah dan senang, begitu mudahnya bagi Allah untuk membolak-balik keadaan seseorang, maka tatkala seorang hamba bersedekah, ia dekat dengan Allah maka ia pun dijamin kekayaannya oleh Allah

Kenapa dengan bersedekah rezeki semakin bertambah?
Karena mendapat nilai harga berkali-kali lipat, perhatikan surah Albaqarah ayat 261
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah, :261)

Infak dianalogikan dengan benih tanaman.
Berarti satu dikali tujuh, tujuh dikali seratus berarti tujuh ratus kali lipat, dan ini bukan angka matematika yang paten bukan angka matematika yang mati, Tuju ratus ini kelipatan, jika ada satu pohon dengan tujuh cabang, setiap cabang ada seratus ranting, maka berapa banyak daunnya, berapa banyak bunganya, berapa banyak buahnya.
Karena itu Allah menggunakan bahasa
يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ
Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki

Alangkah Maha Pemurahnya Allah, kepada hamba-hamba yang pemurah.

Perhatikan surah Saba ayat 39 Dengarkan dengan iman
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ
Dan apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya⁷
(QS Saba [34]: 39)

Maka apapun yang kita infakkan dengan dasar iman, berarti kita percaya kepada Allah sebagai penjamin rezeki kita

Lalu bagaimana dengan kita?
Berimankah kita kepada Allah, percayakah kita kepada janji Allah?

Allahlah yang menjaga harta kita, Allahlah yang menjamin rezeki kita, Allahlah yang akan melipat gandakan penggantian infak dan sedekah kita dengan lipat ganda yang banyak, tapi kebanyakan kita ragu-ragu dan takut miskin

Tidak ada Hartawan dan Dermawan yang ikhlas berinfak di jalan Allah lalu jatuh menjadi miskin, karena dengan kedarmawanannya para malaikat senantiasa mendoakan hamba-hamba yang Dermawan "tambahkan ya Allah, tambahkan, tambahkan rezekinya"

Allah menjamin 29 ayat dalam Alquran

أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. 
لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia
(QS Al-Anfal, ayat 2-4)

Orang-orang yang dermawan sangat dicintai oleh Allah karena dia mencontoh sifat Allah yaitu ar-rahman, baru Ar Rahim Al Malik Al Kudus as-salam Al Mu'min dan seterusnya

Arrahman adalah maha pengasih, terjemahan kedua Maha Pemberi, terjemahan ketiga Maha Dermawan,
Karena itu Allah maha pengasih senang dengan hamba yang pengasih
Allah Maha Pemberi senang dengan hamba yang suka memberi
Allah Maha Dermawan sangat dengan hamba yang dermawan
Dan sungguh pintu surga yang paling besar adalah pintu untuk orang-orang Darmawan, sehingga Allah menegaskan di dalam Alquran untuk orang-orang Dermawan
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung
(QS Al-Hasyr, ayat 8)

البَخِيْلُ لا َيــَدْخُلُ الــْجَنَّة َ وَلــَوْ كــَانَ عابدا
Orang bakhil tidak akan masuk surga Walaupun dia rajin ibadah

Ada orang yang senang ibadah tapi pelit
سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيامَةِ
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat.
(QS Ali Imran, ayat: 180)

Orang bakhil tidak disukai oleh Allah oleh Rasul oleh para malaikat dan oleh semua makhluk di muka bumi ini.

Orang-orang yang dermawan dirindukan oleh Allah dirindukan oleh para Malaikat, dirindukan oleh rasul dirindukan oleh Surga, dirindukan oleh makhluk Allah di muka bumi.

Perhatikan makna sedekah infak dan juga zakat, kalau kita kaji semua adalah kebutuhan kita,
zakat artinya Nabat Wa safwah, suci dan tumbuh berkembang karena itu orang-orang yang memagari dirinya dengan zakat lihat hartanya tumbuh berkembang

Infaq artinya Al-Qardu pinjaman, Allah menggunakan bahasa pinjam padahal semuanya juga milik Allah, Allah ambil kapan saja tentu sangat mudah bagi Allah, ini tentu bahasa rahmat Allah untuk para hamba yang senang berinfak, Aku pinjam Aku yang bayar

Kemudian sedekah dari kata Sodaqo Sidqun, artinya benar.
Jadi orang yang sedekah itu benar imannya, ia benar-benar beriman kepada Allah dan benar-benar beriman pada hari akhirat, Karena itulah dia bersedekah,
Kalau tidak maka dusta Imannya, dusta shalatnya, dusta puasanya, dusta hajinya

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin
(QS Al-Ma'un, ayat 1-3)

Mereka yang dekat dengan Allah itu adalah hamba-hamba yang dermawan, karena itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam ketika ditanya: "ya rasul tunjukkan kepada kami karakter utama dari orang yang sangat dekat dengan Allah"
Beliau menjawab: "Belas kasih"

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم

KHUTBAH KEDUA

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَوَحِّدِ اللَّهُمَّ صُفُوْفَهُمْ، وَأَجْمِعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الحَقِّ، وَاكْسِرْ شَوْكَةَ الظَّالِمِينَ، وَاكْتُبِ السَّلاَمَ وَالأَمْنَ لِعِبادِكَ أَجْمَعِينَ

اللَّهُمَّ أَنْزِلْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاء وَأَخْرِجْ لَنَا مِنْ خَيْرَاتِ الأَرْضِ، وَبَارِكْ لَنَا في ثِمَارِنَا وَزُرُوْعِنَا وكُلِّ أَرزَاقِنَا يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ


Khutbah Jum'at Bulan Maulid

Materi Khutbah Jum'at Bulan Maulid
Materi khutbah Jum'at ini hanyalah contoh dan anda bisa menyempurnakannya
 
السلام عليكم ………. الخ

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ : أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ؛ فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا هِيَ سَبِيْلُ الفَلَاحِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَأَسْأَلُ اللهَ جَلَّ وَعَلَا أَنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ المُتَّقِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمَ
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
 يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَاوَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

