Tampilkan postingan dengan label Maulid Al-Barzanji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Maulid Al-Barzanji. Tampilkan semua postingan

Maulid Barzanji Attiril 1 Sampai Attirl 19 Lengkap Arab Dengan Artinya



Kitab Al-Barzanji adalah sebuah karya sejarah yang memfokuskan pada perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW, termasuk pujian dan doa kepada beliau. Karya ini juga dikenal sebagai kitab maulid yang populer di kalangan umat muslim Indonesia, terutama warga Nahdliyin.

Kitab ini mengisahkan tentang kelahiran Nabi Muhammad SAW, perjalanan dakwah beliau, dan berbagai hal lainnya. Dengan judul resmi "Iqdul Jauhar fî Maulidin Nabiyyil Azhar," kitab ini dirancang dengan tujuan utama untuk memperkuat rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Seiring berjalannya waktu, kitab ini lebih sering disebut sebagai "Maulid Barzanji," yang mengacu pada penulisnya.Kitab Al-Barzanji mengukir sejarah yang tak tergoyahkan dalam menggambarkan perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Tercermin dalam haluan-haluan perjalanan dan keberkahan doa serta pujian yang dipersembahkan kepada sang Nabi, karya ini telah menjalar begitu dalam di kalangan umat Muslim Indonesia, dengan khususnya di antara warga Nahdliyin.

Dalam alunan halaman kitab ini, cerita kelahiran Nabi Muhammad SAW mengalir begitu indah, sementara perjalanan dakwah beliau menyatu dalam tulisan-tulisan yang penuh makna. Setiap halaman merupakan puncak penghormatan dan penghargan terhadap beliau, Nabi yang diakui sebagai rahmat bagi seluruh alam. Judul resmi karya ini, "Iqdul Jauhar fî Maulidin Nabiyyil Azhar," menjadi saksi bahwa kitab ini tak hanya sekadar kumpulan tulisan, tetapi juga merupakan simbol kasih dan cinta yang tak tergoyahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Seiring berlalunya masa, "Maulid Barzanji" telah menjadi panggilan akrab untuk kitab ini. Nama ini merujuk kepada sosok penulisnya, Sayyid Zainal ‘Abidin Ja’far bin Hasan bin ‘Abdul Karim al-Husaini asy-Syahzuri al-Barzanji.

Kesederhanaan kata-kata dalam kitab ini sejalan dengan ketenangan hati penulisnya, Sayyid Ja’far al-Barzanji, yang lahir di Madinah al-Munawwarah pada Kamis awal Dzulhijah 1128 H/1716 M. Namun, ketenangan ini tak meredupkan semangat dan cinta beliau kepada Nabi. Sayyid Ja’far al-Barzanji berpulang pada Selasa setelah shalat Ahsar 4 Sya’ban 1177 H/1763 M, dan dimakamkan di samping kakeknya di Baqi', menjadi bagian tak terpisahkan dari keturunan Rasulullah SAW yang lain.

Kitab Al-Barzanji menghadirkan 19 bab yang akan diuraikan secara bertahap dalam bentuk artikel. Tapi itu bukanlah batasan. Admin juga telah menyediakan format PDF untuk memudahkan akses dan penyimpanan di perangkat pintar kita. Dengan begitu, kita dapat membawa dan mengaksesnya di mana pun dan kapan pun kita inginkan.

Berikut adalah rincian dari bacaan Maulid Al-Barzanji, bab demi bab, dari yang pertama hingga yang terakhir. Anda dapat memilih bab yang menarik minat Anda dengan mengklik tautan yang disediakan:

Dan pada akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan dan kemudahan pembacaan Anda, admin juga telah menyediakan file PDF kitab Maulid Al-Barzanji, sebuah karya berharga hasil usaha Sayyid Zainal ‘Abidin Ja’far bin Hasan bin ‘Abdul Karim al-Husaini asy-Syahzuri al-Barzanji.

Melalui konten yang dihadirkan, kami berharap bahwa cinta dan pengertian kita terhadap Nabi Muhammad SAW akan tumbuh lebih dalam. Dengan memahami lebih lanjut tentang perjalanan hidup beliau, kita dapat mengambil hikmah dan inspirasi dalam setiap langkah kita menuju kehidupan yang lebih baik, sesuai dengan ajaran yang beliau bawa untuk seluruh umat manusia.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 1 Beserta Artinya

{اَلْجَنَّةُ وَنَعِيمُهَا سَعْدٌ لِمَنْ يُصَلِّي وَيُسَلِّمُ وَيُبَارِكُ عَلَيْه}
{Surga dan kenikmatannya adalah kebahagiaan bagi orang yang menyanjungkan sholawat, salam dan keberkahan baginya (Baginda Muhammad Shollallôhu 'alaihi wa sallam)}

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

أَبْتَدِئُ الْإِمْلَاءَ بِاسْمِ الذَّاتِ الْعَلِيَّة
Aku mulai membacakan dengan nama Dzat Yang Mahatinggi.

مُسْتَدِرًّا فَيْضَ الْبَرَكَاتِ عَلَى مَا أَنَالَهُ وَأَوْلَاه
Dengan memohon limpahan keberkahan atas apa yang Allah berikan dan karuniakan kepadanya (Nabi Muhammad Shallallahu’alayhi wasallam).

وَأُثَنِّيْ بِحَمْدٍ مَوَارِدُهُ سَائِغَةٌ هَنِيَّة
Aku memuji dengan pujian yang sumbernya selalu membuatku menikmati.

مُمْتَطِيًا مِنَ الشُّكْرِ الْجَمِيْلِ مَطَايَاه
Dengan mengendarai rasa syukur yang indah.

وَأُصَلِّي وَأُسَلِّمُ عَلَى النُّوْرِ الْمَوْصُوْفِ بِالتَّقَدُّمِ وَالْأَوَّلِيَّة
Aku pohonkan shalawat dan salam (rahmat dan kesejahteraan) atas cahaya yang disifati dengan kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas seluruh makhluk).

الْمُنْتَقِلِ فِي الْغُرَرِ الْكَرِيْمَةِ وَالْجِبَاه
Yang berpindah-pindah pada orang-orang yang mulia.

وَأَسْتَمْنِحُ اللهَ تَعَالَى رِضْوَانًا يَخُصُّ الْعِتْرَةَ الطَّاهِرَةَ النَّبَوِيَّة
Aku memohon kepada Allah karunia keridhaan yang khusus bagi keluarga beliau yang suci.

وَيَعُمُّ الصَّحَابَةَ وَالْأَتْبَاعَ وَمَنْ وَالَاه
Dan umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan orang yang dicintainya.

وَأَسْتَجْدِيْهِ هِدَايَةً لِسُلُوْكِ السُّبُلِ الْوَاضِحَةِ الْجَلِيَّة
Dan aku meminta tolong kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh jalan yang jelas dan terang.

وَحِفْظًا مِنَ الْغَوَايَةِ فِيْ خِطَطِ الْخَطَأِ وَخُطَاه
Dan terpelihara dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan kesalahan.

وَأَنْشُرُ مِنْ قِصَّةِ الْمَوْلِدِ النَّبَوِيِّ الشَّرِيْفِ بُرُوْدًا حِسَانًا عَبْقَرِيَّة
Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indah tentang kisah kelahiran Nabi Shollallahu’alayhi wa sallam.

نَاظِمًا مِنَ النَّسَبِ الشَّرِيْفِ عِقْدًا تُحَلَّى الْمَسَامِعُ بِحُلَاه
Dengan merangkai puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai kalung yang membuat telinga terhias dengannya.

وَأَسْتَعِيْنُ بِحَوْلِ اللهِ تَعَالَى وَقُوَّتِهِ الْقَوِيَّة * فَإِنَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله
Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta‘ala dan kekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 2 Beserta Artinya

وَبَعْدُ فَأَقُوْلُ هُوَ سَيِّدُنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَاسْمُهُ شَيْبَةُ الْحَمْدِ حَمِدَتْ خِصَالُهُ السَّنِيَّة
Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdil Muththalib. Namanya (nama Abdul Muthalib) adalah Syaibatul Hamdi, dan perilaku-perilakunya yang luhur itu terpuji.

اِبْنِ هَاشِمٍ وَاسْمُهُ عَمْرُو بْنِ عَبْدِ مَنَافٍ وَاسْمُهُ الْمُغِيْرَةُ الَّذِيْ يُنْتَمَى الْإِرْتِقَاءُ لِعُلْيَاه
Ia putra Hasyim, yang nama sebenarnya ‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenarnya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya karena kemuliaan nasabnya.

اِبْنِ قُصَيٍّ وَاسْمُهُ مُجَمِّعٌ سُمِّيَ بِقُصَيٍّ لِتَقَاصِيْهِ فِيْ بِلَادِ قُضَاعَةَ الْقَصِيَّة
Ia putra Qushay, yang nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiy karena jauhnya (ia pergi) ke negeri Qudha‘ah yang jauh.

إِلَى أَنْ أَعَادَهُ اللهُ تَعَالَى إِلَى الْحَرَمِ الْمُحْتَرَمِ فَحَمَى حِمَاه
Sampai Allah Ta‘ala mengembalikannya ke tanah haram (suci) dan terhormat, lalu Dia memeliharanya dengan pemeliharaan yang sesungguhnya.

اِبْنِ كِلَابٍ وَاسْمُهُ حَكِيْمُ بْنِ مُرَّةَ بْنِ كَعْبِ بْنِ لُؤَيِّ بْنِ غَالِبِ بْنِ فِهْرٍ وَاسْمُهُ قُرَيْشٌ وَإِلَيْهِ تُنْسَبُ الْبُطُوْنُ الْقُرَشِيَّة
Ia putra Kilab, nama sebenarnya Hakim, putra Murrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Gholib, putra Fihr, yang nama sebenarnya Quraisy. Dan kepadanya dinasabkan semua suku Quraisy.

وَمَا فَوْقَهُ كِنَانِيٌّ كَمَا جَنَحَ إِلَيْهِ الْكَثِيْرُ وَارْتَضَاه
Orang yang di atasnya adalah dari Kabilah Kinanah, sebagaimana pendapat banyak orang.

اِبْنِ مَالِكِ بْنِ النَّضْرِ بْنِ كِنَانَةَ بْنِ خُزَيْمَةَ بْنِ مُدْرِكَةَ بْنِ إِلْيَاسَ وَهُوَ أَوَّلُ مَنْ أَهْدَى الْبُدْنَ إِلَى الرِّحَابِ الْحَرَمِيَّة
Ia (Fihr) adalah putra Malik, putra Nadhr, putra Kinanah, putra Khuzaimah, putra Mudrikah, putra Ilyas. Dan Ilyas ini adalah orang pertama yang mengorbankan unta ke tanah haram (BaitulHaram).

وَسُمِعَ فِيْ صُلْبِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَ اللهَ تَعَالَى وَلَبَّاه
Dan di tulang punggungnya, terdengar Nabi SAW menyebut dan memenuhi panggilan Allah Ta‘ala.

