Tampilkan postingan dengan label Tafsir Ibnu Katsir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tafsir Ibnu Katsir. Tampilkan semua postingan

40. GHAFIR ( 85 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ غَافِرٍ
(Sang Maha Pengampun)
Surah Al-Mu'min (Arab: المؤمن ,"Orang Yang Beriman") atau Surah Ghafir (Arab: غافر ) adalah surah ke-40 dalam Alquran. Surah ini terdiri atas 85 ayat, termasuk golongan surah-surah Makkiyah. Surah ini diturunkan setelah surah Az-Zumar dan memiliki 3 nama yaitu Al-Mu'min, Ghafir, dan At-Tawl.

Makkiyyah, 85 ayat kecuali ayat 56, dan 57 Madaniyyah Turun sesudah surat Az-Zumar
Sebagian ulama Salaf—antara lain Muhammad ibnu Sirin—menghukumi makruh menyebut Al-Hawamim (surat-surat yang diawali dengan Ha Mim), melainkan harus disebut Ali Ha Mim. 
Abdullah ibnu Mas'ud r.a. telah mengatakan bahwa Ali Ha Mim adalah hiasan Al-Qur'an.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai intinya masing-masing, dan inti Al-Qur'an ialah Ali Ha Mim, atau dia menyebutnya Al-Hawamim. 
Mis'ar ibnu Kidam mengatakan bahwa surat-surat yang diawali dengan Ha Mim disebut pula dengan istilah Al-Arais (pengantin-pengantin).
Semua pendapat di atas diriwayatkan oleh Imam Al-Alim Abu Ubaid Al-Qasim ibnu Salam rahimahullah di dalam kitab Fadailul Qur'an.
Humaid ibnu Zanjuwaih mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas, dari Abdullah r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya perumpamaan Al-Qur'an itu sama dengan seorang lelaki yang berangkat pulang menuju ke rumah keluarganya. Ketika ia melewati daerah yang bekas kena hujan yang sepanjang jalan ia merasa kagum dengan pengaruh dari hujan itu (yang membuat tanah menjadi subur), tiba-tiba ia turun ke suatu daerah yang dipenuhi dengan taman-taman yang indah-indah. Lalu ia berkata dalam hatinya, "Aku merasa kagum dengan pengaruh hujan yang menyebabkan subur tanah pertama tadi, dan sekarang ini aku merasa lebih kagum lagi dengan keindahan taman-taman ini." Maka dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya perumpamaan hujan yang pertama tadi sama dengan keagungan Al-Qur'an, dan perumpamaan taman-taman yang indah-indah sama dengan Ali Ha Mim dalam Al-Qur'an." Demikianlah menurut apa yang diketengahkan oleh Al-Bagawi.
Ibnu Lahi'ah telah meriwayatkan dari Yazid ibnu Abu Habib, bahwa sesungguhnya Al-Jarrah ibnul Jarrah pernah menceritakan atsar berikut dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa sesungguhnya inti sarinya Al-Qur'an adalah Al-Hawamim.
Ibnu Mas'ud r.a. telah mengatakan bahwa jika bacaanku sampai pada Ali Ha Mim seakan-akan aku sampai di taman-taman yang di dalamnya aku merias diri.
Abu Ubaid mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Asyja'i, telah menceritakan kepada kami Mis'ar alias Ibnu Kidam, dari seseorang yang menceritakan atsar ini kepadanya, bahwa seorang lelaki melihat Abu Darda r.a. sedang membangun sebuah masjid, lalu dia bertanya kepadanya, "Apakah yang mendorongmu melakukan ini?" Maka Abu Darda menjawab, "Aku membangunnya demi Ali Ha Mim." 
Barangkali masjid ini yang dibangun oleh Abu Darda r.a. adalah masjid yang dinisbatkan kepadanya yang ada di dalam benteng kota Dimasyq. Dan barangkali pemeliharaan kelestarian peninggalannya adalah berkat berkah dari dia dan berkah niat yang mendorong pembangunannya sejak semula. Karena sesungguhnya apa yang ada di balik kata-kata Abu Darda r.a. itu menunjukkan sebagai rasa syukur atas kemenangan kaum muslim atas musuh-musuhnya. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Rasulullah Saw. kepada para sahabatnya dalam suatu peperangannya yaitu:
"إِنْ بَيّتم اللَّيْلَةَ فَقُولُوا: حم، لَا يُنْصَرُونَ" وَفِي رِوَايَةٍ: "لَا تُنْصَرُونَ"
Jika kalian mengadakan serangan malam ini, maka ucapkanlah oleh kalian, "Ha Mim, semoga mereka tidak mendapat pertolongan (kemenangan).”Di dalam riwayat lain disebutkan"Semoga kamu (musuh-musuh) tidak mendapat pertolongan.”
قَالَ الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ الْحَكَمِ بْنِ ظَبْيان بْنِ خَلف الْمَازِنِيُّ، وَمُحَمَّدُ بن اللَّيْثِ الْهَمْدَانِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ مَسْعُودٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي بَكْرٍ الْمَلِيكِيِّ، عَنْ زُرَارَةَ بْنِ مُصْعَبٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيرة، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ قَرَأَ آيَةَ الْكُرْسِيِّ وَأَوَّلَ حم الْمُؤْمِنِ، عُصِم ذَلِكَ الْيَوْمَ مَنْ كُلِّ سُوءٍ"
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnul Hakam ibnu Zabyan ibnu Khalaf Al-Mazini dan Muhammad ibnul Lais Al-Hamdani. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Mas'ud, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Abu Bakar Al-Mulaiki, dari Zurarah ibnu Mus'ab, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang membaca ayat Kursi dan permulaan surat Ha Mim Al-Mu’min, niscaya dipeliharalah ia dari semua keburukan di hari itu."
Kemudian Al-Bazzar mengatakan bahwa kami tidak mengetahui hadis ini diriwayatkan melainkan melalui sanad ini. Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Al-Mulaiki, dan ia mengatakan bahwa sebagian ahlul' ilmi masih meragukan tentang hafalan Al-Mulaiki.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