Puji serta syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala yang senantiasa memberikan kepada kita berbagai kenikmatan yang begitu banyak, kenikmatan yang terus-terus tiada putus kepada kita semua, juga kepada semua makhlukNya.
Salah satu nikmat yang paling besar bagi kita adalah nikmat iman, yang mana dengan Iman Manusia dapat memperoleh derajat Taqwa dengan cara melaksanakan segala apa yang diperintahkan oleh Allah serta menjauhi semua larangannya

Shalawat serta salam Semoga senantiasa dilimpahkan curahkan kepada junjungan kita Habibana wanabiyana Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, juga kepada keluarganya para sahabatnya serta kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Hari Jumat ini kita berada di bulan Rabiul awal yang mana pada bulan ini telah lahir ke alam dunia, jungjunan alam Kekasih Allah yaitu Sayyidina Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam
Seorang nabi dan rasul Akhir zaman yang mana Allah tidak akan lagi mengutus seorang nabi pun setelah beliau hingga hari kiamat.
Salah seorang manusia pilihan sehingga disebut sofwata Allah, juga sebaik-baik manusia yang diciptakan Allah, man khairi khalqillah,
Juga satu-satunya Nabi yang mendapatkan julukan atau sebutan habibulloh, yaitu kekasih Allah.

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Tidak ada seorang manusia pun di bumi ini semenjak Nabi Adam alaihissalam diciptakan hingga hari ini, bahkan hingga hari kiamat nanti yang mendapatkan julukan habibulloh atau Kekasih Allah secara khusus kecuali Sayyidina Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, dan tidak layak bagi Allah untuk mengangkat seorang manusia sebagai kekasih-Nya jika bukan karena Sayyidina Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
Lantas atas dasar apa sehingga sayyidina muhammad shallallahu alaihi wasallam mendapatkan julukan ya begitu mulia di sisi Allah?
Hal inilah yang harus dijadikan bahan renungan bagi kita, yang harus dijadikan bahan pelajaran bagi kita
Betapa Rasulullah memiliki akhlak yang sangat Agung akhlak yang sangat mulia memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah sehingga Allah banyak memuji-muji beliau dalam Alquran.

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.
(QS. Al-Qalam;4)
Adhiimun itu adalah salah satu nama Allah di dalam Asmaul Husna, dan Allah menyandingkannya ke dalam sebutan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, bahkan di dalam ayat lain Allah menyebutkan sifat Rasulullah yang memiliki sifat yang roufur rahim belas kasih, yang mana rauf da rahiim itu adalah sifat Allah di dalam Asmaul Husna, sebagaimana di firmankan oleh Allah

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin
(QS. At-Taubat : 128)

Di dalam surat yang lainnya, Allah juga berfiman::

اَلَمْ نَشْرَحْ لَـكَ صَدْرَكَ ۙ 
"Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?,"

وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَ ۙ 
"dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,"

الَّذِيْۤ اَنْقَضَ ظَهْرَكَ ۙ 
"yang memberatkan punggungmu,"

وَرَفَعْنَا لَـكَ ذِكْرَكَ ۗ 
"dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu."
(QS. Al-Insyirah 94: Ayat 1-4)

Maka dari sini kita bisa mengetahui bahwa sayyiduna Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam namanya sudah ditinggikan oleh Allah dan akan terus disebut-sebut oleh umatnya hingga hari kiamat.

Maka karena itu Allah memerintahkan kepada kita dan kepada orang yang beriman agar senantiasa bershalawat kepada nabi sebagaimana Allah beserta para malaikat senantiasa bershalawat atas nabi.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ ۗ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi.
Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 56)

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah tidak akan merugi orang yang senantiasa bershalawat kepada nabi karena Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda, sebagaimana disebutkan di dalam salah satu hadis, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya 10 kali dan di dalam hadits lain dikatakan Allah juga akan mengampuni 10 kesalahannya dan Allah akan mengangkat derajatnya 10 tingkatan.
Itulah pahala bagi orang-orang yang senantiasa berselawat kepada nabi.


لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

"Tidaklah beriman seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orang tuanya, anaknya dan dari manusia seluruhnya".
(HR. Bukhari: 14)
Taat ka Rosul oge diparentahkeun ku Allah dina Al-Qur'an

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذْنِ اللَّـهِ
Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.



لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَ‌سُولِ اللَّـهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْ‌جُو اللَّـهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ‌ وَذَكَرَ‌ اللَّـهَ كَثِيرً‌ا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
(QS. Al-Ahzab:21)



وَمَا أَرْ‌سَلْنَاكَ إِلَّا رَ‌حْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
(QS. Al-Anbiya: 107)


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ 

KHUTBAH KEDUA

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاَّ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Khutbah Jum'at: Takutlah Akan Suatu Hari Yang Tidak Ada Seorangpun Yang Bisa Menolong

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْـمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ : أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ؛ فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا هِيَ سَبِيْلُ الفَلَاحِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَأَسْأَلُ اللهَ جَلَّ وَعَلَا أَنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ المُتَّقِيْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمَ
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah
Marilah kita rendahkan diri kita, kita tundukkan fikiran kita, kita lunakkan hati kita di hadapan Allah yang Maha Gagah perkasa, yang maha kuasa atas segala sesuatu, 
Kita akui betapa diri ini selalu lalai dalam beribadah kepada-Nya, betapa diri ini selalu lalai dalam menta'atinya, betapa diri ini selalu lalai dalam mensyukuri semua nikmat dan karunia-Nya.

Jika sekiranya bukan karena Allah Maha Pemberi, tentulah kita tidak layak mendapatkan pemberian nikmat dan karunia-Nya, 
Jika bukan karena Allah maha Rahman, tentulah kita layak mendapatkan adzab dari setiap kedzaliman yang kita lakukan.