اِبْنِ مُضَرَ بْنِ نِزَارِ بْنِ مَعَدِّ بْنِ عَدْنَانَ وَهَذَا سِلْكٌ نَظَّمَتْ فَرَائِدَهُ بَنَانُ السُّنَّةِ السَّنِيَّة
Ia (Ilyas) adalah putra Mudhar bin Nizar bin Ma‘ad bin Adnan. Inilah kalung yang butiran-butiran mutiaranya terangkai oleh sunnah yang tinggi.

وَرَفْعُهُ إِلَى الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ أَمْسَكَ عَنْهُ الشَّارِعُ وَأَبَاه
Untuk menyebutkan orang-orang di atasnya (di atas Adnan) sampai kepada Al-Khalil, Nabi Ibrahim, Syari‘ (yakni Nabi) menahan dan enggan menyebutnya.

وَعَدْنَانُ بِلَا رَيْبٍ عِنْدَ ذَوِي الْعُلُوْمِ النَّسَبِيَّة . إِلَى الذَّبِيْحِ إِسْمَاعِيْلَ نِسْبَتُهُ وَمُنْتَمَاه
Dan tidak diragukan lagi, menurut orang-orang yang memiliki ilmu nasab, nasab Adnan sampai kepada Dzabih (orang yang akan disembelih), yakni Ismail.

فَأَعْظِمْ بِهِ مِنْ عِقْدٍ تَأَلَّقَتْ كَوَاكِبُهُ الدُّرِّيَّة
Alangkah agungnya nasab itu dari untaian permata yang bintangnya gemerlapan.

وَكَيْفَ لَا وَالسَّيِّدُ الْأَكْرَمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاسِطَتُهُ الْمُنْتَقَاه
Bagaimana tidak, sedangkan tuan yang paling mulia (Nabi Muhammad Shollallahu’alayhi wasallam) adalah pusatnya yang terpilih.

نَسَبٌ تَحْسِبُ الْعُلَى بِحُلَاهُ
Itulah nasab yang diyakini ketinggiannya karena kebersihannya.

قَلَّدَتْهَا نُجُوْمَهَا الْجَوْزَاءُ حَبَّذَا عِقْدُ سُوْدَدٍ وَفَخَارٍ
Bintang Jauza‘ (Aries) telah merangkai bintang-bintangnya. Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan kemegahan,

أَنْتَ فِيْهِ الْيَتِيْمَةُ الْعَصْمَاءُ وَأَكْرِمْ بِهِ مِنْ نَسَبٍ طَهَّرَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ سِفَاحِ الْجَاهِلِيَّة
sedangkan engkau padanya merupakan permata tunggal yang terpelihara. Alangkah mulianya keturunan yang disucikan oleh Allah Ta‘ala dari perzinaan Jahiliyyah.

أَوْرَدَ الزَّيْنُ الْعِرَاقِيُّ وَارِدَهُ فِيْ مَوْرِدِهِ الْهَنِيِّ وَرَوَاه
Zain Al-Iraqi menuturkan dan meriwayatkannya di dalam karangannya yang bagus.

حَفِظَ الْإِلهُ كَرَامَةً لِمُحَمَّدٍ
Tuhan memelihara nenek moyangnya yang mulia (dari perbuatan nista) karena memuliakan Muhammad,

آبَاءَهُ الْأَمْجَادَ صَوْنًا لِاسْمِهِ
yaitu untuk menjaga namanya.

تَرَكُوا السِّفَاحَ فَلَمْ يُصِبْهُمْ عَارُهُ
Mereka meninggalkan perzinaan, maka cacat perzinaan itu tidak menimpa mereka,

مِنْ آدَمٍ وَإِلَى أَبِيْهِ وَأُمِّهِ
dari Adam sampai ayah-ibu beliau.

سَرَاةٌ سَرَى نُوْرُ النُّبُوَّةِ فِيْ أَسَارِيْرِ غُرَرِهِمُ الْبَهِيَّة
Mereka adalah para pemimpin yang cahaya kenabian berjalan di garis-garis dahi mereka yang cemerlang.

وَبَدَرَ بَدْرُهُ فِيْ جَبِيْنِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَابْنِهِ عَبْدِ الله
Dan jelaslah cahayanya (Nabi Muhammad) di dahi datuknya, Abdul Muththalib, dan anaknya, Abdullah.


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 3 Beserta Artinya

وَلَمَّا أَرَادَ اللهُ تَعَالَى إِبْرَازَ حَقِيْقَتِهِ الْمُحَمَّدِيَّة
Ketika Allah Ta‘ala menghendaki untuk menampakkan hakikatnya yang terpuji,

وَإِظْهَارَهُ جِسْمًا وَرُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَمَعْنَاه
dan memunculkannya sebagai jasmani dan ruhani dalam bentuk dan pengertiannya,

نَقَلَهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّة
Dia memindahkannya ke tempat menetapnya di kandungan Aminah Az-Zuhriyyah,

وَخَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِمُصْطَفَاه
dan Dzat Yang Mahadekat dan Maha Memperkenankan, mengkhususkannya (Aminah) menjadi ibu makhluk pilihan-Nya.

وَنُوْدِيَ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ بِحَمْلِهَا لِأَنْوَارِهِ الذَّاتِيَّة
Diserukan di langit dan di bumi bahwa ia (Aminah) mengandungnya.

وَصَبَا كُلُّ صَبٍّ لِهُبُوْبِ نَسِيْمِ صِبَاه
Dan berembuslah angin sepoi-sepoi basah di pagi hari.

وَكُسِيَتِ الْأَرْضُ بَعْدَ طُوْلِ جَدْبِهَا مِنَ النَّبَاتِ حُلَلًا سُنْدُسِيَّة
Setelah lama gersang, bumi dipakaikan sutra tebal dari tumbuh-tumbuhan.

وَأَيْنَعَتِ الثِّمَارُ وَأَدْنَى الشَّجَرُ لِلْجَانِيْ جَنَاه
Buah buah menjadi masak, dan pohon-pohon mendekati orang yang akan memetiknya.

وَنَطَقَتْ بِحَمْلِهِ كُلُّ دَابَّةٍ بِفِصَاحِ الْأَلْسُنِ الْعَرَبِيَّة
Setiap binatang suku Quraisy mengucapkan dengan bahasa Arab yang fasih bahwa beliau sedang dikandung.

وَخَرَّتِ الْأَسِرَّةُ وَالْأَصْنَامُ عَلَى الْوُجُوْهِ وَالْأَفْوَاه
Singgasana-singgasana raja dan berhala menjadi tersungkur pada muka dan mulutnya. 

وَتَبَاشَرَتْ وُحُوْشُ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبِ وَدَوَابُّهَا الْبَحْرِيَّة
Binatang-binatang liar bumi Timur dan Barat serta binatang laut saling bertemu. 

وَاحْتَسَتِ الْعَوَالِمُ مِنَ الشُرُوْرِ كَأْسَ حُمَيَّاه
Seluruh alam merasakan kesenangan. 

وَبُشِّرَتِ الْجِنُّ بِإِظْلَالِ زَمَنِهِ وَانْتُهِكَتِ الْكَهَانَةُ وَرَهِبَتِ الرُّهْبَانِيَّة
Jin memberitakan dekatnya masanya (masa kelahiran beliau), sedangkan juru tenung menjadi binasa dan para pendeta menjadi takut.

وَلَهِجَ بِخَبَرِهِ كُلُّ حِبْرٍ خَبِيْرٍ وَفِيْ حُلَا حُسْنِهِ تَاه
Setiap orang pandai dan waspada, membicarakan beritanya dan himpunan kebaikannya yang membingungkan (alam). 

وَاُتِيَتْ أُمُّهُ فِي الْمَنَامِ فَقِيْلَ لَهَا إِنَّكِ قَدْ حَمَلْتِ بِسَيِّدِ الْعَالَمِيْنَ وَخَيْرِ الْبَرِيَّة
Ibunya di dalam tidur (mimpi) didatangi dan dikatakan kepadanya, “Sesungguhnya kamu mengandung pemimpin seluruh alam dan sebaik-baik manusia

فَسَمِّيْهِ إِذَا وَضَعْتِهِ مُحَمَّدًا لِأَنَّهُ سَتُحْمَدُ عُقْبَاه
Apabila kamu melahirkannya, namailah ia Muhammad (artinya orang yang terpuji), karena ia akan dipuji.”


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 4 Beserta Artinya

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْأَقْوَالِ الْمَرْوِيَّة
Ketika genap beliau dikandung dua bulan menurut pendapat yang diriwayatkan dan termasyhur, 

تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُالله
ayahnya, Abdullah, wafat di Madinah Al-Munawwarah. 

وَكَانَ قَدِ اجْتَازَ بِأَخْوَالِهِ بَنِيْ عَدِيٍّ مِنَ الطَّائِفَةِ النَّجَّارِيَّة
Ia ketika itu telah singgah pada paman-pamannya dari Bani ‘Adiy yang termasuk kelompok Najjar. 

وَمَكَثَ فِيْهِمْ شَهْرًا سَقِيْمًا يُعَانُوْنَ سُقْمَهُ وَشَكْوَاه
Ia tinggal di tempat mereka selama satu bulan karena sakit parah. 

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ عَلَى الرَّاجِحِ تِسْعَةُ أَشْهُرٍ قَمَرِيَّة
Ketika genap beliau dikandung sembilan bulan Qamariyah menurut pendapat yang kuat, 

وَآنَ لِلزَّمَانِ أَنْ يَنْجَلِيَ عَنْهُ صَدَاه
datanglah masa hilangnya haus. 

حَضَرَ أُمَّهُ لَيْلَةَ مَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ آسِيَةُ وَمَرْيَمُ فِيْ نِسْوَةٍ مِنَ الْحَظِيْرَةِ الْقُدْسِيَّة
Pada malam kelahirannya,Asiyah dan Maryam datang kepada ibunya bersama sekelompok perempuan dari Hadhiratul Qudsiyyah. 

وَأَخَذَهَا الْمَخَاضُ فَوَلَدَتْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نُوْرًا يَتَلَأْلَأُ سَنَاه
Lalu Aminah merasakan sakitnya orang yang mau melahirkan, kemudian ia melahirkan beliau dengan cahayanya yang cemerlang. 

وَمُحَيًّا كَالشَّمْسِ مِنْكَ مُضِيْءٌ أَسْفَرَتْ عَنْهُ لَيْلَةٌ غَرَّاءُ
Wajahmu bagaikan matahari yang menyinari, yang karenanya malam menjadi terang benderang. 

لَيْلَةُ الْمَوْلِدِ الَّذِيْ كَانَتْ لِلدِّيْنِ سُرُوْرٌ بِيَوْمِهِ وَازْدِهَاءُ
Malam kelahiran beliau membawa kegembiraan dan kemegahan bagi agama, tetapi dalam pandangan orang-orang kafir tidak disukai dan merupakan wabah atas mereka. 

يَوْمَ نَالَتْ بِوَضْعِهِ ابْنَةُ وَهْبٍ مِنْ فَخَارٍ مَا لَمْ تَنَلْهُ النِّسَاءُ
Yaitu, saat putri Wahab memperoleh kemegahan dengan melahirkannya yang tidak diperoleh wanita-wanita lain. 