41. FUSSILAT ( 54 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ فُصِّلَتْ
(Yang Dijelaskan)
Makkiyyah 53 atau 54 ayat Turun sesudah surat Al-Mu’min
بِسْمِ اللَّهِ الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

42. ASY-SYUURA ( 53 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الشُّورَى
(Musyawarah)
Makkiyyah, 53 ayat Kecuali ayat 23, 24, 25 dan 26 Madaniyyah Turun sesudah Surat Fushshilat
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

43. AZ-ZUKHRUF ( 89 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الزُّخْرُفِ
(Perhiasan)
Makkiyyah, 89 ayat, Kecuali ayat 45, Madaniyyah —menurut suatu pendapat-Turun sesudah surat Asy-Syura
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

44. AD-DUKHAAN ( 59 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الدُّخَانِ
(Kabut)
Makkiyyah 56 atau 57 atau 59 ayat Kecuali ayat 15 Madaniyyah
قَالَ التِّرْمِذِيُّ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ بْنُ وَكِيع، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ، عَنْ عُمَر بْنِ أَبِي خَثْعَم، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ قَرَأَ (حم الدُّخَانَ) فِي لَيْلَةٍ أَصْبَحَ يَسْتَغْفِرُ لَهُ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلِكٍ".
Imam Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada Kami Sufyan ibnu Waki', telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab, dari Amr ibnu Abu Khas'am, dari Yahya ibnu Abu Kasir, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang membaca surat Ha Mim Ad-Dukhan dalam suatu malam, maka pada pagi harinya ada tujuh puluh ribu malaikat yang memohonkan ampun baginya.
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini gharib, kami tidak mengenalnya melainkan hanya melalui jalur ini. Amr ibnu Abu Khas'am orangnya daif bahkan Imam Bukhari mengatakan bahwa hadisnya berpredikatmunkar.
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan:
حَدَّثَنَا نَصْرُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْكُوفِيُّ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ، عَنْ هِشَامِ أَبِي الْمِقْدَامِ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "من قَرَأَ (حم الدُّخَانَ) فِي لَيْلَةِ الْجُمْعَةِ، غُفِرَ لَهُ".
telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Abdur Rahman Al-Kufi, telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Habbab, dari Hisyam Abul Miqdam, dari Al-Hasan, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang membaca surat Ha Mim Ad-Dukhan dalam malam jum’at, maka diberikan ampunan baginya.
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini gharib, kami tidak mengenalnya kecuali melalui jalur ini. Hisyam Abul miqdam dinilai daif,dan Al-Hasan belum pernah mendengar dari Abu Hurairah r.a. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ayyub, Yunus ibnu Ubaid, dan Ali ibnu Zaid.
Di dalam Musnad Al-Bazzar disebutkan melalui riwayat Abut Tufail alias Amir ibnu Wasilah,