Akan tetapi rahmat Allah begitu besar, hingga sampai saat ini limpahan karunia-Nya tidak pernah terhenti kepada kita, hingga sampai saat ini Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk kembali bersujud dan bertaubat kepada-Nya, memohon ampun dari segala kesalahan dan kelalaian kita

Sungguh semua ibadah yang kita lakukan semenjak kita baligh hingga saat ini tidak sebanding dengan satu helaan nafas yang Allah karuniakan kepada kita.
Bahkan ratusan tahun beribadah kepada Allah, tidak sebanding dengan satu kedipan mata yang Allah karuniakan kepada kita.
Maka dari itu, marilah kita panjatkan puji serta syukur kepada-Nya dengan rasa syukur yang sedalam-dalamnya.
Semoga dengan ungkapan rasa syukur ini, Allah tambahkan nikmat-Nya, dan Allah limpahkan Ridha-Nya kepada kita semua
Aamii Ya Rabbal 'Alamiin...

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Alam, Habibana wanabiyyana Muhammad SAW, juga kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, serta kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan ummatnya yang senantiasa taat dan patuh kepada semua ajarannya, sehingga kita mendapatkan syafa'atnya di yaumil qiyamah
Aamiin ya Rabbal 'Alamiin

Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah
Hari ini kita berada di Jum'at pertama, bulan pertama di tahun 1443 Hijriyah

Di tahun yang baru ini kita menggantungkan harapan yang baru, semoga tahun ini lebih baik dari tahun-tahun yang lalu.
Marilah sama-sama kita perbaiki amal ibadah kita, kita perbaiki akidah kita, kita perbaiki akhlak kita, serta kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya taqwa agar kita mendapatkan keberuntungan.

Sebagaimana firman Allah di dalam Alquran
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim."

Di dalam ayat lain Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga berfirman:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)
(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 18)

Di dalam ayat yang lain Allah memperingatkan kepada kita agar kita senantiasa mengingat akan suatu hari yang mana pada hari itu semua manusia berada dalam kepayahan, namun tidak ada seorangpun yang bisa dimintakan pertolongan bahkan orang terdekat sekalipun
 
وَا تَّقُوْا يَوْمًا لَّا تَجْزِيْ نَفْسٌ عَنْ نَّفْسٍ شَيْئًـا وَّلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَا عَةٌ وَّلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَّلَا هُمْ يُنْصَرُوْنَ
"Dan takutlah kamu pada hari (ketika) tidak seorang pun dapat membela orang lain sedikit pun, dan (begitu pula) tidak diterima syafaat dan tebusan darinya, dan tidaklah mereka akan ditolong. " (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 48)

Itulah peringatan tentang hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya

Ayat ini secara jelas dan tegas memperingatkan kepada kita agar hendaknya setiap diri kita memperhatikan apa yang sudah kita perbuat untuk hari esok, apa yang sudah kita persiapkan untuk hari esok dan bekal apa yang akan kita bawa untuk hari esok.

Esok hari kita akan menempuh perjalanan yang sangat panjang,
Perjalanan menuju kampung akhirat adalah sesuatu yang pasti kita lalui, cepat atau lambat kita akan sampai pada saat itu, dan perjalanan menuju kampung akhirat itu bukan setahun atau dua tahun, bukan 100 tahun atau 200 tahun, akan tetapi ribuan tahun lamanya semua manusia akan diombang-ambing dalam ketidak pastian.

Karna begitu panjangnya perjalanan di hari kiamat sehingga semua manusia merasa tidak pernah hidup di dunia melainkan hanya sehari atau setengah hari saja

Sebagaimana Allah berfirman di dalam Al-Qur'an:
{قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الأرْضِ عَدَدَ سِنِينَ}
Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kalian tinggal di bumi? 
(Al Mu’minun: 112)
{قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ}
Mereka menjawab, "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang meng­hitung.” 
(Al-Mu’minun: 113)
{قَالَ إِنْ لَبِثْتُمْ إِلا قَلِيلا}
Allah berfirman, "Kalian tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja.” 
(Al Mu’minun: 114)
{لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ}
"Kalau kalian sesungguhnya mengetahui.” 
(Al Mu’minun: 114)
 
Yakni kalau kita mengetahui, tentulah kita tidak akan memilih kehidupan dunia yang fana ini dengan meninggalkan akhirat yang kekal, tentulah kita tidak akan menyia-nyiakan hari kita di dunia demi mendapatkan kesenangan yang hanya sesaat, dan tentulah kita tidak akan mendapatkan murka Allah dalam waktu yang relatif pendek itu. 

Betapa banyak manusia yang tertipu berlomba-lomba mencari kesenangan dunia hingga menghalalkan segala cara, namun ketika maut menjemput tidak ada satupun barang berharga yang dibawa ke liang lahat, semua yang sudah dikumpulkan dengan susah payah kemudian ditinggalkan, yang dibawa ke alam kubur hanya penyesalan yang tiada bandingnya
{حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (99) لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ (100) }
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” 

 Begitu pula bisa dibaca didalam surat As-Sajdah:
{وَلَوْ تَرَى إِذِ الْمُجْرِمُونَ نَاكِسُو رُءُوسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَا أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَارْجِعْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ}
Dan (alangkah ngerinya) jika sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya.(Mereka berkata), "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.”
(As-Sajdah: 12)

Dan seandainya kita bersabar dalam menjalani ketaatan kepada Allah dan menyembah-Nya seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman, tentulah kita akan beruntung memperoleh keberhasilan yang sama seperti mereka.