وَأَتَتْ قَوْمَهَا بِأَفْضَلَ مِمَّا حَمَلَتْ قَبْلُ مَرْيَمُ الْعَذْرَاءُ. مَوْلِدٌ كَانَ مِنْهُ فِيْ طَالِعِ الْكُفْرِ وَبَالٌ عَلَيْهِمْ وَوَبَاءُ
Aminah membawa kepada kaumnya, orang yang lebih utama daripada yang dikandung sebelumnya oleh Maryam yang perawan. 

وَتَوَالَتْ بُشْرَى الْهَوَاتِفِ أَنْ قَدْ وُلِدَ الْمُصْطَفَى وَحَقَّ الْهَنَاءُ
Terus-menerus kabar gembira memberitakan bahwa insan pilihan telah dilahirkan dan benarlah kegembiraan itu.

هَذَا وَقَدِ اسْتَحْسَنَ الْقِيَامَ عِنْدَ ذِكْرِ مَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ أَئِمَّةٌ ذَوُوْ رِوَايَةٍ وَرَوِيَّه
Demikianlah, para imam yang memiliki riwayat dan pemikiran, memandang baik untuk berdiri ketika menyebutkan kelahirannya yang mulia.

فَطُوْبَى لِمَنْ كَانَ تَعْظِيْمَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَايَةُ مَرَامِهِ وَمَرْمَاهُ
Maka kebaikanlah yang didapatkan orang yang penghormatannya terhadap Nabi SAW sampai ke puncak harapan dan tujuan.


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 5 Beserta Artinya

وَبَرَزَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاضِعًا يَدَيْهِ عَلَى الْأَرْضِ رَافِعًا رَأْسَهُ إِلَى السَّمَاءِ الْعَلِيَّة
Beliau lahir dengan meletakkan kedua tangannya di atas tanah dengan mengangkat kepalanya ke langit yang tinggi.

مُوْمِيًا بِذَلِكَ الرَّفْعِ إِلَى سُوْدَدِهِ وَعُلَاه
Dengan mengangkatnya itu beliau mengisyaratkan kepemimpinannya (atas makhluk) dan ketinggian (akhlaq)-nya.

وَمُشِيْرًا إِلَى رِفْعَةِ قَدَرِهِ عَلَى سَائِرِ الْبَرِيَّة
Beliau juga mengisyaratkan ketinggian derajatnya atas seluruh manusia.

وَأَنَّهُ الْحَبِيْبُ الَّذِىْ حَسُنَتْ طِبَاعُهُ وَسَجَايَاه
Dan sesungguhnya beliau adalah orang yang dicintai dan baik naluri dan perangainya.

وَدَعَتْ أُمُّهُ عَبْدَ الْمُطَّلِبِ وَهُوَ يَطُوْفُ بِهَاتِيْكَ الْبَنِيَّة
Ibunya memanggil Abdul Muththalib yang ketika itu sedang thawaf pada bangunan itu (Ka‘bah).

فَأَقْبَلَ مُسْرِعًا وَنَظَرَ إِلَيْهِ وَبَلَغَ مِنَ السُّرُوْرِ مُنَاه
Lalu ia datang segera dan memandangnya, dan ia memperoleh kegembiraan yang dicita-citakannya.

وَأَدْخَلَهُ الْكَعْبَةَ الْغَرَّاءَ وَقَامَ يَدْعُوْ بِخُلُوْصِ النِّيَّة
Abdul Muththalib lalu memasukkannya ke Ka‘bah yang cemerlang dan mulai berdoa dengan niat yang tulus (ikhlas).

وَيَشْكُرُ اللهَ تَعَالَى عَلَى مَا مَنَّ بِهِ عَلَيْهِ وَأَعْطَاه
Ia bersyukur kepada Allah Ta‘ala atas apa yang telah dianugerahkan dan diberikan kepadanya.

وَوُلِدَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظِيْفًا مَخْتُوْنًا مَقْطُوْعَ السُّرَّةِ بِيَدِ الْقُدْرَةِ الْإِلهِيَّه
Beliau dilahirkan dalam keadaan bersih, telah dikhitan, dan dipotong pusatnya dengan tangan (kekuasaan) Tuhannya.

طَيِّبًا دَهِيْنًا مَكْحُوْلَةً بِكُحْلِ الْعِنَايَةِ عَيْنَاه
Harum, berminyak rambut, dan sepasang matanya telah bercelak dengan celak dari Tuhan.

وَقِيْلَ خَتَنَهُ جَدُّهُ عَبْدُ الْمُطَّلِبِ بَعْدَ سَبْعِ لَيَالٍ سَوِيَّة
Dan ada pendapat yang mengatakan,kakeknya mengkhitankannya setelah tujuh malam.

وَأَوْلَمَ وَأَطْعَمَ وَسَمَّاهُ مُحَمَّدًا وَأَكْرَمَ مَثْوَاه
Ia selenggarakan walimah, memberi makan orang, dan memberi nama kepadanya Muhammad dan ia muliakan kedudukannya.


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 6 Beserta Artinya

وَظَهَرَ عِنْدَ وِلَادَتِهِ خَوَارِقُ وَغَرَائِبُ غَيْبِيَّة
Ketika beliau lahir, tampaklah beberapa hal yang luar biasa dan hal-hal ghaib

إِرْهَاصًا لِنُبُوَّتِهِ وَإِعْلَامًا بِأَنَّهُ مُخْتَارُ اللهِ تَعَالَى وَمُجْتَبَاه
yang asing sebagai irhash (hal-hal luar biasa yang Allah berikan kepada seorang nabi dan rasul sebelum diangkat) bagi kenabiannya dan pemberitahuan bahwa beliau adalah orang yang dipilih oleh Allah Ta‘ala. 

فَزِيْدَتِ السَّمَاءُ حِفْظًا وَرُدَّ عَنْهَا الْمَرَدَةُ وَذَوُ النُّفُوْسِ الشَّيْطَانِيَّة
Langit ditambah penjagaannya dan ditolak darinya (dari langit) para jin dan setan. 

وَرَجَمَتِ النُجُوْمُ النَّيِّرَاتُ كُلَّ رَجِيْمٍ فِيْ حَالِ مَرْقَاه
Bintang-bintang yang bersinar itu merajam setiap setan yang naik. 

وَتَدَلَّتْ إِلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَنْجُمُ الزُّهْرِيَّة
Bintang-bintang yang cemerlang menunduk kepada beliau. 

وَاسْتَنَارَتْ بِنُوْرِهَا وِهَادُ الْحَرَمِ وَرُبَاه
Lembah dan bukit di Makkah tersinari dengan cahayanya. 

وَخَرَجَ مَعَهُ نُوْرٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُوْرُ الشَّامِ الْقَيْصَرِيَّة
Bersama beliau keluarlah cahaya yang menerangi istana-istana kaisar di Syam (Syiria). 

فَرَآها مَنْ بِبِطَاحِ مَكَّةَ دَارُهُ وَمَغْنَاه
Maka orang yang rumah dan tempat tinggalnya di Makkah melihatnya. 

وَانْصَدَعَ الْإِيْوَانُ بِالْمَدَائِنِ الْكِسْرَوِيَّة
Dan menjadi retak istana kaisar di Madain  

الَّذِيْ رَفَعَ أَنُوْشِرْوَانَ سَمْكَهُ وَسَوَّاه
yang bangunannya ditinggikan dan dibangun oleh Anusyarwan.

وَسَقَطَ أَرْبَعَ عَشْرَةَ مِنْ شُرَّفَاتِهِ الْعُلْوِيَّة
Empat belas menara yang tinggi roboh. 

وَكُسِرَ مُلْكُ كِسْرَى لِهَوْلِ مَا أَصَابَهُ وَعَرَاه
Kerajaan Kisra binasa karena terkejut dengan apa yang menimpanya dan sampai kepadanya. 

وَخَمَدَتِ النِّيرَانُ الْمَعْبُودَةُ بِالْمَمَالِكِ الْفَارِسِيَّة
Padam pula api yang disembah di Kerajaan Persi 

لِطُلُوعِ بَدْرِهِ الْمُنِيْرِ وَإِشْرِاقِ مُحَيَّاه
karena munculnya cahaya yang menerangi dan sinar wajahnya. 

وَغَاضَتْ بُحَيْرَةُ سَاوَةَ وَ كَانَتْ بَيْنَ هَمَذَانَ وَقُمٍّ مِنَ الْبِلَادِ الْعَجَمِيَّة
Dan surutlah Danau Sawah yang terletak di antara Hamadzan dan Qum di negeri ‘Ajam (negeri non-Arab), 

وَجَفَّتْ اِذَ كَفَّ وَاكِفُ مَوْجِهَا الثَّجَّاجِ يَنَابِيعُ هَاتِيكَ الْمِيَاه
keringlah sumber-sumber air itu pada waktu tercegahnya tetesan yang banyak mengalir. 

وَفَاضَ وَادِى سَمَاوَةَ وَهِيَ مَفَازَةٌ فِي فَلَاةٍ وَبَرِيَّة
Dan meluaplah Lembah Samawah, dan itu menjadi keberuntungan terhadap tanah dan padang pasir. 

لَمْ يَكُنْ بِهَا مِنْ قَبْلُ يَنْقَعُ لِلظِّمَاءِ اللَّهَاه
Sebelumnya di tempat itu tidak ada air untuk orang yang haus tenggorokannya. 

وَكَانَ مَوْلِدُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَوْضِعِ الْمَعْرُوفِ بِالْعِرَاصِ الْمَكِيَّة
Kelahiran beliau adalah di tempat yang dikenal dengan Irash di Makkah. 

وَالْبَلَدِ الَّذِي لَا يُعْضَدُ شَجَرُهُ وَلَا يُخْتَلَى خَلَاه
Dan negeri yang pohonnya tidak ditebang dan pohon-pohon perdunya tidak dipotong. 

وَاخْتُلِفَ فِي عَامِ وِلَادَتِهِ وَفِي شَهْرِهَا وَفِي يَوْمِهَا عَلَى أَقْوَالٍ لِلْعُلَمَاءِ مَرْوِيَّة
Ada perbedaan pendapat mengenai tahun kelahirannya, bulan dan harinya. 

وَالرَّاجِحُ أَنَّهَا قُبَيْلَ فَجْرٍ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ ثَانِي عَشَرِشَهْرِ رَبِيعِ الْأَوَّلِ مِنْ عَامِ الْفِيلِ الَّذِي صَدَّهُ اللهُ عَنِ الْحَرَمِ وَحَمَاه
Tetapi pendapat yang kuat menyebutkan, kelahiran itu menjelang fajar hari Senin tanggal dua belas bulan Rabi‘ul Awwal tahun Gajah, kala itu Allah mencegah gajah untuk sampai ke Ka‘bah dan Dia menjaganya.