عَنْ زَيْدِ بْنِ حَارِثَةَ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِابْنِ صَيَّاد: "إِنِّي قَدْ خَبَأْتُ خَبَأً فَمَا هُوَ؟ " وَخَبَّأَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُورَةَ الدُّخَانِ، فَقَالَ: هُوَ الدُّخ. فَقَالَ: "اخْسَأْ مَا شَاءَ اللَّهُ كَانَ". ثُمَّ انْصَرَفَ
dari Zaid ibnu Harisah, bahwa Rasulullah Saw. berkata kepada Ibnu Sayyad, "Sesungguhnya aku telah meyembunyikan sesuatu, maka apakah itu?" Rasulullah Saw. menyembunyikan terhadapnya surat Ad-Dukhan. Maka Ibnu Sayyad menjawab, "Ad-Dukh." Maka Rasulullah Saw. berkata, "Terhinalah engkauMasya Allah, " lalu beliau berpaling (darinya).
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

45. AL-JAATHIYAH ( 37 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْجَاثِيَةِ
(Yang Berlutut)
Makkiyyah 36 atau 37 ayat kecuali ayat 13 Madaniyyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

46. AL-AHQAAF ( 35 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْأَحْقَافِ
(Bukit-Bukit Pasir)
Makkiyah, 34 atau 35 ayat Kecuali ayat 10,15 dan 35 Madaniyyah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

47. MUHAMMAD ( 38 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْقِتَالِ
Madaniyyah, 38 atau 39 ayat Kecuali ayat 13 Makkiyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

48. AL-FATH ( 29 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْفَتْحِ
(Kemenangan)
Madaniyyah, 29 ayat Turun sewaktu Nabi Saw. sedang dalam perjalanan pulang dari Hudaibiyah
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki', telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Mu'awiyah ibnu Qurrah yang mengatakan bahwa aku pernah mendengar Abdullah ibnu Mugaffal mengatakan bahwa Rasulullah Saw. dalam perjalanannya di tahun takluknya kota Mekah membaca surat Al-Fath di atas unta kendaraannya dan mengulang-ulang bacaannya. Mu'awiyah mengatakan bahwa seandainya bukan karena aku benci bila nanti orang-orang akan menontonku; tentulah aku dapat menirukan bacaannya. Hadis ini diketengahkan pula oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim melalui Syu'bah dengan sanad yang sama.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

49. AL-HUJURAAT ( 18 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْحُجُرَاتِ
(Kamar-kamar)
Makkiyyah, 18 ayat Turun sesudah surat Al-Mujadilah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

50. QAAF ( 45 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ ق
Makkiyyah, 45 ayat, kecuali ayat 38 Madaniyyah Turun sesudah Surat Al-Mursalat
Surat ini merupakan mula-mula kelompok surat Mufassal (surat yang pendek-pendek) menurut pendapat yang sahih, dan menurut pendapat yang lain dimulai dari surat Al-Hujurat. Sedangkan mengenai pendapat kalangan awam yang mengatakan bahwa surat-surat yang pendek itu dimulai dari 'Amma (surat An-Naba'), maka tiada dasar dalilnya dan tiada seorang ulama pun yang mengatakannya dari kalangan mereka yang dapat dipegang pendapatnya sepanjang pengetahuan kami.