Didalam salah satu hadits Rasulullah SAW pernah bersabda:  
إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَدْخَلَ أَهْلَ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ، وَأَهْلَ النَّارِ النَّارَ، قَالَ: يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ، كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ؟
"Sesungguhnya Allah setelah memasukkan ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalam neraka, berfirmanlah Dia, 'Hai ahli surga, berapa tahunkah kalian tinggal di bumi?' 
قَالُوا: لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ.
Mereka men­jawab, 'Kami tinggal selama sehari atau setengah hari.' 
قَالَ: لَنِعْمَ مَا اتَّجَرْتُمْ فِي يَوْمٍ أَوْ بَعْضِ يَوْمٍ: رَحْمَتِي وَرِضْوَانِي وَجْنَّتِي، امْكُثُوا فِيهَا خَالِدِينَ مُخَلَّدِينَ
(Allah berfirman), 'Alangkah baiknya apa yang kalian pertukarkan dalam waktu sehari atau setengah hari itu dengan rahmat, rida dan surga-Ku. Sekarang tinggallah di dalam surga untuk selama-lamanya. ' 
ثُمَّ يَقُولُ: يَا أَهْلَ النَّارِ، كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ؟
Kemudian Allah berfirman, 'Hai ahli neraka, berapa tahunkah kalian tinggal di bumi? ' 
قَالُوا: لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ.
Mereka menjawab 'Kami tinggal hanya satu atau setengah hari.' 
فَيَقُولُ: بِئْسَ مَا اتَّجَرْتُمْ فِي يَوْمٍ أَوْ بَعْضِ يَوْمٍ: نَارِي وَسُخْطِي، امْكُثُوا فِيهَا خَالِدِينَ مُخَلَّدِينَ"
Allah berfirman, 'Alangkah buruknya apa yang kalian pertukarkan dalam waktu sehari atau setengah hari itu dengan neraka dan murka-Ku. Sekarang tinggallah kalian di dalam neraka untuk selama-lamanya'.”

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ 

KHUTBAH KEDUA

 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
 يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
 اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.
اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
 رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاَّ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
 عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ


Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Kunci-Kunci Perkara Ghaib Eta Aya Lima

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
والصَّلاةُ والسَّلامُ عَلى حَبِيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ المهتَدين و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين
فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله
فقال الله تعالى في كتابه الكريم
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً
وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
 
Sadaya puji kagungan Allah Rabbul 'Alamiin. Urang sadaya manjatkeun puji sinareng syukur ka Manten-Na, nyuhunkeun pitulung, sareng pangampunana-Na .
Oge urang nyuhunkeun perlindungan ka Allah tina sagala rupi kajahatan anu aya dina diri, sareng tina kalemahan amal-amal urang. Sing saha jalma anu dipaparinan petunjuk maka moal aya anu tiasa nyesatkeun, jeung sing saha jalmi disesatkeun maka henteu aya petunjuk keur eta jalma
Urang sadaya nyaksi kana yen saestuna henteu aya deui Pangeran anu wajib di sembah anging Allah anu sahiji Dzat-Na sareng henteu aya anu ngarencangan ka Anjeun-Na
Oge urang sadaya nyaksi kana yen saestuna Kangjeng Nabi Muhammad, eta Hamba Allah sareng Rosul-Na.
Shalawat sinareng salam mugia salamina tetep dilimpahkeun ka Jungjunan urang sadayana, Kangjeng Nabi Muhammad SAW Oge ka kulawargina, ka para sahabatna, sareng ka sadaya pengikutna dugikeun ka Akhir zaman.

Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah
Dina kasempatan jumat ieu simkuring salaku khotib umajak, khususna kanggo diri simkuring pribadi, sareng umumna ka sadaya kaum muslimin.
Hayu urang sami-sami Taqwa ka Allah SWT kalayan kataqwaan anu sabener-benerna. Jeung urang ulah maot kecuali aya dina islam

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ 
Hai jalma-jalma anu ariman, kudu taqwa aranjeun ka Allah kalayan sabener-benerna taqwa, jeung ulah maot aranjeun kecuali aya dina Islam

يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.

وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
  Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah
Allah SWT ngadawuh dina Al-Qur'an

 {إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ (34) } 

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal
(QS Luqman: 34)

Naon yang disebutkan dina ayat ini mangrupikeun kunci-kunci kaghaiban ngan Allah wungkul anu uninga.
Maka henteu aya saurang jalmi oge anu tiasa nguningakeun kecuali saparantosna dipaparinan uninga ku Allah SWT ngeunaan perkara eta.

Nyakitu deui ngeunaan turunna hujan, iraha bakal hujan, dimana bakal hujan, jeung wayah kumaha bakal turun hujan, naha siang atanapi wengi, henteu aya saurang jalmi anu tiasa nguningakeun termasuk para Malaikat, kecuali saparantosna Allah nugaskeun ka para Malaikat supaya nurunkeun hujan di hiji tempat dina hiji waktos, maka nembe para Malaikat uninga.
Nyakitu deui perkara anu aya dina jero rahim perempuan, henteu aya saurang jalmi anu tisa nguningakeun, naha bakal janten istri atawa janten pameget, naha bakal janten jalmi anu salamet atanapi cilaka, naha bakal janten jalmi susah atanapi senang, termasuk para Malaikat henteu aya anu uninga kecuali saparantosna Allah nangtukeun, maka nembe tiasa kauninga.

Mujahid nyarioskeun yen perkara iyeu anu dimaksud sebagai kunci-kunci perkara anu ghaib, anu disebatkeun ku Allah dina dawuhana-Na:
{وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ} 
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri. (Al-An'am: 59)

 Dina salah hiji hadits. Sayyidah Aisyah r.a. yangnyarios , "Siapa pun yang berkata kepadamu bahwa dia mengetahui apa yang bakal terjadi besok, sesungguhnya dia telah berdusta."

Salajengna Sayyidah Aisyah r.a. macakeun ayat: Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok
(Luqman: 34)
Dawuhan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam dina salah sahiji hadits anu diriwayatkeun ti Ibnu Umar
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَفَاتِيحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ: {إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنزلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الأرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ}
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. pernah bersabda: Kunci-kunci semua yang gaib itu ada lima, tiada seorang pun yang mengetahuinya kecuali hanya Allah. Yaitu sesungguhnya Allah, hanya di sisi-Nyalah pengetahuan tentang hari kiamat; Dialah yang menurunkan hujan; Dia mengetahui apa yang ada di dalam rahim; tiada seorang pun yang mengetahui apa yang akan diusahakannya besok; dan tiada seorang pun yang mengetahui di bumi manakah dia akan mati; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

Al-Hafiz Abul Qasim At-Tabrani mengatakan dina kitab Mu’jam­na
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَا جَعَلَ اللَّهُ ميتَة عَبْدٍ بِأَرْضٍ إِلَّا جَعَلَ لَهُ فِيهَا حَاجَةً
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. ngadawuh: Tidaklah Allah menjadikan kematian seseorang hamba di suatu negeri melainkan Dia menjadikan baginya di negeri itu suatu keperluan (yang menggerakkannya ke negeri itu).