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 7 Beserta Artinya

وَأَرْضَعَتْهُ أُمُّهُ أَيَّامًا ثُمَّ أَرْضَعَتْهُ ثُوَيْبَةُ الْأَسْلَمِيَّةُ
Ibunya menyusuinya beberapa hari, kemudian beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah.

اَلَّتِي أَعْتَقَهَا اَبُو لَهْبٍ حِينَ وَافَتْهُ عِنْدَ مِيلَادِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ بِبُشْرَاه
Ia perempuan yang telah dimerdekakan oleh Abu Lahab ketika ia datang kepadanya memberitahukan kabar gembira kelahiran beliau. 

فَأَرْضَعَتْهُ مَعَ ابْنِهَا مَسْرُوحٍ وَأَبِي سَلَمَةَ وَهِيَ بِهِ حَفِيَّة
Tsuwaibah menyusui beliau bersama dengan anak laki-lakinya, Masruh dan Abu Salamah, dan ia memuliakan dan sayang kepada beliau. 

وَأَرْضَعَتْ قَبْلَهُ حَمْزَةَ الَّذِي حُمِدَ فِي نُصْرَةِ الدِّينِ سُرَاه
Sebelumnya ia menyusui Hamzah, yang amalnya terpuji dalam menolong agama Islam. 

وَكَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَبْعَثُ اِلَيْهَا مِنَ الْمَدِينَةِ بِصِلَةٍ وَكِسْوَةٍ هِيَ بِهَا حَرِيَّة
Beliau mengirim kepadanya (kepada Tsuwaibah,yakni setelah beliau dewasa) belanja dan pakaian dari Madinah yang layak untuknya, 

إِلَى أَنْ اَوْرَدَ هَيْكَلَهَا رَائِدُ الْمَنُونِ الضَّرِيحَ وَوَارَاه
sampai kematian datang kepadanya dan kubur menutupinya. 

قِيلَ عَلَى دِينِ قَوْمِهَا الْفِئَةِ الْجَاهِلِيَّة
Ada pendapat yang mengatakan, ia tetap mengikuti agama kaumnya, orang-orang Jahiliyyah. 

وَقِيْلَ أَسْلَمَتْ أَثْبَتَ الْخِلَافَ ابْنُ مَنْدَهَ وَحَكَاه
Tapi ada pula yang mengatakan, ia masuk Islam. Ibnu Mundah menyebutkan adanya perbedaan pendapat itu. 

ثُمَّ أَرْضَعَتْهُ الْفَتَاةُ حَلِيمَةُ السَّعْدِيَّة
Kemudian beliau disusui oleh Halimah As-Sa‘diyah. 

وَكَانَ قَدْ رَدَّ كُلُّ الْقَوْمِ ثَدْيَهَا لِفَقْرِهَا وَأَبَاه
Dulunya setiap kaum menolak dan enggan menyusukan bayinya kepadanya karena miskinnya. 

فَأَخْصَبَ عَيْشُهَا بَعْدَ الْمَحْلِ قَبْلَ الْعَشِيَّة
Lalu kehidupannya menjadi lebih baik setelah sempit malam sebelumnya (artinya, dalam waktu sekejap setelah menyusui beliau, keadaannya sangat berubah). 

وَدَرَّ ثَدْيَاهَا بِدُرِّ دَرٍّ أَلْبَنَهُ الْيَمِينُ مِنْهُمَا وَأَلْبَنَ الْآخَرُ أَخَاه
Susunya penuh dengan air susu. Bagian kanan payudaranya untuk menyusui Nabi Muhammad, dan susu yang lain untuk menyusui saudaranya (saudara sepersusuan). 

وَأَصْبَحَتْ بَعْدَ الْهُزَالِ وَالْفَقْرِ غَنِيَّة
Maka Halimah menjadi kaya setelah sebelumnya kurus dan miskin. 

وَسَمِنَتِ الشَّارِفُ لَدَيْهَا وَالشِّيَاه
Unta dan kambingnya yang kurus menjadi gemuk. 

وَانْجَابَ عَنْ جَانِبِهَا كُلُّ مُلِمَّةٍ وَرَزِيَّة
Dan hilanglah semua bencana dan musibah darinya. 

وَطَرَّزَ السَّعْدُ بُرْدَ عَيْشِهَا الْهَنِيِّ وَوَشَاه
Kebahagiaan menyulam kerudung kehidupannya.

[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi. 

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 8 Beserta Artinya

وَكَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَشِبُّ فِي الْيَوْمِ شَبَابَ الصَّبِيِّ فِي الشَّهْرِ بِعِنَايَةٍ رَبَّانِيَّة
Beliau tumbuh dalam sehari seperti pertumbuhan anak kecil dalam sebulan dengan perhatian Tuhan.

فَقَامَ عَلَى قَدَمَيْهِ فِي ثَلَاثٍ وَمَشَى فِي خَمْسٍ وَقَوِيَتْ فِي تِسْعٍ مِنَ الشُّهُورِ بِفَصِيحِ النُّطْقِ قَوَاه
Beliau telah berdiri di atas kedua telapak kakinya pada usia tiga bulan, berjalan pada usia lima bulan, dan kekuatannya telah kuat pada usia Sembilan bulan, dan fasih ucapannya.

وَشَقَّ الْمَلَكَانِ صَدْرَهُ الشَّرِيفَ لَدَيْهَا وَأَخْرَجَا مِنْهُ عَلَقَةً دَمَوِيَّة
Lalu malaikat membelah dadanya yang mulia ketika beliau tinggal dengan Halimah. Kedua malaikat itu mengeluarkan gumpalan darah dari dada itu. 

وَأَزَالَا مِنْهُ حَظَّ الشَّيْطَانِ وَبِالثَّلْجِ غَسَلَاهُ
Keduanya menghilangkan bagian setan (bagian yang dapat dimasuki setan) dan keduanya mencucinya dengan salju, 

وَمَلَآهُ حِكْمَةً وَمَعَانِيَ إِيمَانِيَّة
lalu memenuhinya dengan hikmah dan makna-makna keimanan. 

ثُمَّ خَاطَاهُ وَبِخَاتَمِ النُّبُوَّةِ خَتَمَاه
Kemudian keduanya menjahitnya kembali dan mengecapnya dengan cap kenabian. 

وَوَزَنَاهُ فَرَجَحَ بِأَلْفٍ مِنْ أُمَّتِهِ الْخَيْرِيَّة
Setelah itu mereka menimbangnya. Ternyata beliau mengungguli seribu orang dari umatnya, umat pilihan. 

وَنَشَأَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَكْمَلِ الْأَوْصَافِ مِنْ حَالِ صِبَاه
Beliau tumbuh dengan sifat-sifat yang paling sempurna sejak kanak-kanaknya. 

ثُمَّ رَدَّتْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أُمِّهِ وَهِيَ بِهِ غَيْرُ سَخِيَّة
Kemudian Halimah mengembalikannya kepada ibunya meskipun merasa berat dengan pengembalian itu. 

حَذَرًا مِنْ أَنْ يُصَابَ بِمُصَابٍ حَادِثٍ تَخْشَاه
Itu ia lakukan karena takut beliau mengalami malapetaka yang dikhawatirkannya. 

وَوَفَدَتْ عَلَيْهِ حَلِيْمَةُ فِي أَيَّامِ خَدِيْجَةَ السَّيِّدَةِ الْوَضِيَّة
Halimah datang kepada beliau pada hari-hari setelah beliau menikah dengan Khadijah, seorang nyonya yang baik (budi dan rupanya). 

فَحَبَاهُ مِنْ حِبَائِهِ الْوَافِرِ بِحَيَاه
Lalu ia menerima pemberian yang banyak dari beliau. 

وَقَدِمَتْ عَلَيْهِ يَوْمَ حُنَيْنٍ فَقَامَ اِلَيْهَا وَأَخَذَتْهُ الْاَرْيَحِيَّة
Halimah juga datang kepada beliau pada Perang Hunain, lalu beliau bangun menemuinya, dan ia pun memperoleh pemberian yang banyak.  

وَبَسَطَ لَهَا مِنْ رِدَائِهِ الشَّرِيفِ بِسَاطَ بِرِّهِ وَنَدَاه
Beliau bentangkan kebajikan dan kedermawanan untuknya dari selendangnya yang mulia.

وَالصَّحِيحُ أَنَّهَا أَسْلَمَتْ مَعَ زَوْجِهَا وَالْبَنِينَ وَالذُّرِّيَّة
Menurut pendapat yang shahih, Halimah telah masuk Islam bersama suaminya dan anak-cucunya. 

وَقَدْ عَدَّهُمْ فِي الصَّحَابَةِ جَمْعٌ مِنْ ثِقَاتِ الرُّوَاة
Dan sekelompok perawi terpercaya memasukkan keduanya ke dalam golongan sahabat. 

[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

  

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 9 Beserta Artinya

وَلَمَّا بَلَغَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ اَرْبَعَ سِنِينَ خَرَجَتْ بِهِ أُمُّهُ اِلَى الْمَدِينَةِ النَّبَوِيَّة
Ketika beliau mencapai usia empat tahun, ibunya berangkat dengannya ke Madinah. 

ثُمَّ عَادَتْ فَوَافَتْهَا بِالْاَبْوَاءِ أَوْ بِشِعْبٍ الْحَجُونِ الْوَفَاة
Kemudian ia kembali lalu wafat di Abwa’ atau Syi‘bul Hajun. 

فَحَمَلَتْهُ حَاضِنَتُهُ أُمُّ أَيْمَنَ الْحَبَشِيَّة
Lalu beliau dibawa oleh pengasuhnya, Ummu Aiman Al-Habasyiah, 

اَلَّتِي زَوَّجَهَا بَعْدُ مِنْ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ مَوْلَاه
yang nantinya beliau nikahkan dengan Zaid bin Haritsah, maula (bekas budak) beliau. 

وَأَدْخَلَتْهُ عَلَى جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ فَضَمَّهُ إِلَيْهِ وَرَقَّ لَهُ وَأَعْلَى رُقِيَّة
Ummu Aiman memasukkan beliau ke tempat kakeknya, Abdul Muthalib. Maka Abdul Muthalib memeluknya dan ia sangat sayang kepadanya.

وَقَالَ إِنَّ لابْنِي هَذَا لَشَأْنًا عَظِيْمًا فَبَخٍ بَخٍ لِمَنْ وَقَّرَهُ وَوَالَاه
Lalu ia berkata, “Sesungguhnya anakku (cucuku) ini mempunyai kedudukan yang sangat tinggi, maka beruntunglah orang yang menghormati dan memuliakannya.”

وَلَمْ تَشْكُ فِي صِبَاهُ جُوْعًا وَلَا عَطَشُا قَطُّ نَفْسُهُ الْأَبِيَّه
Beliau, yang enggan mengadu, tidak pernah mengadu lapar dan haus di waktu kanak-kanak.

وَكَثِيرًا مَا غَدَا فَاغْتَذَى بِمَاءِ زَمْزَمَ فَأَشْبَعَهُ وَأَرْوَاه
Sering kali beliau pergi di waktu pagi lalu beliau minum (sebagai pengganti makan) air zamzam, sehingga membuatnya kenyang dan segar.