51. ADZ-DZARIYAT ( 60 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الذَّارِيَاتِ
(Angin yang Menerbangkan)
Makkiyyah, 60 ayat Turun sesudah Surat Al-Ahqaf
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

52. AT-TUUR ( 49 )

(Bukit Tursina)
تَفْسِيرُ سُورَةِ الطُّورِ
Makkiyyah, 49 ayat Turun sesudah Surat As-Sajdah
Imam Malik telah meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Muhammad ibnu Jubair ibnu Mut'im, dari ayahnya yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Saw. membaca surat Ath-Thur dalam salat Magribnya. Maka ia belum pernah mendengar seorang pun yang lebih indah suara atau bacaannya daripada beliau Saw.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkannya melalui jalur Malik.
وَقَالَ الْبُخَارِيُّ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، أَخْبَرَنَا مَالِكٌ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ نَوْفَل، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ زَيْنَبَ بِنْتِ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ: شَكَوْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنِّي أَشْتَكِي، فَقَالَ: "طُوفي مِنْ وَرَاءِ النَّاسِ وَأَنْتِ رَاكِبَةٌ"، فَطُفْتُ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي إِلَى جَنْبِ الْبَيْتِ يَقْرَأُ بِالطُّورِ وَكِتَابٍ مَسْطُورٍ
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Yusuf, telah menceritakan kepada kami Malik, dari Muhammad ibnu Abdur Rahman ibnu Naufal, dari Urwah, dari Zainab binti Abu Salamah, dari Ummu Salamah r.a. yang menceritakan bahwa ia mengadu kepada Rasulullah Saw. bahwa dirinya sakit. Maka beliau Saw. bersabda: Tawaflah di belakang orang-orang dengan berkendaraan.Maka aku melakukan tawafku, sedangkan Rasulullah Saw. mengerjakan salat di sisi Baitullah seraya membaca surat Thur.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

53. AN-NAJM ( 62 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ النَّجْمِ
(Bintang)
Makkiyyah, 62 ayat Kecuali ayat 32 Madaniyyah Turun sesudah Surat Al-lkhlas
Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan kepadaku Abu Ahmad Az-Zubaidi, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad ibnu Yazid, dari Abdullah yang mengatakan bahwa surat yang mula-mula diturunkan mengandung ayat sajdah adalah surat An-Najm. Abdullah ibnu Mas'ud r.a. menceritakan bahwa Nabi Saw. melakukan sujud tilawah dan orang-orang yang ada di belakangnya melakukan sujud pula mengikutinya, terkecuali seorang lelaki yang hanya mengambil segenggam pasir, lalu bersujud padanya. Maka aku melihatnya terbunuh dalam keadaan kafir sesudah peristiwa itu. Dia adalah Umayyah ibnu Khalaf.
Imam Bukhari telah meriwayatkannya pula di berbagai tempat, juga Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan Imam Nasai melalui berbagai jalur dari Abu Ishaq dengan sanad yang sama. Mengenai riwayat yang menyebutkan bahwa lelaki itu adalah Umayyah ibnu Khalaf masih mengandung perselisihan, karena disebutkan melalui jalur lain yang menyebutkan bahwa lelaki tersebut adalah Atabah ibnu Rabi'ah.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