Para hadirin sidang Jum'at Rahimakumullah
Kumargi ari perkara ghaib teh henteu aya saurang jalma anu di paparinan uninga, termasuk urang sadayana henteu aya nu terang iraha bakal terjadina kiamat, oge urang henteu aya nu terang kana naon perkara anu bakal terjadi besok, jeung urang henteu aya anu terang iraha urang bakal maot, jeung dimana urang bakal maot, jeung dina kaayaan kumaha urang bakal maot,
maka ku kituna hayu urang sami-sami tingkatkeun kataqwaan ka Allah SWT, jeung perhatikeun sagala rupa persiapan untuk hari esok nyaeta aherat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); .
(QS Al-Hasyr: 18)

Allah Swt. marentahkeun ka urang sadayana sareng ka sadaya hamba-hamba-Na supaya taqwa ka Allah, anu henteu aya sanes supaya urang sadayana kenging keberuntungan, boh perkara duniana, nyakitu deui perkara aheratna.
وَاتَّقُوا اللَّـهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (QS Al-Baqarah: 189)

Dina ayat anu lainna oge Allah negaskeun ka urang sadayana supaya urang bersegera dina perkara ibadah, dina berbuat kahadean, dina perkara taubat, nyuhunkeun pengampunan ka Allah dina satiap waktu, ulah ditunda-tunda salami urang masih di paparinan kasempatan

{وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ}
Dan bersegeralah kalian kepada ampunan dari Tuhan kalian dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Ali Imran: 133)

Dina tafsir Ibnu Katsir, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam nyarios :
إِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ الْجَنَّةَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ فَإِنَّهُ أَعْلَى الْجَنَّةِ وَأَوْسَطُ الْجَنَّةِ وَمِنْهُ تَفَجَّرُ أَنْهَارُ الْجَنَّةِ وَسَقْفُهَا عَرْشُ الرَّحْمَنِ
Apabila kalian memohon surga kepada Allah, maka mintalah kepada-Nya surga Firdaus, karena sesungguhnya Firdaus adalah bagian yang paling tinggi dari surga dan sekaligus pertengahannya. Darinya mengalir sungai-sungai surga, dan atap surga adalah Arasy Tuhan Yang Maha Pemurah.

Ayat Salajengna Allah Swt. Nyebatkeun tina sebagian sifat ahli surga kalayan firman-Na:
{الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعافِينَ عَنِ النَّاسِ}
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit. dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. (Ali Imran: 134)

Nyaeta jalma anu mampu ngaluarkeun infaq jeng sedekah, boh dina kaayaan lapang atanapi dina kaayaan sempit, oge jalma anu mampu menahan diri tina amarah, jeung henteu ngalampiaskeun amarahna, oge maranehna mampu memaafkan ka jalma anu berbuat aniaya.
Sifat iyeu mangrupakeun akhlaq anu sampurna
Disebatkan dina sebagian atsar anu nyarioskeun:
«يَقُولُ اللَّهُ تعالى: يا ابْنَ آدَمَ اذْكُرْنِي إِذَا غَضِبْتَ، أَذْكُرُكَ إِذَا غَضِبْتُ فَلَا أُهْلِكُكَ فِيمَنْ أُهْلِكُ»
Allah Swt. berfirman, "Hai anak Adam, ingatlah kepada-Ku jika kamu marah, niscaya Aku mengingatmu bila Aku sedang murka kepadamu. Karena itu, Aku tidak akan membinasakanmu bersama orang-orang yang Aku binasakan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ
". dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah.

عَنْ رَجُلٍ شَهِدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَقَالَ

Saurang lalaki nyaksian Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. khutbah. anjeuna ngadawuh:
تَدْرُونَ مَا الرَّقُوبُ؟
"Tahukah kalian apakah yang dimaksud dengan ar-raqub?"
قَالُوا الَّذِي لَا وَلَدَ لَهُ
Para sahabat ngawaler "Orang yang tidak mempunyai anak."

قَالَ: الرَّقُوبُ كُلُّ الرَّقُوبِ الَّذِي لَهُ وَلَدٌ فَمَاتَ، وَلَمْ يُقَدِّمْ مِنْهُمْ شَيْئًا
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Ar-raqub yang sesungguhnya ialah orang yang mempunyai anak, lalu ia mati, sedangkan dia belum menyuguhkan sesuatu pun dari anaknya."

قَالَ: "تَدْرُونَ مَا الصُّعْلُوكُ؟
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam . bersabda, "Tahukah kalian, siapakah sa'luk itu?"
قَالُوا: الَّذِي لَيْسَ لَهُ مَالٌ
Para sahabat ngawaler, "Orang yang tidak berharta."
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الصُّعْلُوكُ كُلُّ الصُّعْلُوكِ الَّذِي لَهُ مَالٌ، فَمَاتَ وَلَمْ يُقَدِّمْ مِنْهُ شَيْئًا
Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sa'luk yang sesungguhnya ialah orang yang berharta, lalu ia mati, sedangkan dia belum menyuguhkan barang sepeser pun dari hartanya itu."