وَلَمَّا أُنِيْخَتْ بِفِنَاءِ جَدِّهِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ مَطَايَا الْمَنِيَّة
Ketika kematian menjemput kakeknya,

كَفَلَهُ عَمُّهُ أَبُو طَالِبٍ شَقِيقُ أَبِيْهِ عَبْدِ الله
Abdul Muthalib, pamannya, saudara kandung ayahnya, Abu Thalib, menanggungnya, dengan memeliharanya.

فَقَامَ بِكَفَالَتِهِ بِعَزْمٍ قَوِيٍّ وَهِمَّةٍ وَحَمِيَّة
Ia melaksanakan penanggungan itu dengan kemauan keras dan penuh semangat.

وَقَدَّمَهُ عَلَى النَّفْسِ وَالْبَنِينَ وَرَبَّاه
Abu Thalib mendahulukan beliau dibandingkan dirinya dan anak-anaknya, dan ia juga mendidiknya.

وَلَمَّا بَلَغَ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً رَحَلَ بِهَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَمُّهُ أَبُو طَالِبٍ اِلَى الْبِلَادِ الشَّامِيَّة
Saat beliau mencapai umur dua belas tahun, pamannya membawanya pergi ke negeri Syam.

وَعَرَفَهُ الرَّاهِبُ بَحِيْرَاءَ بِمَا حَازَهُ مِنْ وَصْفٍ النُّبُوَّةِ وَحَوَاه
Pendeta Buhaira mengenalnya karena sifat kenabian yang ada pada diri beliau.

وَقَالَ إِنِّي أَرَاهُ سَيِّدَ الْعَالَمِينَ وَرَسُولَ اللهِ وَنَبِيَّه
Dan ia berkata, “Aku yakin, beliau adalah pemimpin seluruh alam, utusan Allah, dan nabi-Nya. 

وَقَدْ سَجَدَ لَهُ الشَّجَرُ وَالْحَجَرُ وَلَا يَسْجُدَانِ إِلَّا لِنَبِيٍّ أَوَّاه
Pohon dan batu sujud kepadanya, padahal keduanya tidak sujud kecuali kepada nabi yang selalu kembali kepada Allah.

وَإِنَّا لَنَجِدُ نَعْتَهُ فِي الْكُتُبِ الْقَدِيمَةِ السَّمَاوِيَّة
Sesungguhnya kami mendapati sifatnya di dalam kitab samawi yang terdahulu.”

وَبَيْنَ كَتِفَيْهِ خَاتَمُ النُّبُوَّةِ قَدْ عَمَّهُ النُّورُ وَعَلَاه
Di antara kedua bahunya terdapat cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya.

وَأَمَرَ عَمَّهُ بِرَدِّهِ إِلَى مَكَّةَ تَخَوُّفًا عَلَيْهِ مِنْ أَهْلِ دِيْنِ الْيَهُوْدِيَّة
Pendeta itu menyuruh pamannya untuk mengembalikannya ke Makkah, karena mengkhawatirkan beliau dari perlakuan para pemeluk agama Yahudi.

فَرَجَعَ بِهِ وَلَمْ يُجَاوِزْ مِنَ الشَّامِالْمُقَدَّسِ بُصْرَاه
Maka Abu Thalib membawa pulang beliau dari Syam yang suci tidak melalui Bashrah.


[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.


Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 10 Beserta Artinya

وَلَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسًا وَعِشْرِينَ سَنَةً سَافَرَ إِلَى بُصْرَى فِي تِجَارَةٍ لِخَدِيجَةَ الْفَتِيَّة
Ketika mencapai usia dua puluh lima tahun, beliau berpergian ke Bashrah untuk memperdagangkan barang-barang Khadijah, seorang wanita yang tertutup (karena selalu di rumah). 

وَمَعَهُ غُلَامُهَا مَيْسَرَةُ يَخْدِمُهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ وَيَقُومَ بِمَا عَنَاه
Beliau ditemani budak laki-laki Khadijah, Maisarah, untuk membantu beliau. 

وَنَزَلَ تَحْتَ شَجَرَةٍ لَدَى صَوْمَعَةِ نُسْطُورَ رَاهِبِ النَّصْرَانِيَّة
Dalam perjalanan, beliau singgah di bawah pohon di depan biara Nastura, seorang pendeta Nasrani. 

فَعَرَفَهُ الرَّاهِبُ إِذْ مَالَ إِلَيْهِ ظِلُّهَا الْوَارِفُ وَآوَاه
Pendeta itu mengenalnya karena bayangan pohon condong kepadanya dan melindunginya. 

وَقَالَ مَا نَزَلَ تَحْتَ هَذِهِ الشَّجَرَةِ قَطُّ إِلَّا نَبِيٌّ ذُو صِفَاتٍ نَقِيَّة
Sang pendeta berkata, “Tidaklah singgah di pohon ini kecuali seorang nabi yang mempunyai sifat yang bersih 

وَرَسُولٌ قَدْ خَصَّهُ اللهُ تَعَالَى بِالْفَضَائِلِ وَحَبَاه
dan seorang rasul (utusan) yang telah dikhususkan dan diberi keutamaan oleh Allah Ta`ala.” 

ثُمَّ قَالَ لِمَيْسَرَةَ أَ فِي عَيْنَيْهِ حُمْرَةٌ اسْتِظْهَارًا لِلْعَلَامَةِ الْخَفِيَّة
Kemudian pendeta itu berkata kepada Maisarah, “Apakah pada kedua matanya terdapat tanda kemerah-merahan yang menunjukkan tanda yang tersembunyi (samar)?” 

فَأَجَابَهُ بِنَعَمْ فَحَقَّ لَدَيْهِ مَا ظَنَّهُ فِيْهِ وَتَوَخَّاه
Maisarah menjawab, “Ya.” Maka benarlah apa yang diduga dan dimaksudkan oleh pendeta itu tentang beliau. 

ثُمَّ قَالَ لِمَيْسَرَةَ لَا تُفَارِقْهُ وَكُنْ مَعَهُ بِصِدْقٍ وَعَزْمٍ وَحُسْنِ طَوِيَّة
Pendeta itu lalu berkata kepada Maisarah, “Janganlah kamu berpisah darinya, dan bersamanyalah kamu dengan niat yang benar dan maksud yang baik, 

فَإِنَّهُ مِمَّنْ أَكْرَمَهُ اللهُ تَعَالَى بِالنُّبُوَّةِ وَاجْتَبَاه
karena ia termasuk orang yang dimuliakan dan dipilih oleh Allah Ta`ala dengan kenabian!” 

ثُمَّ عَادَ إِلَى مَكَّةَ فَرَأَتْهُ خَدِيْجَةُ مُقْبِلًا وَهِيَ بَيْنَ نِسْوَةٍ فِي عُلِّيَّة
Kemudian beliau pun kembali ke Makkah. Khadijah, yang sedang bersama perempuan-perempuan lain di dalam kamar, melihatnya datang. 

وَمَلَكَانِ عَلَى رَأْسِهِ الشَّرِيفِ مِنْ وَهَجِ الشَّمْسِ قَدْ أَظَلَّاه
Dua malaikat telah menaungi kepalanya yang mulia dari teriknya matahari. 

وَأَخْبَرَهَا مَيْسَرَةُ بِأَنَّهُ رَأَى ذَلِكَ فِي السَّفَرِ كُلِّهِ وَبِمَا قَالَهُ الرَّاهِبُ وَأَوْدَعَهُ لَدَيْهِ مِنَ الْوَصِيَّة
Maisarah memberitahukan kepada Khadijah bahwasanya ia pun melihat hal itu dalam seluruh perjalanannya. Ia juga memberitahukan apa yang dikatakan oleh pendeta itu dan pesan yang disampaikannya. 

وَضَاعَفَ اللهُ تَعَالَى فِي تِلْكَ التِّجَارَةِ رِبْحَهَا وَنَمَّاه
Allah melipatgandakan keuntungan dalam perdagangan itu dan mengembangkannya. 

فَبَانَ لِخَدِيْجَةَ بِمَا رَأَتْ وَمَا سَمِعَتْ أَنَّهُ رَسُولُ اللهِ تَعَالَى اِلَى الْبَرِيَّة
Jelaslah bagi Khadijah mengenai apa yang telah dilihat dan didengarnya bahwa beliau adalah utusan Allah Ta‘ala kepada manusia, 

الَّذِي خَصَّهُ اللهُ تَعَالَى بِقُرْبِهِ وَاصْطَفَاه
yang telah ditentukan oleh Allah Ta‘ala dekat kepada-Nya dan dipilih-Nya. 

فَخَطَبَتْهُ لِنَفْسِهَا الزَّكِيَّةِ لِتَشَمَّ مِنَ الْأِيمَانِ بِهِ طِيْبَ رَيَّاه
Maka Khadijah meminangnya untuk dirinya agar ia dapat menghirup harum-haruman yang menyegarkan dari keimanan kepadanya. 

فَأَخْبَرَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْمَامَهُ بِمَا دَعَتْهُ إِلَيْهِ هَذِهِ الْبَرَّةُ التَّقِيَّة
Lalu beliau memberitahukan kepada paman-pamannya mengenai apa yang disampaikan oleh wanita yang baik dan taqwa itu. 

فَرَغِبُوا فِيهَا لِفَضْلٍ وَدِينٍ وَجَمَالٍ وَمَالٍ وَحَسَبٍ وَنَسَبٍ كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ يَهْوَاه
Mereka senang kepada Khadijah karena keutamaan, agama, kecantikan, harta benda, kebangsawanan, dan asal keturunannya. Masing-masing orang dari kaum itu menginginkannya. 

وَخَطَبَ أَبُو طَالِبٍ وَأَثْنَى عَلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ أَنْ حَمِدَ اللهَ بِمَحَامِدَ سَنِيَّة
Abu Thalib meminang dan memujinya setelah memuji Allah dengan pujian yang tinggi. 

وَقَالَ هُوَ وَاللهِ لَهُ نَبَأٌ عَظِيمٌ بَعْدُ يُحْمَدُ فِيهِ مَسْرَاه
Dan ia mengatakan, “Dia (Muhammad), demi Allah, mempunyai berita yang besar yang perjalanannya itu terpuji.” 

فَزَوَّجَهَا مِنْهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبُوهَا وَقِيْلَ عَمُّهَا وَقِيْلَ أَخُوهَا لِسَابِقِ سَعَادَتِهَا الْأَزَلِيَّة
Lalu ayah Khadijah mengawinkan dengan beliau. Tapi ada yang mengatakan pamannya, ada pula yang mengatakan saudaranya. Kebahagiaannya yang azali telah ditentukan. 

وَاَوْلَدَهَا كُلَّ أَوْلَادِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا الَّذِي بِاسْمِ الْخَلِيلِ سَمَّاه
Dan ia melahirkan semua putra-putri Nabi SAW, kecuali putra beliau yang beliau namakan Ibrahim.  

[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.