54. AL-QAMAR ( 55 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْقَمَرِ
(Bulan)
Makkiyyah, 55 ayat Kecuali ayat 45 Madaniyyah Turun sesudah Surat Ath-Thariq
Dalam hadis Abu Waqid yang lalu telah disebutkan bahwa Rasulullah Saw. sering membaca surat Qaf dan Al-Qamar dalam Hari Raya Kurban dan Hari Raya Fitri. Beliau Saw. acapkali membaca kedua surat ini dalam hari raya-hari raya besar karena keduanya mengandung janji, ancaman, permulaan kejadian, hari kebangkitan, tauhid, pengukuhan kenabian, dan lain sebagainya yang merupakan tujuan-tujuan yang besar, lagi sangat penting.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

55. AR-RAHMAAN ( 78 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الرَّحْمَنِ
(Yang Maha Pemurah)
Makkiyyah, 76 atau 78 ayat Kecuali ayat 29, Madaniyyah Turun sesudah Surat Ar-Ra'd
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Hammad, dari Asim, dari Zurr, bahwa seorang lelaki pernah bertanya, "Bagaimana engkau mengenal dialek ini yang menyebutkan 'dari air yang tiada berubah rasa dan baunya?" Maka Zurr balik bertanya, "Apakah engkau telah hafal seluruh Al-Qur'an?" Lelaki itu berkata, "Sesungguhnya aku benar-benar dapat membaca surat Mufassal dalam satu rakaat." Zurr berkata, "Al-Qur'an itu tidaklah seperti syair, celakalah kamu. Sesungguhnya aku telah mengetahui tanda-tanda yang dilakukan oleh Nabi Saw. Beliau memberi tanda dua surat-dua surat mulai dari permulaan surat-surat Mufassal. Dan permulaan surat-surat Mufassal ibnu Mas'ud adalah surat Ar-Rahman."
قَالَ أَبُو عِيسَى التِّرْمِذِيُّ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ وَاقِدٍ أَبُو مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا الوليد بن مسلم، عن زهير بن محمد، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ المُنْكَدِر، عَنْ جَابِرٍ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَصْحَابِهِ فَقَرَأَ عَلَيْهِمْ سُورَةَ "الرَّحْمَنِ" مِنْ أَوَّلِهَا إِلَى آخِرِهَا، فَسَكَتُوا فَقَالَ: "لَقَدْ قَرَأْتُهَا عَلَى الْجِنِّ لَيْلَةَ الْجِنِّ، فَكَانُوا أَحْسَنَ مَرْدُودًا مِنْكُمْ، كُنْتُ كُلَّمَا أَتَيْتُ عَلَى قَوْلِهِ: {فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ} ، قَالُوا: لَا بِشَيْءٍ مِنْ نِعَمِكَ -رَبَّنَا-نُكَذِّبُ، فَلَكَ الْحَمْدُ"
Abu Isa alias Imam Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Waqid alias Abu Muslim As-Sa'di, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Muslim, dari Zuhair ibnu Muhammad, dari Muhammad ibnul Munkadir, dari Jabir yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. keluar menemui para sahabatnya, lalu membacakan kepada mereka surat Ar-Rahman dari permulaan hingga akhirnya, dan mereka hanya diam saja. Maka bersabdalah beliau Saw., "Sesungguhnya aku telah membacakannya kepada jin di malam perjumpaan dengan jin. Dan mereka mempunyai jawaban yang lebih baik daripada kalian. Karena setiap kali bacaanku sampai pada firman-Nya'Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ' (Ar-Rahman: 13) Maka mereka menjawabnya dengan jawaban, 'Tiada sesuatu pun dari nikmat-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami ingkari; bagi-Mu segala puji'."