Kumargi kitu, dina akhir ayat 134 surat Ali-Imran iyeu, ku Allah di sebatkeun;
{وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ}

Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran: 134)

Dina salah sahiji hadits disebatkeun
ثَلَاثٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ: مَا نَقَصَ مَالٌ مِنْ صَدَقَةٍ، وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا، وَمَنْ تَوَاضَعَ لِلَّهِ رَفَعَهُ اللَّهُ
Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah untuknya; tiada harta yang berkurang karena sedekah, dan tidak sekali-kali Allah menambahkan kepada seorang hamba yang pemaaf melainkan hanya keagungan; serta barang siapa yang merendahkan dirinya karena Allah, niscaya Allah mengangkat (kedudukan)nya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah Ke 2
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ
اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعًا مَرْحُوْمًا، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقًا مَعْصُوْمًا، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْمًا
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاًَ طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِاْلإِيمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاَّ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
رَبَّنَا آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Khutbah Jum'at Bahasa Sunda Nikmat jeung Ujian

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
 وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
 اَللَّهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
 أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ : أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ ؛ فَإِنَّ تَقْوَى اللهِ جَلَّ وَعَلَا هِيَ سَبِيْلُ الفَلَاحِ وَالْفَوْزُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَأَسْأَلُ اللهَ جَلَّ وَعَلَا أَنْ يَجْعَلَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنَ المُتَّقِيْنَ
 قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الكَرِيْمَ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
 يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَاوَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً
وقال الله تعالى
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ

Sadaya puji kagungan Allah Rabbul 'Alamiin.
Urang sadaya manjatkeun puji sinareng syukur ka Manten-Na, nyuhunkeun pitulung, sareng pangampunana-Na . Oge urang nyuhunkeun perlindungan ka Allah tina sagala rupi kajahatan anu aya dina diri, sareng tina kalemahan amal-amal urang.
Sing saha jalma anu dipaparinan petunjuk maka moal aya anu tiasa nyesatkeun, jeung sing saha jalmi disesatkeun maka henteu aya petunjuk keur eta jalma
Urang sadaya nyaksi kana yen saestuna henteu aya deui Pangeran anu wajib di sembah anging Allah anu sahiji Dzat-Na sareng henteu aya anu ngarencangan ka Anjeun-Na
Oge urang sadaya nyaksi kana yen saestuna Kangjeng Nabi Muhammad, eta Hamba Allah sareng Rosul-Na.
Shalawat sinareng salam mugia salamina tetep dilimpahkeun ka Jungjunan urang sadayana, Kangjeng Nabi Muhammad SAW Oge ka kulawargina, ka para sahabatna, sareng ka sadaya pengikutna dugikeun ka Akhir zaman.

Para Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah
Dina kasempatan jumat ieu simkuring salaku khotib umajak, khususna ka diri pribadi simkuring, oge umumna ka sadaya kaum muslimin sareng ka sadaya anu sami-sami hadir dina iyeu Jumat.
Hayu urang sami-sami Taqwa ka Allah SWT kalayan kataqwaan anu sabener-benerna ku jalan ngalaksanakeun sagala rupi anu diparentahkeun, sareng nebihan naon rupi anu dilarang-Na. Jeung urang ulah maot kecuali aya dina islam sakumaha dawuhan Allah;
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Hai jalma-jalma anu ariman, kudu taqwa aranjeun ka Allah kalayan sabener-benerna taqwa, jeung ulah maot aranjeun kecuali aya dina Islam

Allah Ta’ala ngadawuh;
وَيَسْتَجِيبُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَيَزِيدُهُم مِّن فَضْلِهِ ۚ وَالْكَافِرُونَ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ
dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras. (QS; As-Suro; 26)

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)

Abdullah ibnu ‘Abbas ra, nafsirkeun iyeu ayat anu unggelna nyaeta dawuhan Allah "Kami bakal nguji aranjeun ku kasenangan jeung kasulitan, ku kasehatan jeung panyakit, ku kakayaan jeung kafakiran, ku halal jeung haram, ku kataatan jeung maksiat, sarta petunjuk jeung kasesatan. (Tafsiir ath-Thabari, IX/26, no. 24588).

Dina salah sahiji Hadits Qudsy, Ti Anas ra, ti Nabi SAW. Allah SWT ngadawuh;
Jeung diantara hamba-hamba Kami aya anu teu hade kaimananana kecuali lamun dibere kakayaan, Lamun Kami ngajadikeun miskin maka hal eta bakal ngaruksak kana kaimananana.
Jeung diantara hamba-hamba Kami anu teu hade dina kaimananana kecuali lamun dibere miskin, Lamun Kami ngajadikeun kalapangan dina harta maka bakal ruksak kaimananana
Jeung diantara hamba-hamba Kami aya anu teu hade dina kaimananana kecuali lamun dibere panyakit, Lamun Kami mere kasehatan maka bakal ruksak kana kaimananana
Jeung diantara hamba-hamba Kami aya anu teu hade dina kaimananana kecuali lamun dibere sehat, Lamun Kami mere panyakit maka bakal ruksak kaimananana.
Kami ngatur ka hamba-hamba Kami kalayan elmu Kami ngeunaan naon rupa perkara nu aya dina hate maranehna. Saestuna Kami maha uninga jeung maha mengenal (HR At-Thabrani)

Hadits iyeu Sesuai sareng dawuhan Allah dina As-Suro; 27 anu unggelna

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَٰكِن يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَاءُ ۚ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ
Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.
(QS; As-Suro; 27)

Satiap manusa disajajarkeun di payuneun Allah, henteu aya anu leuwih di muliakeun kecuali jalma-jalma anu taqwa
إِنَّ أَكْرَ‌مَكُمْ عِندَ اللَّـهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ‌

Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(Surat Al-Hujurat Ayat 13)

Dawuhan Allah
 وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِيَقُولُوا أَهَؤُلاءِ مَنَّ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ
dan Demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang Kaya itu) berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?" (Allah berfirman): 
"Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepadaNya)?"
(QS Al-An'aam : 53)

بَلِ اللَّهَ فَاعْبُدْ وَكُنْ مِنَ الشَّاكِرِين
Karena itu, Maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu Termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS Az-Zumar : 66)