Bacaan MAULID AL BARZANJI Atril 11 Beserta Artinya

وَلَمَّا بَلَغَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ سَنَةً بَنَتْ قُرَيْشٌ الْكَعْبَةَ لِانْصِدَاعِهَا بِالسُّيُولِ الْاَبْطَحِيَّة *
Ketika beliau mencapai umur tiga puluh lima tahun, suku Quraisy membangun kembali Ka‘bah karena keretakan dindingnya disebabkan oleh banjir Makkah. .
وَتَنَازَعُوا فِي رَفْعِ الْحَجَرِ الْاَسْوَدِ فَكُلٌّ أَرَادَ رَفْعَهُ وَرَجَاه *
Mereka bersengketa mengenai pengangkatan Hajar Aswad. Masing-masing berharap mengangkatnya. .
وَعَظُمَ الْقِيلُ وَالْقَالُ وَتَحَالَفُوا عَلَى الْقِتَالِ وَقَوِيَتِ الْعَصَبِيَّة *
Besarlah pembicaraan dan omongan mereka,dan mereka saling bersumpah untuk berperang karena kuatnya kefanatikan itu. .
ثُمَّ تَدَاعَوْا عَلَى الْإِنْصَافِ وَفَوَّضُوا الْأَمْرَ إِلَى ذِي رَأْيٍ صَائِبٍ وَأَنَاة * فَحَكَمَ بِتَحْكِيْمِ أَوَّلِ دَاخِلٍ مِنْ بَابِ السَّدَنَةِ الشَّيْبِيَّة *
Kemudian mereka saling mengajak untuk insaf dan menyerahkan urusan mereka kepada orang yang mempunyai pendapat yang benar dan halus. Mereka memutuskan, hal itu diserahkan kepada orang yang pertama masuk dari pintu Sadanah Syaibiyah. .
فَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلَ دَاخِلٍ فَقَالُوا هَذَا الْأَمِينُ وَكُلُّنَا نَقْبَلُهُ وَنَرْضَاه *
Ternyata Nabi SAW yang pertama kali masuk. Maka mereka mengatakan, “Ini orang yang terpercaya. Kami semua menerima dan meridhainya.” .
فَأَخْبَرُوهُ بِأَنَّهُمْ رَضُوهُ أَنْ يَكُونَ صَاحِبَ الْحُكْمِ فِي هَذَا الْمُهِمِّ وَوَلِيَّه *
Maka mereka memberitakan bahwa mereka ridha kepadanya untuk menjadi pengambil keputusan dalam hal yang mendesak ini. .
فَوَضَعَ الْحَجَرَ فِي ثَوْبٍ ثُمَّ أَمَرَ أَنْ تَرْفَعَهُ الْقَبَائِلُ جَمِيْعًا إِلَى مُرْتَقَاه *
Lalu beliau meletakkan Hajar Aswad itu di selembar kain, kemudian beliau memerintahkan semua kabilah untuk mengangkatnya. .
فَرَفَعُوهُ إِلَى مَقَرِّهِ مِنْ رُكْنِ هَاتِيكَ الْبَنِيَّة *
Lalu mereka mengangkat ke tempatnya pada sendi bangunan itu. .
وَوَضَعَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ الشَّرِيفَةِ فِي مَوْضِعِهِ الْآنَ وَبَنَاه *
Beliau meletakkannya dengan tangannya yang mulia di tempatnya..
[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]

 ♥.♥.♥ Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.. ♥.♥.♥


Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 12 Beserta Artinya

وَلَمَّا كَمُلَ لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعُونَ سَنَةً عَلَى أَوْفَقِ الْأَقْوَالِ لِذَوِي الْعَالِمِيَّة *
Ketika genap empat puluh tahun usia beliau, menurut pendapat yang paling diterima oleh orang-orang yang memiliki ilmu, .
بَعَثَهُ اللهُ تَعَالَى لِلْعَالَمِينَ بَشِيرًا وَنَذِيْرًا فَعَمَّهُمْ بِرُحْمَاه *
Allah Ta‘ala mengutusnya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan kapada seluruh alam. .
وَبُدِأَ إِلَى تَمَامِ سِتَّةِ أَشْهُرٍ بِالرُّؤْيَا الصَّادِقَةِ الْجَلِيَّة *
Lalu beliau meratai mereka dengan rahmat. Itu dimulai dengan mimpi yang baik dan jelas sampai sempurna enam bulan. .
فَكَانَ لَا يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ صُبْحٍ أَضَاءَ سَنَاه *
Beliau hanya melihat ada seperti sinar subuh datang memancarkan sinarnya. .
وَإِنَّمَا ابْتُدِئَ بِالرُّؤْيَا تَمْرِينًا لِلْقُوَّةِ الْبَشَرِيَّة *
Dimulainya impian itu sebagai latihan bagi kekuatan manusia .
لِئَلَّا يَفْجَأَهُ الْمَلَكُ بِصَرِيحِ النُّبُوَّةِ فَلَا تَقْوَاهُ قُوَاه *
agar tidak terkejut dengan kehadiran malaikat yang mengabarkan kenabiannya sehingga beliau tidak kuat. .
وَحُبِّبَ إِلَيْهِ الْخَلَاءُ فَكَانَ يَتَعَبَّدُ بِحِرَاءٍ اللَّيَالِيَ الْعَدَدِيَّة *
Beliau disenangkan untuk bersunyi diri. Beliau beribadah di Gua Hira selama beberapa malam, .
إِلَى أَنْ أَتَاهُ فِيهِ صَرِيحُ الْحَقِّ وَوَافَاه *
sampai datang kebenaran yang jelas dan sempurna kepadanya. .
وَذَلِكَ فِي يَوْمِ الْإِثْنَيْنِ لِسَبْعَ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ اللَّيْلَةِ الْقَدَرِيَّة *
Itu terjadi pada hari Senin tanggal tujuh belas, bulan yang mengandung Lailatul Qadr (bulanRamadhan). .
وَثَمَّ أَقْوَالٌ لِسَبْعٍ أَوْ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ مِنْهُ أَوْ لِثَمَانٍ خَلَتْ مِنْ شَهْرِ مَوْلِدِهِ الَّذِي بَدَا فِيهِ بَدْرُ مُحَيَّاه *
Terdapat perbedaan pendapat mengenai itu. Yaitu dua puluh tujuh, dua puluh empat, atau dua puluh delapan, bulan kelahirannya, yang padanya muncul wajah yang bagaikan bulan purnama (bulan Rabi‘ul Awwal). .
فَقَالَ لَهُ اقْرَأْ فَأَبَى فَغَطَّهُ غَطَّةً قَوِيَّة *
Kemudian malaikat berkata kepadanya, “Bacalah!” Beliau mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Maka malaikat mendekapnya kuat-kuat .
ثُمَّ قَالَ لَهُ اقْرَأْ فَأَبَى فَغَطَّهُ ثَانِيَةً حَتَّى بَلَغَ مِنْهُ الْجَهْدُ وَغَطَّاه *
dan berkata lagi kepadanya, “Bacalah!” Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Malaikat mendekapnya untuk kedua kalinya sehingga beliau kepayahan, .
ثُمَّ قَالَ لَهُ اقْرَأْ فَأَبَى فَغَطَّهُ ثَالِثَةً لِيَتَوَجَّهَ إِلَى مَا سَيُلْقَى إِلَيْهِ بِجَمْعِيَّة *
dan berkata lagi kepadanya, “Bacalah!” Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.” Maka malaikat mendekapnya ketiga kalinya agar beliau menghadap kepada apa yang akan disampaikan kepadanya dengan tekad bulat. .
وَيُقَابِلُهُ بِجِدٍّ وَاجْتِهَادٍ وَيَتَلَقَّاه *
Beliau menghadap dan menerima dengan sungguh-sungguh. .
ثُمَّ فَتَرَ الْوَحْيُ ثَلَاثَ سِنِينَ أَوْ ثَلَاثِينَ شَهْرًا لِيَشْتَاقَ إِلَى انْتِشَاقِ هَاتِيكَ النَّفَحَاتِ الشَّذِيَّة *
Kemudian wahyu terputus selama tiga tahun atau tiga puluh bulan, agar beliau rindu kepada embusan-embusan yang harum. .
ثُمَّ أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ (يَأَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ) فَجَاءَهُ جِبْرِيلُ بِهَا وَنَادَاه *
Lalu diturunkan kepada beliau surah Al-Muddatstsir. Kemudian Jibril datang kepadanya dan memanggilnya. .
فَكَانَ لِنُبُوَّتِهِ فِي تَقَدُّمِ (اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ) شَاهِدٌ عَلَى أَنَّ لَهَا السَّابِقِيَّة *
Bagi kenabiannya, didahulukannya ucapan Iqra’ bismi rabbika (Bacalah dengan nama Tuhanmu) merupakan bukti bahwa surah itu adalah yang terdahulu.
وَالتَّقَدُّمَ عَلَى رِسَالَتِهِ بِالْبِشَارَةِ وَالنِّذَارَةِ لِمَنْ دَعَاه *
 dan kedahuluan atas risalahnya dengan kabar gembira bagi orang yang diserunya..
[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]