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib, ia tidak mengenalnya melainkan hanya melalui hadis Al-Walid ibnu Muslim, dari Zuhair ibnu Muhammad. Kemudian ia meriwayatkannya dari Imam Ahmad yang mengatakan bahwa ia belum pernah mendengar ada seseorang yang mengingkari periwayatan ulama penduduk Syam dari Zuhair ibnu Muhammad. Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar telah meriwayatkannya dari Amr ibnu Malik, dari Al-Walid ibnu Muslim, juga dari Abdullah ibnu Ahmad ibnu Syabuaih, dari Hisyam ibnu Imarah, keduanya dari Al-Walid ibnu Muslim dengan sanad yang sama. Kemudian ia mengatakan bahwa ia tidak mengenal hadis ini diriwayatkan kecuali melalui jalur ini.
قَالَ أَبُو جَعْفَرِ بْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ بْنُ عَبَّادِ بْنِ مُوسَى، وَعَمْرُو بْنُ مَالِكٍ الْبَصْرِيُّ قَالَا حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أُمَيَّةَ، عَنْ نَافِعٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ سُورَةَ "الرَّحْمَنِ" -أَوْ: قُرِئَت عِنْدَهُ-فَقَالَ: "مَا لِي أَسْمَعُ الْجِنَّ أَحْسَنَ جَوَابًا لِرَبِّهَا مِنْكُمْ؟ " قَالُوا: وَمَا ذَاكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "مَا أَتَيْتُ عَلَى قَوْلِ اللَّهِ: {فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ} إِلَّا قَالَتِ الْجِنُّ: لَا بِشَيْءٍ مِنْ نِعْمَةِ رَبِّنَا نُكَذِّبُ".
Abu Ja'far ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abbad ibnu Musa dan Amr ibnu Malik Al-Basri. Keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Salim, dari Ismail ibnu Umayyah, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Saw. membaca surat Ar-Rahman atau surat Ar-Rahman dibacakan di hadapannya. Maka beliau Saw. bersabda. Mengapa aku mendengar jin lebih baik jawabannya kepada Tuhannya daripada kalian? Mereka bertanya, "Bagaimanakah jawabannya, wahai Rasulullah." Beliau Saw. menjawab: Tidak sekali-kali aku sampai pada firman-Nya, "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?” Melainkan jin menjawab, "Tiada sesuatu pun dari nikmat-nikmat-Mu, wahai Tuhan kami, yang kami dustakan (ingkari)."
Al-Hafiz Al-Bazzar telah meriwayatkan hadis ini melalui Amr ibnu Malik dengan sanad yang sama. Kemudian ia mengatakan bahwa kami tidak mengenal hadis ini diriwayatkan dari Nabi Saw., melainkan hanya melalui jalur ini dengan sanad yang seperti tersebut.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