Salah sahiji hadits Qudsy anu didugikeun ti Ibnu Qoyyim ra ; Allah ngadawuh :
Jalma anu inget ka Kami, jalma anu diuk jeung Kami, jalma anu bersyukur ka Kami, nyaeta jalma anu meunangkeuin tambahan ti Kami, jalma anu taat ka Kami nyaeta jalma anu meunangkeun kamuliaan ti Kami.
Jeung jalma-jalma anu ngalakukeun maksiat, Kami henteu ngajadikeun maranehanana putus asa tina Rahmat Kami, lamun maranehanana taubat maka Kami jadi kakasih maranehanana, jeung lamun maranehanana henteu taubat Kami jadi tabib keur maranehanana,
Kami nguji ka maranehanana ku rupa-rupa musibah supaya nyucikeun maranehanana tina kasalahan-kasalahan.
Dawuhan Allah dina Surat  As-Suro; 30
وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). (QS; As-Suro; 30)

Iyeu mangrupikeun pepeling keur urang sadayana, yen Rahmat Allah teh eta henteu aya batasna, bahkan ka jalma-jalma anu seueur ngalakukeun dosa, Allah tetep nungguan jeung ngelingan supaya eta jalma-jalma gancang taubat, jeung tetep mepelingan supaya henteu putus asa tina rahmat Allah, sahingga dimana hiji jalma geus datang waktu ajal, dimana hiji jalma nyawana geus nepi kana tenggorokan, maka didinya pintu taubat tertutup

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ ; لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ الْخَلْقَ كَتَبَ فِى كِتَابِهِ – هُوَ يَكْتُبُ عَلَى نَفْسِهِ ، وَهْوَ وَضْعٌ عِنْدَهُ عَلَى الْعَرْشِ – إِنَّ رَحْمَتِى تَغْلِبُ غَضَبِى
Ti Abu Hurairah, ti Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, anjeuna ngadawuh, “Tatkala Allah menciptakan makhluk-Nya, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas ‘Arsy, “Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.”
(HR. Bukhari no. 7404 dan Muslim no. 2751)
 كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ
"Rabbmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang (rahmat)” (QS. Al An’am: 54

Para Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Tina Sapalihna tanda-tanda jalmi taqwa teh nyaeta syukur kana sagala rupi nikmat Allah,
Mensyukuri nikmat mangrupikeun kawajiban keur setiap jalma muslim sakumaha anu di parentahkeun.
وَاشْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.” (QS. An-Nahl: 114).

وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَمِيثَاقَهُ الَّذِي وَاثَقَكُمْ بِهِ إِذْ قُلْتُمْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: "Kami dengar dan Kami taati". dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah mengetahui isi hati(mu). (QS Al-Maidah : 7)

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَأَنَّى تُؤْفَكُونَ
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? tidak ada Tuhan selain dia; Maka Mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)? (QS Fathir : 3)

Mudah-mudahan Allah maparinkeun rahmat sareng kaberkahan ka urang sadayana kana setiap kanikmatan sareng ujian anu dipaparinkeun, oge ngajantenkeun urang sadayana kalebet kana golongan jalmi-jalmi anu beriman sareng beramal shaleh, oge kalebet jalmi-jalmi anu rajin bersyukur. sareng henteu dilebetkeun kana golongan jalmi-jalmi anu berpaling,
Allah mepelingan ka jalma-jalma nu berpaling tina sagala rupi peringatan, ku karugian di dunia jeung di akherat, sakumaha anu diunggelkeun dina QS. Taha; 124

وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَىٰ

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta"


بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ بِ الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ

Khutbah Kedua:

 اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَظِيْمِ الإِحْسَانِ وَاسِعِ الفَضْلِ وَالجُوْدِ وَالاِمْتِنَانِ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ , وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَلدَّاعِيَ إِلَى رِضْوِانِهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ
 أَمَّا بَعْدُ عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى وَصَلُّوْا وَسَلِّمُوْا رَعَاكُمُ اللهُ عَلَى مُحَمَّدِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ كَمَا أَمَرَكُمُ اللهُ بِذَلِكَ فِي كِتَابِهِ
 فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
 وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الأَئِمَّةِ المَهْدِيِيْنَ أَبِيْ بَكْروَعُمَرَوَعُثْمَانَ وَعَلِي
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ، وَعَنِ التَابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّكَ وَكَرَمِكَ وَإِحْسَانِكَ يَا أَكْرَمَ الأَكْرَمِيْنَ
 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ ، وَأَذِلَّ الشِرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ وَاحْمِ حَوْزَةَ الدِّيْنَ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ رَبَّنَا إِنَّا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنْ

Khutbah Jumat Singkat Keutamaan Bulan Rajab

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

KHUTBAH PERTAMA

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَحْرَمَ رَجَبَ بِإِسْرَاءِ الرَّسُوْلِ مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ اْلأقْصَى وَالَّذِيْ يَأْمُرُنَا بِالتَّقْوَى مْدَّةَ أُمُوْرِنَا ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ فِيْ كُلِّ أَهْوَالِنَا
أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أشْرَفِ عِبَادِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَعِتْرَتِهِ
أمَّا بَعْدُ
فَيَا أيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعَ وَالطَّاعَةِ
قَالَ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
ثم قال ايظا في اياة الاخرا
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
ألاَ إنَّ الزَمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْم خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتَ وَالْأرْضَ السَّنَةَ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً مِنْهَا أرْبَعَةُ حَرَمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرُّ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ

Segala puji milik Allah rabbal'alamin, yang memuliakan bulan Rajab dengan memperjalankan Rasul-Nya dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha dan memerintahkan kepada kita agar selamanya menjaga ketaqwaan
shalawat serta salam Semoga senantiasa dilimpahkan curahkan kepada junjungan kita Habibana wanabiyana Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.
juga kepada keluarganya kepada para sahabatnya serta kepada seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Pada kesempatan jumat ini saya selaku khotib tidak bosan-bosan untuk menyampaikan wasiat Taqwa khususnya untuk diri pribadi dan umumnya kepada semua yang hadir, marilah sama-sama kita tingkatkan ketaqwaan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dengan sebenar-benarnya takwa, mentaati semua perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya.
Mudah-mudahan kita semua mendapatkan keberuntungan
Amin ya robbal alamin...