 ♥.♥.♥ Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.. ♥.♥.♥


Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 13 Beserta Artinya

وَأَوَّلُ مَنْ آمَنَ بِهِ مِنَ الرِّجَالِ أَبُو بَكْرٍ صَاحِبُ الْغَارِ وَالصِّدِّيقِيَّة *
Orang yang pertama beriman kepadanya dari kalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar, teman di dalam gua dan orang yang membenarkannya. .
وَمِنَ الصِّبْيَانِ عَلِيٌ وَمِنَ النِّسَاءِ خَدِيجَةُ الَّتِي ثَبَّتَ اللهُ بِهَا قَلْبَهُ وَوَقَاه *
Dari kalangan remaja adalah Ali. Dari kalangan wanita adalah Khadijah, yang telah diteguhkan dan dijaga hatinya oleh Allah. .
وَمِنَ الْمَوَالِي زَيْدُ بْنُ حَارِثَةَ وَمِنَ الْأَرِقَّاءِ بِلَالٌ الَّذِي عَذَّبَهُ فِي اللهِ أُمَيَّة *
Dari kalangan bekas budak adalah Zaid bin Haritsah. Dan dari kalangan hamba sahaya adalah Bilal, yang disiksa Umayah karena ia beriman kepada Allah. .
وَأَوْلَاهُ مَوْلَاهُ أَبُو بَكْرٍ مِنَ الْعِتْقِ مَا أَوْلَاه *
Dan tuannya yang kemudian,yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, memberinya kenikmatan berupa kebebasan. .
ثُمَّ أَسْلَمَ عُثْمَانُ وَسَعْدٌ وَسَعِيدٌ وَطَلْحَةُ وَابْنُ عَوْفٍ وَابْنُ ْعَمَّتِهِ صَفِيَّة *
Kemudian masuk Islam pulalah Utsman, Sa‘d, Sa‘id, Thalhah, Ibnu Auf (Abdurrahman), dan putra bibinya,Shafiyah. .
وَغَيْرُهُمْ مِمَّنْ أَنْهَلَهُ الصِّدِّيقُ رَحِيقَ التَّصْدِيقِ وَسَقَاه *
Adapun selain orang-orang tersebut masuk Islam atas usaha dan jasa Abu Bakar Shiddiq.
وَمَا زَالَتْ عِبَادَتُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَصْحَابِهِ مَخْفِيَّة *
Pada waktu itu Ibadah beliau dan para sahabatnya terus berlangsung sembunyi-sembunyi. .
حَتَّى أُنْزِلَتْ عَلَيْهِ (فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ) فَجَهَرَ بِدُعَاءِ الْخَلْقِ إِلَى الله *
Sampai diturunkan kepada beliau “Fashda‘ bima tu’mar” (Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan kepadamu). Oleh karena itu, beliau terang-terangan menyeru makhluk kepada Allah. .
وَلَمْ يَبْعُدْ مِنْهُ قَوْمُهُ حَتَّى عَابَ آلِهَتَهُمْ وَأَمَرَ بِرَفْضِ مَا سِوَى الْوَحْدَانِيَّة *
Dan kaumnya tidak menjauhinya sehingga beliau mencela berhala mereka dan beliau memerintahkan untuk menolak selain Tuhan, Yang Maha Esa. .
فَتَجَرَّؤُوا عَلَى مُبَارَزَتِهِ بِالْعَدَاوَةِ وَأَذَاه *
Maka mereka berani memusuhi dan menyakiti beliau. .
وَاشْتَدَّ عَلَى الْمُسْلِمِينَ الْبَلَاءُ فَهَاجَرُوا فِي سَنَةِ خَمْسٍ إِلَى النَّاحِيَةِ النَّجَاشِيَّة *
Beratlah cobaan atas muslimin, sehingga mereka pada tahun kelima (dari kenabian) hijrah ke Najasyiyah (Ethiopia). .
وَحَدَبَ عَلَيْهِ عَمُّهُ أَبُو طَالِبٍ فَهَابَهُ كُلٌّ مِنَ الْقَوْمِ وَتَحَامَاه *
Namun pamannya, Abu Thalib, sangat menyayanginya. Maka masing-masing orang dari kaum itu takut dan menjaganya. .
وَفُرِضَ عَلَيْهِ قِيَامُ بَعْضٍ مِنَ السَّاعَاتِ اللَّيْلِيَّة *
Diwajibkan atasnya melakukan ibadah di sebagian waktu malam. .
ثُمَّ نُسِخَ بِقَوْلِهِ تَعَالَى (فَاقْرَؤُوا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاة) *
Kemudian dinasakh dengan firman-Nya (yang artinya), “Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Quran dan dirikanlah shalat.” .
وَفُرِضَ عَلَيْهِ رَكْعَتَانِ بِالْغَدَاةِ وَرَكْعَتَانِ بِالْعَشِيَّة *
Dan difardhukan atasnya dua rakaat di pagi hari dan dua rakaat di sore hari. .
ثُمَّ نُسِخَ بِإِيجَابِ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ فِي لَيْلَةِ مَسْرَاه *
Kemudian dinasakh dengan diwajibkannya shalat lima waktu pada malam Isranya. .
وَمَاتَ أَبُو طَالِبٍ فِي نِصْفِ شَوَّالٍ مِنْ عَاشِرِ الْبِعْثَةِ وَعَظُمَتْ بِمَوْتِهِ الرَّزِيَّة *
Abu Thalib meninggal dunia pada pertengahan bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian. Karena kematiannya itu, makin besarlah musibah itu baginya. .
وَتَلَتْهُ خَدِيجَةُ بَعْدَ ثَلَاثٍ وَشَدَّ الْبَلَاءُ عَلَى الْمُسْلِمِينَ عُرَاه *
Tiga hari kemudian Khadijah menyusulnya, maka sangat kuatlah cobaan atas kaum muslimin, seperti kencangnya ikat pinggang. .
وَأَوْقَعَتْ قُرَيْشٌ بِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّ أَذِيَّة *
Suku Quraisy menimpakan kepada beliau setiap hal yang menyakitkan. .
وَأَمَّ الطَّائِفَ يَدْعُوا ثَقِيفًا فَلَمْ يُحْسِنُوا بِالْإِجَابَةِ قِرَاه *
Lalu beliau pergi ke Thaif, mengajak Tsaqif (Bani Tsaqif), namun mereka tidak memenuhinya dengan baik. .
وَأَغْرَوْا بِهِ السُّفَهَاءَ وَالْعَبِيدَ فَسَبُّوهُ بأَلْسِنَةٍ بَذِيَّة *
Mereka memanas-manasi orang-orang bodoh dan hamba sahaya sehingga mereka memakinya dengan kata-kata kotor. .
وَرَمَوْهُ بِالْحِجَارَةِ حَتَّى خُضِبَتْ بِالدِّمَاءِ نَعْلَاه *
Juga melemparinya dengan batu, sehingga darah menetes hingga melumuri kedua sandalnya. .
ثُمَّ عَادَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى مَكَّةَ حَزِينًا فَسَأَلَهُ مَلَكُ الْجِبَالِ فِي إِهْلَاكِ أَهْلِهَا ذَوِي الْعَصَبِيَّة *
Kemudian beliau kembali ke Makkah dengan sedih, lalu malaikat penjaga gunung meminta kepadanya untuk mengizinkannya menghancurkan penghuninya yang fanatik. .
فَقَالَ إِنِّي أَرْجُوا أَنْ يُخْرِجَ اللهُ تَعَالَى مِنْ أَصْلَابِهِمْ مَنْ يَتَوَلَّاه *
Namun beliau bersabda, “Sesungguhnya aku berharap agar Allah mengeluarkan dari tulang punggung mereka orang-orang yang mengurusi agama-Nya..
[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]
♥.♥.♥ Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.. ♥.♥.♥


Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 14 Beserta Artinya

ثُمَّ أُسْرِيَ بِرُوْحِهِ وَجَسَدِهِ يَقَظَةً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى وَرِحَابِهِ الْقُدْسِيَّةِ *
Kemudian beliau dijalankan di malam hari dengan ruh dan tubuhnya dalam keadaan jaga dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan serambinya yang suci. .
وَعُرِجَ بِهِ إِلَى السَّمَوَاتِ فَرَأَى آدَمَ فِي الْأُولَى وَقَدْ جَلَّلَهُ الْوَقَارُ وَعَلَاه *
Dan beliau dimi‘rajkan (dinaikkan) ke langit. Lalu beliau melihat Adam di langit pertama, yang telah diagungkan dan ditinggikan oleh kebesarannya. .
وَرَأَى فِي الثَّانِيَةِ عِيسَى بْنَ مَرْيَمَ الْبَتُولِ الْبَرَّةِ التَّقِيَّة *
Di langit yang kedua beliau melihat Isa bin Maryam,gadis yang bakti dan bersih,..
وَابْنَ خَالَتِهِ يَحْيَى الَّذِي أُوتِيَ الْحُكْمَ فِي حَالِ صِبَاه *
dan putra bibinya (dari ibu), Yahya, yang telah diberi hikmah ketika masih kanak-kanak. .
وَرَأَى فِي الثَّالِثَةِ يُوسُفَ الصِّدِّيقَ بِصُورَتِهِ الْجَمَالِيَّة *
Di langit yang ketiga beliau melihat Yusuf dengan romannya yang tampan. .
وَفِي الرَّابِعَةِ إِدْرِيسَ الَّذِي رَفَعَ اللهُ مَكَانَهُ وَأَعْلَاه *
Di langit yang keempat beliau bertemu Idris, yang kedudukannya diangkat dan ditinggikan oleh Allah. .
وَفِي الْخَامِسَةِ هَارُونَ الْمُحَبَّبَ فِي الْأُمَّةِ الْإِسْرَائِيلِيَّة *
Di langit yang kelima beliau bertemu Harun, yang dicintai di kalangan umat Bani Israil. .
وَفِي السَّادِسَةِ مُوسَى الَّذِي كَلَّمَهُ اللهُ تَعَالَى وَنَاجَاه *
Di langit keenam beliau melihat Musa, yang telah diajak berbicara oleh Allah Ta‘ala dan ia bermunajat kepada-Nya. .
وَفِي السَّابِعَةِ إِبْرَاهِيمَ الَّذِي جَاءَ رَبَّهُ بِسَلَامَةِ الْقَلْبِ وَالطَّوِيَّة *
Dan di langit yang ketujuh beliau melihat Ibrahim, yang telah datang kepada Tuhannya dengan hati yang bersih dan maksud yang baik. .
وَحَفِظَهُ اللهُ مِنْ نَارِ النَّمْرُودِ وَعَافَاه *
Dan Tuhan telah memelihara dan menyelamatkannya dari api Namrudz. .
ثُمَّ رُفِعَ إِلَى سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى إِلَى أَنْ سَمِعَ صَرِيفَ الْأَقْلَامِ بِالْأُمُورِ الْمَقْضِيَّة *
Kemudian beliau dinaikkan, diangkat ke Sidratul Muntaha sampai beliau mendengar deritan qalam (pena) mengenai urusan-urusan yang ditetapkan. .
إِلَى مَقَامِ الْمُكَافَحَةِ الَّذِي قَرَّبَهُ اللهُ فِيهِ وَأَدْنَاه *
Sampai ke maqam keterbukaan tirai dan beliau didekatkan oleh Allah pada-Nya. .
وَأَمَاطَ لَهُ حُجُبَ الْأَنْوَارِ الْجَلَالِيَّة *
Dan Dia hilangkan baginya tirai cahaya-cahaya keagungan. .
وَأَرَاهُ بِعَيْنَيْ رَأْسِهِ مِنْ حَضْرَةِ الرُّبُوبِيَّةِ مَا أَرَاه *
Allah perlihatkan kepadanya dengan kedua mata kepalanya apa yang Dia perlihatkan dari hadirat ketuhanan. .
وَبَسَطَ لَهُ بُسُطَ الْإِدْلَالِ فِي الْمَجَالِي الذَّاتِيَّة *
Dan Dia hamparkan baginya hamparan kasih mesra pada tempat kenyataan Dzat-Nya .
وَفَرَضَ عَلَيْهِ وَعَلَى أُمَّتِهِ خَمْسِينَ صَلَاة *
dan Allah memfardhukan atasnya dan atas umatnya lima puluh kali shalat. 
ثُمَّ انْهَلَّ سَحَابُ الْفَضْلِ فَرُدَّتْ إِلَى خَمْسٍ عَمَلِيَّة *
Kemudian turunlah anugerah sehingga dikurangi hingga hanya tinggal lima waktu yang wajib diamalkan. .
وَلَهَا أَجْرُ الْخَمْسِينَ كَمَا شَاءَهُ فِي الْأَزَلِ وَقَضَاه *
Lima waktu itu mendapat pahala lima puluh kali shalat sebagaimana Dia kehendaki dan tetapkan pada azali. .
ثُمَّ عَادَ فِي لَيْلَتِهِ بِالْمَوَاهِبِ اللَّدُنِيَّة* فَصَدَّقَهُ الصِّدِّيقُ بِمَسْرَاه *
Kemudian beliau kembali malam itu juga, lalu Ash-Shiddiq membenarkan Isra-nya itu. .
وَكُلُّ ذِي عَقْلٍ وَرَوِيَّة *
Begitu juga setiap yang mempunyai akal dan pemikiran. .
وَكَذَّبَتْهُ قُرَيْشٌ وَارْتَدَّ مَنْ أَضَلَّهُ الشَّيْطَانُ وَأَغْوَاه *
Tetapi suku Quraisy mendustakannya dan menjadi murtad lah orang yang disesatkan oleh setan dan digelincirkannya..
[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]