56. AL-WAAQI´AH ( 96 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْوَاقِعَةِ
(Hari Kiamat)
Makkiyyah, 96 atau 97 atau 98 ayat Kecuali ayat 81 dan 82 Madaniyyah Turun sesudah Surat Taha
قَالَ أَبُو إِسْحَاقَ عَنْ عِكْرِمَة، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: قَالَ أَبُو بَكْرٍ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ شبتَ؟ قَالَ: "شيَّبتني هُودٌ، وَالْوَاقِعَةُ، وَالْمُرْسَلَاتُ، وعَمَّ يَتَسَاءَلُونَ، وَإِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْ".
Abu Ishaq telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa sahabat Abu Bakar pernah bertanya, '"Wahai Rasulullah, engkau kelihatan telah beruban." Rasulullah Saw. menjawab: Telah membuatku beruban surat Hud, surat Al-Waqi'ah, surat Al-Mursalat, surat An-Naba, dan surat At-Takwir.
Imam Turmuzi telah meriwayatkan hadis ini, dan ia mengatakan bahwa predikat hadis ini hasan garib.
Al-Hafiz ibnu Asakir telah mengatakan dalam biografi Abdullah ibnu Mas'ud lengkap dengan sanadnya sampai kepada Amr ibnur Rabi' ibnuTariq Al-Masri, telah menceritakan kepada kami As-Sirri ibnu Yahya Asy-Syaibani, dari Abu Syuja', dari Abu Zabyah yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud dalam sakitnya yang menghantarkan kepada kematiannya dijenguk oleh Usman ibnu Affan, lalu Usman bertanya, "Sakit apakah yang engkau rasakan?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Dosa-dosakulah yang membuatku sakit." Usman bertanya, "Apakah yang engkau inginkan?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Rahmat Tuhanku." Usman bertanya, "Maukah engkau kudatangkan seorang tabib?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Tabib akan membuatku bertambah parah." Usman bertanya, "Maukah aku perintahkan agar kuberikan ata (pemberian) untukmu?" Ibnu Mas'ud menjawab, "Saya tidak memerlukannya." Usman berkata, "Itu nantinya untuk anak-anak perempuanku sesudah kamu tiada." Ibnu Mas'ud menjawab, "Apakah aku mengkhawatirkan anak-anak perempuanku jatuh fakir? Sesungguhnya aku telah memerintahkan kepada semua anak perempuanku agar setiap malam membaca surat Al-Waqi'ah karena aku pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
"مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا".
'Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi'ah setiap malam, niscaya tidak akan terkena kemiskinan selamanya'.”
Kemudian Ibnu Asakir mengatakan bahwa demikianlah sanad hadis ini, tetapi yang benar adalah dari Syuja', seperti yang disebutkan di dalam riwayat Abdullah ibnu Wahb, dari As-Sirri.
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ: أَخْبَرَنِي السُّرِّي بْنُ يَحْيَى أَنَّ شُجَاعًا حَدَّثه، عَنْ أَبِي ظَبْيَة، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم يَقُولُ: "مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ كُلَّ لَيْلَةٍ لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا"
Abdullah ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepadaku As-Sirri ibnu Yahya, bahwa Syuja' pernah menceritakan hadis ini dari AbuZabyah, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Barang siapa yang membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, niscaya tidak akan tertimpa kemiskinan selamanya.
Tersebutlah pula bahwa Abu Zabyah tidak pernah meninggalkannya. Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh Abu Ya'la, dari Ishaq ibnu Ibrahim, dari Muhammad ibnu Munib, dari As-Sirri ibnu Yahya, dari Syuja', dari Abu Zabyah, dari Ibnu Mas'ud dengan sanad yang sama.
ثُمَّ رَوَاهُ عَنْ إِسْحَاقَ بْنِ أَبِي إِسْرَائِيلَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُنِيب الْعَدَنِيِّ، عَنِ السُّرِّي بْنِ يَحْيَى، عَنْ أَبِي ظَبْيَةَ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى الله عليه وسلم قَالَ: "مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْوَاقِعَةِ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ، لَمْ تُصِبْهُ فَاقَةٌ أَبَدًا"
Kemudian Abdullah ibnu Wahb telah meriwayatkannya pula dari Ishaq ibnu Abu Israil, dari Muhammad ibnu Munib Al-Adani, dari As-Sirri ibnu Yahya, dari Abu Zabyah, dari Ibnu Mas'ud, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Barang siapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malamnya, niscaya tidak akan tertimpa kemiskinan selamanya.
Dalam sanad riwayat ini tidak disebutkan nama Syuja’, selanjutnya Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa ia telah memerintahkan kepada anak-anak perempuannya agar membacanya setiap malam.
Ibnu Asakir telah meriwayatkan pula melalui hadis Hajjaj ibnu Nasir dan Us'man ibnu Abul Yaman, dari As-Sirri ibnu Yahya, dari Syuja', dari Abu Fatimah yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud sedang sakit, lalu dijenguk oleh Usman ibnu Affan, kemudian disebutkan hal yang semisal dengan hadis di atas. Usman ibnul Yaman mengatakan bahwa Abu Fatimah ini adalah maula Ali ibnu Abu Talib.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Israil dan Yahya ibnu Adam, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Sammak ibnu Harb, bahwa ia pernah mendengar Jabir ibnu Samurah mengatakan bahwa dahulu Rasulullah Saw. mengerjakan salatnya sebagaimana kalian mengerjakan salat sekarang ini, tetapi salat beliau Saw. agak sedikit ringan, dan lebih ringan daripada salat kalian. Dan beliau dalam salat Subuhnya membaca surat Al-Waqi'ah dan surat-surat lainnya yang semisal.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