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Hari Jumat ini kita berada di bulan yang mulia yaitu bulan Rajab, salah satu bulan dari 4 bulan yang di muliakan oleh Allah dalam setahun.
Sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّـهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّـهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus

Ayat ini juga di perjelas juga oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam di dalam salah satu hadits yang berbunyi:

ألاَ إنَّ الزَمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْم خَلَقَ اللهُ السَّمَوَاتَ وَالْأرْضَ السَّنَةَ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً مِنْهَا أرْبَعَةُ حَرَمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرُّ بَيْنَ جُمَادِى وَشَعْبَانَ

”Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadil Tsani Tsaniah dan Sya’ban.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan kata lain, keadaan zaman pada hari ini sama dengan keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi tetap suci karena di sucikan oleh Allah sampai hari kiamat.

Hal ini merupakan taqrir (pengakuan) dari Rasulullah Saw. dan sebagai pengukuhan terhadap urusan itu, sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah sejak semula.
Seperti halnya dengan keharaman (kesucian) kota Mekah, yaitu:
إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ، فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Sesungguhnya kota ini disucikan oleh Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, maka kota ini tetap suci karena disucikan oleh Allah Swt. sampai hari kiamat.

Itulah keharaman bulan rajab yang di sebutkan di dalam AL-Qur'an dan Hadits, Di dalam Hadits yang lain Rasulullah Saw. juga menambahkan:
فلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Maka janganlah kalian menganiaya diri kalian sendiri dalam bulan yang empat itu

Sesuai dengan apa yang di firmankan oleh Allah di dalam Al-Qur'an terusan ayat yang tadi:

فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.
(QS. At-Tawbah: 36)

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Banyak sekali nash dan keterangan yang menerangkan bahwa bulan Rajab adalah bulan yang memiliki keutamaan, baik itu dalam hal amaliyah maupun keutamaan-keutamaan lain, beberapa di antaranya Rasulullah SAW bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan permohonan pengampunan bagi ummatku, maka hendaknya mereka memperbanyak istighfar di dalamnya.

Keutamaan lainnya:Dalam suatu riwayat disebutkan, “Bagi yang tidak mampu berpuasa agar dapat memperoleh pahala puasa di bulan Rajab, maka hendaknya setiap hari ia membaca tasbih 100 kali. Dan masih banyak lagi keutamaan-kautamaan lainnya di bulan Rajab yang tidak bisa di sebutkan di dalam khutbah ini.

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Salah satu kemuliaan dan keutamaan bulan Rajab adalah karena pada bulan ini Allah telah mengisro'kan dan memi'rajkan Rasul-Nya Muhammad Shallallahu alaihi wasallam, yakni memperjalannkannya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram ke Masjid Al-Aqsha, Kemudian pada malam itu pula Allah mengangkat Sayyiduna Muhammad Shallallahu alaihi wasallam ke langit hingga ke langit ketujuh, hingga ke Sidratul Muntaha dan Nabi bertemu langsung dengan Allah. sebagaimana di terangkan di dalam Al-Qur,an surat Al-Isra

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. Surat Al-Isra' Ayat 1)

Menurut sebagian besar riwayat, peristiwa itu terjadi di tahun ke 10 Kenabian yang mana pada malam itu pertama kali turunnya perintah Shalat yang di sampaikan langsung oleh Allah kepada Habibana Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam tanpa melalui perantaraan Malaikat Jibril.

Ini adalah merupakan suatu Mukjizat besar yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, yang tidak pernah di berikan kepada Nabi-nabi sebelumnya.
Maka dari itu hendaknyalah kita senantiasa menjaga sholat kita, karena shalat merupakan pondasi utama di dalam agama Islam, orang yang meninggalkan sholat bisa termasuk ke dalam syirik dan kufur,

إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ
Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.
(HR. Muslim)

Dalam hadits lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ لَهُ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

Yang pertama kali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, maka seluruh amalnya baik dan jika shalatnya rusak, maka seluruh amalnya rusak.
(HR. At-Thabrani dalam al-Ausath)

Para hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Adapun mengenai Mi'rajnya Rasulullah saw, disebutkan oleh Allah di dalam Al-Qur'an surat yang lain;

وَلَقَدْ رَآهُ نزلَةً أُخْرَى (13)
Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu' (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى (14)
(yaitu) di Sidratil Muntaha.
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى (15)
Di dekatnya ada surga tempat tinggal,
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى (16)
(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى (17)
Penglihatannya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya.
لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى (18)
Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar.
(QS. An-Najm, ayat 13-18)


Para hdirin sidang Jumat Rahimakumullah
Hendaknya kita memperhatikan bulan Rajab ini, karena Bulan Rajab adalah bulan yang mulia.
Berdoa pada Allah di bulan ini tidak akan sia-sia. Sungguh beruntung orang yang benar-benar memanfaatkan bulan ini dengan memperbaiki amalan, menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar.

Syekh Dzunnun Al-Mishri sebagaimana dikutip oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani di dalam kitabnya al-Ghuniyah. mengatakan, Rajab adalah bulan untuk meninggalkan kejelekan, Sya’ban adalah bulan untuk menambah ketaatan, dan Ramadhan adalah bulan untuk menjemput kemuliaan.

Selain itu, Rajab juga adalah bulan untuk bercocok tanam, Sya’ban bulan untuk menyiram, dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen hasil bertanam. Setiap orang akan menuai apa yang ia tanam, setiap orang akan menuai perbuatannya. Siapa pun yang tidak menghiraukan tanamannya, ia akan menyesal di hari kemudian.

Di Bulan Rajab ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan kemaksiatan, selalu beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah, mendapatkan pahala amal ibadah yang berlipat dan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Aamiin ya rabbal ‘alamiin.

بارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ بِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua:


اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ
وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ الرَّاشِدِيْنَ، وَعَنْ أَزْوَاجِهِ أُمَّهَاتِ المُؤْمِنِيْنَ، وَعَنْ سَائِرِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنْ المُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ وَآخِرُ دَعْوَانَا
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ :إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

© all rights reserved
made with by templateszoo