♥.♥.♥ Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.. ♥.♥.♥


Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 15 Beserta Artinya

ثُمَّ عَرَضَ نَفْسَهُ عَلَى الْقَبَائِلِ بِأَنَّهُ رَسُولُ اللهِ فِي الْأَيَّامِ الْمَوْسِمِيَّة *
Kemudian pada musim haji beliau sampaikan kepada kabilah-kabilah bahwa beliau adalah rasulullah, utusan Allah. .
فَآمَنَ بِهِ سِتَّةٌ مِنَ الْأَنْصَارِ اخْتَصَّهُمُ اللهُ تَعَالَى بِرِضَاه *
Lalu berimanlah enam orang dari golongan Anshar yang Allah khususkan mereka dengan keridhaan-Nya. .
وَحَجَّ مِنْهُمْ فِي الْقَابِلِ اثْنَا عَشَرَ رَجُلًا وَبَايَعُوهُ بِيْعَةً حَفِيَّة *
Pada tahun berikutnya, dua belas orang laki-laki di antara mereka berhaji dan berbai‘at dengan bai‘at yang sebenarnya. .
ثُمَّ انْصَرَفُوا وَظَهَرَ الْأِسْلَامُ بِالْمَدِينَةِ فَكَانَتْ مَعْقِلَهُ وَمَأْوَاه *
Kemudian mereka pulang. Maka Islam muncul di Madinah, yang menjadi tempat berlindung dan tempat menetapnya. .
وَقَدِمَ عَلَيْهِ فِي الثَّالِثَةِ سَبْعُونَ أَوْ خَمْسَةٌ أَوْ ثَلَاثَةٌ وَامْرَأَتَانِ مِنَ الْقَبَائِلِ الْأَوْسِيَّةِ وَالْخَزْرَجِيَّة *
Pada tahun ketiga, datanglah tujuh puluh tiga atau tujuh puluh lima pria dan dua orang wanita dari Kabilah Aus dan Khazraj.
فَبَايَعُوهُ وَأَمَّرَ عَلَيْهِمُ اثْنَي عَشَرَ نَقِيْبًا جَحَاجِحَةً سَرَاة*
Lalu mereka berbai‘at kepadanya dan beliau mengangkat dua belas orang sebagai kepala. .
وَهَاجَرَ إِلَيْهِمْ مِنْ مَكَّةَ ذَوُو الْمِلَّةِ الْإِسْلَامِيَّة *
Maka orang yang beragama Islam dari Makkah hijrah kepada mereka. .
وَفَارَقُوا الْأَوْطَانَ رَغْبَةً فِيْمَا أُعِدَّ لِمَنْ هَجَرَ الْكُفْرَ وَنَاوَاه *
Mereka meninggalkan tanah air karena menginginkan apa yang dijanjikan bagi orang yang meninggalkan kekafiran dan menjauhinya. .
وَخَافَتْ قُرَيْشٌ أَنْ يَلْحَقَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَصْحَابِهِ عَلَى الْفَوْرِيَّة *
Suku Quraisy takut beliau segera menyusul sahabat-sahabatnya. .
فَأْتَمَرُوا بِقَتْلِهِ فَحَفِظَهُ اللهُ تَعَالَى مِنْ كَيْدِهِمْ وَنَجَّاه *
Maka mereka berunding untuk membunuhnya, namun Allah memelihara dan menyelamatkannya dari tipu daya mereka. .
وَأُذِّنَ لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْهِجْرَةِ فَرَقَبَهُ الْمُشْرِكُونَ لِيُورِدُوهُ بِزَعْمِهِمْ حِيَاضَ الْمَنِيَّة *
Lalu beliau diizinkan untuk berhijrah. Orang-orang musyrik mengintainya agar mereka dapat menempatkan beliau ke lahan kematian menurut anggapan mereka. .
فَخَرَجَ عَلَيْهِمْ وَنَثَرَ عَلَى رُؤُوسِهِمُ التُّرَابَ وَحَثَاه *
Lalu beliau keluar dan menaburkan debu di atas kepala mereka. .
وَأَمَّ غَارَ ثَوْرٍ وَفَازَ الصِّدِّيقُ بِالْمَعِيَّة *
Beliau menuju ke Gua Tsaur dan Abu Bakar Ash-Shiddiq beruntung dapat menyertai beliau. .
وَأَقَامَا فِيْهِ ثَلَاثًا تَحْمِي الْحَمَائِمُ وَالْعَنَاكِبُ حِمَاه *
Mereka berdua tinggal di dalamnya selama tiga hari, dan burung-burung merpati dan laba-laba menjaganya.
ثُمَّ خَرَجَا مِنْهُ لَيْلَةَ الْإِثْنَيْنِ وَهُوَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى خَيْرِ مَطِيَّة *
Kemudian keduanya keluar pada malam Senin. Beliau naik sebaik-baiknya kendaraan (unta).
وَتَعَرَّضَ لَهُ سُرَاقَةُ فَابْتَهَلَ فِيهِ إِلَى اللهِ تَعَالَى وَدَعَاه *
Suraqah mengejarnya, lalu beliau berdoa dan memohon kepada Allah.
فَسَاخَتْ قَوَائِمُ يَعْبُوبِهِ فِي الْأَرْضِ الصُّلْبَةِ الْقَوِيَّة *
Maka kaki-kaki binatang yang dinaiki Suraqah itu masuk ke dalam tanah yang keras dan kuat. 
وَسَأَلَهُالْأَمَانَ فَمَنَحَهُ إِيَّاه *
Dan Suraqah memohon ampun kepada beliau, maka beliau pun mengampuni.
[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]

 ♥.♥.♥ Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.. ♥.♥.♥


Bacaan MAULID AL BARZANJI Atiril 16 Beserta Artinya

وَمَرَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَدِيدٍ عَلَى أُمِّ مَعْبَدٍ الْخُزَاعِيَّة *
Di Qudaid, beliau melewati tempat tinggal Ummu Ma‘bad, seorang wanita Khuza‘ah. .
وَأَرَادَ بْتِيَاعَ لَبَنٍ أَوْ لَحْمٍ مِنْهَا فَلَمْ يَكُنْ لِشَيْءٍ مِنْ ذَلِكَ خِبَاؤُهَا قَدْ حَوَاه *
Beliau ingin membeli daging atau susu darinya, namun tidak ada lagi. 
فَنَظَرَ إِلَى شَاةٍ فِي الْبَيْتِ قَدْ خَلَّفَهَا الْجَهْدُ عَنِ الرَّعِيَّة *
Lalu beliau melihat kambing di rumahnya telah ditinggalkan dari penggembalaan karena telah payah. .
فَاسْتَأْذَنَهَا فِي حَلْبِهَا فَأَذِنَتْ وَقَالَتْ لَوْ كَانَ بِهَا حَلَبُ لَأَصَبْنَاه *
Beliau meminta izin kepadanya untuk memerah kambing itu. Wanita itu mengizinkan dan berkata, “Seandainya pada kambing itu ada susunya, niscaya kami mendapatkannya.” .
فَمَسَحَ ضَرْعَهَا مِنْهَا وَدَعَا اللهَ مَوْلَاهُ وَوَلِيَّه *
Kemudian beliau mengusap susu kambing itu dan berdoa kepada Allah, Tuhannya. Maka kambing itu mengalirkan susu, .
فَدَرَّتْ فَحَلَبَ وَسَقَى كُلًّا مِنَ الْقَوْمِ وَأَرْوَاه *
lalu beliau memerah dan memberi minum serta menyegarkan setiap orang dari kaum itu. .
ثُمَّ حَلَبَ وَمَلَأَ الْأِنَاءَ وَغَادَرَهُ لَدَيْهَا آيَةً جَلِيَّة *
Lalu beliau memerah, memenuhi bejana, dan meninggalkannya pada wanita itu. .
وَجَاءَ أَبُو مَعْبَدٍ وَرَأَى اللَّبَنَ فَذَهَبَ بِهِ الْعَجَبُ إِلَى أَقْصَاه *
Tak lama kemudian datanglah Abu Ma‘bad, sang suami, dan ia melihat susu itu. Hal itu benar-benar membuatnya sangat heran. .
وَقَالَ أَنَّى لَكِ هَذَا وَلَا حَلُوبَ بِالْبَيْتِ تَبِضُّ بِقَطْرَةٍ لَبَنِيَّة *
Ia bertanya, “Dari manakah susumu ini? Padahal, tidak ada kambing perah di rumah ini yang dapat meneteskan air susu?” .
فَقَالَتْ مَرَّ بِنَا رَجُلٌ مُبَارَكٌ وَكَذَا جُثْمَانُهُ وَمَعْنَاه *
Wanita itu menjawab, “Seorang laki-laki penuh berkah, demikian dan demikian tubuhnya, melewati tempat tinggal kita.” .
فَقَالَ لَهَا هَذَا صَاحِبُ قُرَيْشٍ وَأَقْسَمَ بِكُلِّ أَلِيَّة *
Ia berkata, “Ini adalah orang Quraisy.” Dan ia bersumpah dengan sebenarnya .
عَلَى أَنَّهُ لَوْ رَآهُ لآمَنَ بِهِ واتَّبَعَهُ وَدَانَاه *
bahwa, seandainya ia melihatnya, niscaya ia akan beriman, mengikuti, dan mendekatinya. .
وَقَدِمَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِيْنَةَ يَوْمَ الْإِثْنَيْنِ ثَانِيَ عَشَرَ رَبِيعِ الْأَوَّلِ وَأَشْرَقَتْ بِهِ أَرْجَاؤُهَا الزَّكِيَّة *
Beliau tiba di Madinah pada hari Senin tanggal 12 bulan Rabi‘ul Awwal, dan bersinarlah penjuru-penjuru kota ini yang suci. .
وَتَلَقَّاهُ الْأَنْصَارُ وَنَزَلَ بِقُبَاءَ وَأَسَّسَ مَسْجِدَهَا عَلَى تَقْوَاه *
Orang-orang Anshar menjemput beliau, lalu beliau singgah di Quba’ dan membangun masjidnya atas dasar ketaqwaan.
[عَطِّرِ اللَّهُمَّ قَبْرَهُ الْكَرِيْم، بِعَرْفٍ شَذِيٍّ مِنْ صَلَاةٍ وَتَسْلِيْم]

Ya Allah Berikanlah Wewangian pada Qubur Nabi Shollallohu’alayhi wa sallam yang mulia, dengan Sholawat dan Salam Sejahtera yang Mewangi.. ♥.♥.♥

© all rights reserved
made with by templateszoo