57. AL-HADIID ( 29 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْحَدِيدِ
(Besi)
Makkiyyah atau Madaniyyah, 29 ayat Turun sesudah surat Az-Zalzalah
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ عَبْدِ رَبِّهِ، حَدَّثَنَا بَقِيَّة بْنُ الْوَلِيدِ، حَدَّثَنِي بَحِيرُ بْنُ سَعْدٍ، عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَان، عن بن أَبِي بِلَالٍ، عَنْ عِرْبَاض بْنِ سَارِيَةَ، أَنَّهُ حَدَّثَهُمْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ الْمُسَبِّحَاتِ قَبْلَ أَنْ يَرْقُدَ، وَقَالَ: "إِنَّ فِيهِنَّ آيَةً أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ آيَةٍ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Abdu Rabbih, telah menceritakan kepada kami Baqiyyah ibnul Walid, telah menceritakan kepadaku Bujair ibnu Sa'd, dari Khalid ibnu Ma'dan, dari Ibnu Abu Bilal, dari Irbad ibnu Sariyah; dia telah menceritakan kepada mereka bahwa Rasulullah Saw. acapkali membaca surat-surat Musabbihat (yang diawali dengan sabbaha) sebelum tidurnya, dan beliau Saw. bersabda mengenainya: Sesungguhnya di dalam surat-surat Musabbihat terdapat suatu ayat yang lebih utama daripada seribu ayat.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Daud, Turmuzi, dan Nasai melalui berbagai jalur dari Baqiyyah dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib. Imam Nasai meriwayatkannya dari Abus Sarh, dari Ibnu Wahb, dari Mu'awiyah ibnu Saleh, dari Bujair ibnu Sa'id, dari Khalid ibnu Ma'dan yang mengatakan bahwa adalah Rasulullah Saw., hingga akhir hadis, Nasai menuturkannya secara mursal tanpa menyebutkan nama Abdullah ibnu Abu Bilal, juga tidak menyebutkan nama Al-Irbad ibnu Sariyah.
Ayat yang diisyaratkan oleh hadis di atas —hanya Allah Yang Maha Mengetahui—adalah firman Allah Swt.:
{هُوَ الأوَّلُ وَالآخِرُ وَالظَّاهِرُ وَالْبَاطِنُ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ}
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, YangZahir dan YangBatin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Hadid: 3)
Sebagaimana yang akan dijelaskan nanti insya Allah pada tempatnya.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

58. AL-MUJAADALAH ( 22 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْمُجَادَلَةِ
(Wanita Pendebat)
Madaniyyah, 22 ayat Turun sesudah Surat Al-Munafiqun
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

59. AL-HASYR ( 24 )

تَفْسِيرُ سُورَةِ الْحَشْرِ
(Penyerangan)
Madaniyyah, 24 ayat Turun sesudah Surat Al-Bayyinah
Dahulu Ibnu Abbas r.a. menyebutnya dengan surat Banin Nadir.
Sa'id ibnu Mansur mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu Jubair yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas r.a. tentang surat Al-Hasyr. Maka ia menjawab, bahwa surat ini diturunkan di Bani Nadir.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkannya melalui jalur lain dari Hasyim dengan sanad yang sama. Imam Bukhari meriwayatkannya pula melalui hadis Abu Uwwanah, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu Jubair yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas r.a. tentang surat Al-Hasyr. Maka ia menjawab bahwa surat itu adalah surat Bani Nadir.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
© all rights reserved
made with by templateszoo